Sejak era Marketing 4.0 berkembang, hingga kini kita berada di era Marketing 5.0, dunia bisnis sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “Content Marketing” atau pemasaran konten.
Banyak perusahaan mulai mengkampanyekan value bisnisnya dengan bantuan konten melalui berbagai channel digital marketing, seperti media sosial, website, hingga aplikasi.
Namun sebelum jauh membahas, sebenarnya apa sih content marketing itu?
Di dalam artikel ini akan kita bahas seluk-beluk content marketing mulai dari definisi, urgensi, tipe, strategi, hingga trennya di 2023 ini. Baca sampai habis, oke!
Apa Itu Content Marketing?
Pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai apa itu konten, Anda sudah memahami bahwa konten sejatinya adalah suatu informasi.
Pertanyaannya sekarang adalah, “Bagaimana konten tersebut dipadukan dengan strategi pemasaran atau lazimnya disebut dengan Content Marketing?”
Pemasaran Konten atau Content Marketing adalah suatu strategi pemasaran di mana konten yang memiliki nilai serta relevan, didistribusikan secara konsisten kepada audiens dengan tujuan untuk menarik perhatian serta mendorong tindakan yang dianggap berharga bagi bisnis.
Di era digital saat ini, konten telah menjadi suatu hal lumrah yang kita konsumsi sehari-hari, entah melalui smartphone, laptop, ataupun tablet.
Tujuannya pun berbeda-beda tiap waktu. Anda mungkin menyimak konten yang sifatnya edukasi di pagi atau siang hari, dan di malam harinya Anda lebih condong mengkonsumsi konten yang sifatnya hiburan.
Berangkat dari pola perilaku serta tren inilah akhirnya bisnis melirik konten sebagai salah satu senjata utama pemasaran sehingga disebut Content Marketing, yang juga merupakan bagian dari Digital Marketing.
Dalam konteks ini, peranan penting konten marketing adalah sebagai jembatan utama antara bisnis Anda dengan audiens yang ingin disasar.
Selain pengertian content marketing di atas, mari kita coba gali lebih dalam apa yang dimaksud dengan content marketing dari sudut pandang para ahli.
Pengertian Content Marketing Menurut para Ahli
1. Joe Pulizzi (2013)
Menurut Joe Pulizzi, founder dari Content Marketing Institute, ia berpendapat bahwa,
“Content Marketing adalah proses bisnis & pemasaran untuk membuat dan mendistribusikan konten yang berharga & menarik untuk memikat, memperoleh, dan melibatkan target audiens yang telah didefinisikan dan dipahami dengan jelas–dengan objektif mendorong tindakan pelanggan yang menguntungkan.”
2. Dan Norris (2016)
Menurut Dan Norris dalam bukunya yang berjudul, “Content Machine: Use Content Marketing to Build a 7-figure Business With Zero Advertising” mengatakan dengan lebih sederhana,
“Content Marketing adalah merilis sesuatu hal menarik yang merebut perhatian untuk sebuah bisnis dan membangun kepercayaan.”
Baca Juga: Apa Itu Digital Marketing? Ayo Bahas Lengkap Seluk-beluknya!
Pentingnya Content Marketing bagi Bisnis
Sebelumnya, kita telah sedikit membahas bagaimana peran content marketing dalam proses bisnis. Kini, mari kita pahami lebih dalam alasan betapa pentingnya hal tersebut bagi bisnis Anda.
Tahukah Anda, keberadaan content marketing secara sadar atau tidak sadar akan terlibat langsung di hampir segala aktivitas pemasaran bisnis.
Mulai dari audiens tahu dan sadar akan eksistensi brand Anda, bagaimana mereka berinteraksi, setelah itu mereka melakukan pembelian pertama, bahkan sampai membuat mereka merekomendasikan produk Anda ke orang lain.
Menurut Forbes dalam salah satu artikelnya, terdapat 4 langkah dalam siklus pembelian yang dilakukan oleh pelanggan, yaitu:
- Awareness (Kesadaran)
Merupakan tahap di mana pelanggan tersebut sadar, yang sebelumnya berangkat dari sebuah kebutuhan (Need). Akan tetapi, pada tahap ini mereka belum menemukan solusi atas kebutuhan tersebut. - Research (Riset)
Setelah mereka sadar akan adanya solusi, mereka tentu akan melakukan riset seperti halnya mencari berbagai informasi yang relevan di internet. - Consideration (Pertimbangan)
Pada titik ini, mereka akan coba membanding-bandingkan produk dari berbagai sumber yang mereka temukan. Tujuannya agar mereka mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. - Buy (Pembelian)
Pada tahap akhir, mereka akan membuat keputusan pembelian yaitu transaksi dari sumber yang mereka yakini dapat memenuhi ekspetasi mereka.
Dari keempat poin di atas, konten dapat menjadi senjata utama yang dapat mampu mengubah persepsi dan keputusan pelanggan di setiap tahapannya.
Pada tahap awareness, content marketing mampu menyadarkan audiens akan kebutuhan mereka serta kehadiran bisnis Anda.
Lanjut di tahap research, content marketing berperan agar bisnis muncul pertama kali saat mereka melakukan riset. Ini menjadikan mereka memasukkan bisnis Anda ke dalam daftar yang akan dipertimbangkan nantinya.
Kemudian pada tahap consideration, calon pelanggan mulai mempertimbangkan di toko apa dan produk mana yang harus mereka beli. Content marketing berperan untuk meyakinkan mereka bahwa bisnis Anda lah yang harus menjadi pilihan utama.
Dan pada tahap buy, sekali lagi content marketing berperan penting untuk meyakinkan calon pelanggan agar segera melakukan transaksi di bisnis Anda seperti melakukan checkout, deal, purchase, dan sebagainya.
Lalu, apa aja sih manfaat content marketing bagi bisnis? Mari kita bahas!
Manfaat Content Marketing bagi Bisnis
Berangkat dari alasan di atas, setidaknya ada 8 manfaat content marketing bagi bisnis:
- Menarik, Menjangkau, dan Mendatangkan Audiens
- Meningkatkan Trafik ke Platform Bisnis
- Memperkenalkan hingga Menumbuhkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)
- Mengkonversi Audiens menjadi Pelanggan atau Prospek (Leads)
- Mempertahankan Pelanggan yang Sudah Ada
- Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Audiens
- Membantu Aktivitas Branding Bisnis
- Merupakan Strategi Pemasaran yang Paling Efisien dan Hemat Biaya
Baca Juga: Mengapa Konten Marketing Menjadi Hal Penting Bagi Bisnis?
29 Tipe Content Marketing
Secara umum, jenis atau tipe content marketing yang mungkin sering kita temukan di internet ada beberapa macam, misalnya konten gambar, video, audio, tulisan artikel, infografis, testimoni pelanggan, dan sebagainya.
Akan tetapi, dunia bisnis & marketing menjadikan konten-konten tersebut berkembang begitu luasnya demi memenuhi permintaan audiens akan informasi.
Dalam buku “Epic Content Marketing: How to Tell a Different Story, Break Through the Clutter, and Win More Customers by Marketing Less” karya Joe Pulizzi, ia bahkan membagi hingga 29 tipe content marketing yang ada di dunia pemasaran saat ini.
Berikut 29 tipe content marketing yang telah Sasana Digital rangkum dari buku tersebut:
1. Blog
Blog atau Weblog merupakan suatu potongan konten yang disajikan dalam bentuk poin-poin tulisan, mengangkat topik-topik tertentu dengan sudut panjang yang jelas, dan biasanya diperbarui secara rutin..
2. Artikel
Artikel merupakan bentuk konten tulisan yang memuat berbagai informasi di dalamnya dan biasanya dicari oleh audiens.
Sedikit perbedaannya dengan blog, artikel ini lebih fokus kepada kekayaan informasi di dalamnya, sedangkan blog lebih fokus kepada poin-poin penting serta sudut pandang yang digunakan.
3. E-newsletter (Buletin Elektronik)
Electronic Newsletter (E-newsletter) atau kadang kita juga menganggapnya sebagai Email Newsletter adalah buletin elektronik berbasis teks atau HTML yang digunakan untuk nyampaikan informasi ter-update dan biasanya dikirimkan rutin tiap sepekan sekali, dua pekan sekali, ataupun sebulan sekali.
4. Print Newsletter (Buletin Cetak)
Buletin cetak juga merupakan suatu bentuk pemasaran konten yang mengambil pendekatan secara harfiah, menawarkan format majalah yang disponsori, diproduksi, dan diterbitkan oleh suatu brand.
Perlu juga untuk dipahami di masa sekarang, brand dapat menjadi penerbit untuk bisnisnya sendiri.
5. White Paper
White Paper merupakan laporan topikal yang biasanyan terdiri dari 8–12 halaman yang mengangkat berbagai permasalahan beserta penjelasannya. Tipe konten ini dapat menjadi pilihan untuk menunjukkan seberapa strategis pemikiran brand terhadap pelanggannya.
6. Buku
Seperti apapun masanya, buku tetaplah menjadi salah satu rujukan dan menjadi strategi pemasaran konten yang seringkali diangkat menjadi sebuah diskusi publik ataupun pers.
7. E-book
Bentuk lain dari sebuah buku tradisional adalah buku elektronik yang juga memuat konten informasi kompleks dengan format yang menarik secara visual serta ramah bagi pembaca.
8. Audiobook
Audiobook juga format lain dari buku tradisional yang dikemas menjadi konten audio yang dapat didengar selayaknya membaca buku pada umumnya.
9. Comic Book (Komik)
Komik juga merupakan buku yang memuat informasi yang biasanya ringan, interaktif, dan mudah untuk dicerna. Menariknya, konten informasi yang diangkat di dalamnya divisualisasikan melalui karakter-karakter tertentu.
10. Studi Kasus
Studi Kasus merupakan dokumen singkat yang memuat permasalahan dengan narasi bercerita berdasarkan peristiwa nyata yang dialami.
Dalam dunia bisnis, tipe konten ini sangat ampuh untuk memupuk kepercayaan serta kredibilitas brand di mata pelanggan.
11. Testimoni
Memiliki fungsi yang sama dengan studi kasus, testimoni merupakan kesaksian yang disampaikan oleh para pelanggan setelah mereka menggunakan produk Anda, sehingga keraguan calon pelanggan lain dapat dihilangkan.
12. Webinar
Tipe konten seperti ini sangatlah hype di kala pandemi. Orang-orang yang mumpuni di bidangnya hanya perlu mempersiapkan slide presentasi lalu menayangkannya melalui aplikasi online conference.
Strategi pemasaran konten menggunakan webinar cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness bisnis disamping menawarkan produk.
Baca Juga: 8 Alasan Mengikuti Seminar Bisnis, Harus Siap Banjir Orderan
13. Teleseminar
Bagi yang belum tahu, Teleseminar adalah suatu agenda presentasi virtual yang dilucuti hingga hal-hal mendasar dan biasanya berlangsung melalui panggilan telepon.
Biasanya, poin-poin penting pembahasan, agenda, dan slide presentasi dibagikan sebelum acara berlangsung.
14. Podcast
Simpelnya, podcast adalah konten audio yang diputar baik secara offline ataupun melalui streaming.
Umumnya, podcast berdurasi 5–30 menit, namun saat ini podcast berkembang dengan durasi yang lebih lama bahkan hingga berjam-jam.
15. Video
Saat ini, sudah banyak platform-platform yang menyediakan berbagai konten dengan format video contohnya saja seperti YouTube, TikTok, Vimeo, dan sebagainya.
Menariknya lagi, dalam beberapa waktu belakangan tren konten video masih saja terus naik sampai saat ini.
16. E-learning Series
Konten pendidikan dan pembelajaran juga tengah marak beredar di internet, baik yang disampaikan oleh lembaga pelatihan ataupun individu.
Strategi pemasaran konten edukasi dapat menjadi peluang emas bagi bisnis, apalagi tipe konten ini dikemas menjadi suatu kurikulum yang terstruktur.
17. Online News Release
Press Release merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis atau rekaman yang diarahkan pada media/berita umum.
Anda dapat menggunakan tipe konten ini untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan awareness sehingga brand dapat dikenal audiens luas.
18. Digital Magazine (Majalah Digital)
Majalah Digital merupakan campuran antara majalah tradisional dan format file digital (PDF) yang telah disempurnakan. Bahkan, kini majalah digital dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi.
19. Print Magazine (Majalah Cetak)
Sama halnya dengan print newsletter, konten-konten yang terdapat di dalam majalah cetak juga dapat disponsori, diproduksi, dan diterbitkan oleh brand itu sendiri.
20. Aplikasi Mobile
Mobile Application (Mobile App) juga merupakan salah satu tipe content marketing yang cukup efektif digunakan saat ini, mengingat seperti apa perilaku audiens dalam penggunaan gadget.
21. Executive Roundtable
Istilah ini mungkin juga asing bagi Anda. Executive Roundtable adalah pertemuan para eksekutif industri yang ahli di bidangnya yang membahas mengenai suatu topik.
Nantinya, berbagai hal yang dibahas pada pertemuan dapat Anda angkat menjadi sebuah konten informatif.
22. Sistem Peringkat Industri
Sistem Peringkat Industri memberikan wawasan bagi para content marketer untuk melihat apa saja daftar urutan industri terbaik dari berbagai kategori serta parameter tertentu.
Nantinya, hal ini dapat Anda angkat menjadi suatu topik konten yang patut diperbincangkan dalam dunia bisnis dan industri.
23. Virtual Trade Show
Virtual Trade Show merupakan suatu acara yang diadakan secara virtual dan mempertemukan banyak pihak seperti sponsor, peserta acara (Brand & Audiens), prospek, dan sebagainya dengan tujuan untuk saling membangun relasi atau sekadar bertukar informasi.
24. Roadshow
Roadshow adalah konferensi mini atau tur yang dilakukan oleh suatu organisasi ke tempat-tempat yang memiliki konsentrasi audiens yang cukup tinggi.
25. Branded Content Tool/Application
Merupakan suatu alat atau aplikasi bermerek dengan segudang fiturnya untuk memberikan pelayanan sesuai dengan tujuan tertentu seperti analisis, penilaian, laporan, atau perencanaan yang disesuaikan.
26. Game Online
Game online adalah suatu bentuk platform hiburan yang di dalamnya tersematkan konten-konten interaktif yang membuat penggunanya betah berlama-lama memainkannya.
27. Infografis
Seperti namanya, infografis mewakili informasi berupa data yang telah disederhanakan dan disajikan dengan lebih kreatif melalui visual-visual pendukung seperti bagan, grafik, atau bentuk ilustrasi lainnya agar audiens mampu menangkap informasi inti dengan lebih mudah.
28. Proyek Penelitian Melalui Survei Online
Merupakan salah satu strategi pemasaran konten untuk melihat seperti apa tanggapan audiens melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara berurutan dan biasanya menggunakan formulir.
29. Forum Diskusi
Forum diskusi sederhananya adalah sebuah ruang di mana audiens berkumpul dan menuangkan ide serta pemikirannya akan suatu hal. Dalam konteks pemasaran, bisa jadi yang mereka bahas terkait produk suatu bisnis.
Setelah mengetahui semua tipe content marketing, saatnya kita cari tahu “Apa sih sebenarnya tujuan content marketing itu dibuat?”
Tujuan Content Marketing
Berdasarkan kajian yang dilakukan Content Marketing Institute/MarketingProfs dalam risetnya yang berjudul, “13th Annual, B2B Content Marketing: Benchmarks, Budgets, and Trends” tahun 2022, terdapat 10 tujuan content marketing khususnya untuk bisnis B2B (Business-to-Business).
Mungkin sebagian dari Anda ada yang relate dengan tujuan-tujuan di atas karena memang bisnisnya berjalan dengan model B2B.
“Tapi, gimana dong dengan saya yang model bisnis B2C, C2C, B2G, dan sebagainya?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita coba uraikan lebih jauh 13 tujuan content marketing secara umum di bawah ini:
1. Membangun Brand Awareness
Tujuan pertama adalah brand awareness, atau dengan kata lain membuat audiens bisa sadar akan kehadiran brand Anda bahkan juga produk Anda.
Tujuan ini begitu krusial mengingat di era digital saat ini sudah banyak merek lain yang ikutan terjun mendaftarkan bisnisnya di internet. Sehingga, Anda butuh suatu hal yang membuat brand Anda menonjol, yakni dengan branding melalui strategi content marketing.
Bagi Anda yang model bisnisnya menargetkan masyarakat, bisnis, bahkan juga pemerintah, membuat mereka “Sadar” akan eksistensi brand merupakan kunci paling utama.
2. Membangun Kredibilitas atau Menumbuhkan Kepercayaan
Selanjutnya, pemasaran konten juga dapat menumbuhkan kredibilitas brand melalui bermacam-macam konten yang disajikan.
Kredibilitas tersebut dibangun atas dasar kepercayaan audiens terhadap brand yang ditanamkan di benak mereka, sehingga persepsi mereka berubah secara perlahan dari yang awalnya hanya aware kini jadi mengandalkan Anda.
Ambil saja contoh yang sering kita simak di internet perihal jual-beli gadget. Tentu Anda cenderung memilih toko yang tahu seluk-beluk barang ketimbang toko yang hanya menjual seadanya, bukan?
3. Mengedukasi Audiens
Edukasi merupakan salah satu tujuan utama mengapa konten itu ada, karena sejatinya konten memuat informasi yang dapat menambah wawasan bagi orang yang melihatnya.
Dalam konteks bisnis, Anda dapat memanfaatkan hal tersebut dengan melakukan edukasi terkait barang atau jasa yang Anda tawarkan, namun tentu sebaiknya dengan cara yang lebih halus (Softselling).
4. Membangun Loyalitas dengan Pelanggan yang Ada
Loyalitas merupakan tingkatan lanjut dari pelanggan yang hanya sekadar menggunakan produk brand Anda sesekali.
Pelanggan yang loyal akan datang kepada Anda berkali-kali saat mereka butuh, bahkan mereka juga akan bersedia merekomendasikan kepada teman-temannya.
Salah satu kunci utama dari loyalitas ini adalah tentang bagaimana brand Anda hadir dalam kehidupan mereka, bahkan menjadi top of mind. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya strategi pemasaran konten yang tepat.
5. Memunculkan Permintaan/Prospek
Peranan konten marketing selain mendatangkan audiens yang tertarik dengan informasi yang dibagikan, juga nantinya dapat menciptakan permintaan hingga mendatangkan pelanggan/prospek potensial.
Hal tersebut dapat Anda analisis dengan melihat funnel pemasaran digital yang mereka lalui, salah satunya dengan menggunakan AIDA Marketing.
6. Memelihara Hubungan dengan Subscriber/Audiens/Prospek
Seperti yang sudah kita bahas di awal, konten dapat menjadi jembatan penghubung antara brand dan audiens.
Jembatan penghubung tersebut akan tetap kokoh selagi Anda mampu memenuhi ekspetasi audiens melalui konten-konten yang dibagikan sehingga mereka akan terus merasa relate.
7. Mendorong Kehadiran Audiens pada Acara Offline/Online
Tujuan selanjutnya yaitu content marketing dapat menjadi pendorong agar audiens bersedia hadir pada acara offline/online yang Anda gelar.
Tidak harus jauh-jauh mengajak mereka untuk mendatangi webinar, workshop, ataupun training bisnis Anda, content marketing pun bisa Anda gunakan bahkan untuk mengajak mereka menghadiri sesi Live di media sosial.
8. Menghasilkan Penjulan (Sales) dan Pendapatan (Revenue)
Nah, tujuan yang ke-8 ini pastinya wajib ada dalam startegi content marketing di bisnis Anda.
Content marketing harus membawa dampak nyata terhadap pertambahan jumlah sales & revenue bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini nantinya juga dievaluasi yang akan kita bahas nanti pada poin selanjutnya.
9. Mendukung Peluncuran Produk Baru
Apabila bisnis Anda ingin merilis produk baru, maka langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah dengan mengedukasi mereka melalui strategi konten.
Content marketing dapat menjadi kunci keberhasilan sebuah product launching yang mana nantinya audiens yang telah teredukasi sebelumnya dapat memahami dengan mudah apa esensi dari produk yang Anda hadirkan.
10. Menumbuhkan Audiens yang Berlangganan
Strategi content marketing haruslah memiliki tujuan untuk menambah jumlah audiens berlangganan baik secara gratis maupun berbayar.
Ini merupakan sebuah milestone di mana di kemudian hari Anda dapat mengkonversi audiens yang berlangganan ini menjadi pelanggan potensial.
11. Mendatangkan Banyak Trafik
Trafik merupakan gerbang awal bertumbuhnya bisnis Anda, di mana ilustrasinya audiens datang ke “Rumah” Anda dan melihat-lihat apa yang ada di dalam.
Perlu diingat tugas Anda sebagai content marketer tidaklah cukup mendatangkan trafik saja, namun juga harus membuat mereka melakukan aksi konversi seperti membeli, menghubungi, mengisi formulir, dan sebagainya.
12. Mengendalikan Biaya Marketing
Tidak dipungkiri lagi, strategi content marketing terbukti efektif mengendalikan biaya marketing sebuah bisnis.
Dengan adanya pemasaran konten, bisnis Anda tidak perlu lagi menggelontorkan anggaran besar dalam jangka panjang hanya untuk membuat audiens tahu siapa Anda.
Akan tetapi, perlu diingat hal ini akan berhasil apabila strategi yang Anda rumuskan benar-benar dipersiapkan secara matang dengan eksekusi yang tepat sasaran.
13. Investasi Bisnis Jangka Panjang
Terakhir, content marketing dapat menjadi aset investasi jangka panjang bagi brand. Mengapa demikian? Investasi jangka panjang di sini dapat kita pahami setidaknya dari 2 sisi.
Pertama dari sisi audiens, di mana konten yang bisnis Anda bagikan akan membantu mereka mengenal brand Anda lebih dekat dari waktu ke waktu.
Kedua dari sisi bisnis, di mana konten dapat menjadi sarana “Branding” yang nantinya akan mendatangkan banyak manfaat salah satunya adalah pelanggan/prospek potensial yang bisa saja datang berkali-kali.
Perlu diperhatikan, bahwa kunci dari kedua hal di atas erat kaitannya dengan “Konsistensi” brand Anda dalam menyajikan konten yang relate terhadap audiens.
Baca Juga: Apa Itu Digital Branding? Pahami Konsep hingga Strateginya
Skillset Seorang Content Marketer
Apabila Anda ataupun tim bisnis ingin menguasai ilmu content marketing, dengan kata lain sebagai Content Marketer, setidaknya wajib menguasai beberapa skillset di bawah ini, yaitu:
a. Keahlian Komunikasi Verbal & Nonverbal
Kemampuan pertama yang wajib dikuasai adalah keahlian komunikasi, baik secara verbal ataupun nonverbal. Mengapa demikian?
Alasannya tidak lain adalah bagaimana mungkin Anda ingin menyampaikan sebuah “Informasi Berharga” bagi khalayak ramai, sedangkan keahlian ini tidak Anda kuasai.
Anda tidak harus menguasai ilmu public speaking secara utuh, namun minimal Anda sebagai content marketer dapat menyampaikan informasi yang dapat dengan mudah dimengerti dan ditangkap maknanya oleh audiens.
b. Kemampuan Menulis dan Bercerita
Tidak heran lagi kemampuan menulis dan bercerita adalah suatu keahlian wajib yang dimiliki oleh seorang content marketer.
Kemampuan menulis dan bercerita di sini tidak mewajibkan Anda untuk menjadi seorang penulis buku ataupun storyteller, namun setidaknya Anda dapat menuangkan ide-ide yang ada di dalam kepala menjadi suatu brief yang nantinya akan dieksekusi menjadi sebuah konten.
Selain itu, skill akan melatih Anda untuk bisa menanamkan konteks ke dalam suatu konten, sehingga audiens mampu menangkap maknanya dengan lebih jelas.
c. Memiliki Empati
Skill yang ke-3 yaitu Anda harus memiliki rasa empati terhadap audiens yang ingin Anda targetkan.
Rasa empati akan membawa Anda untuk mengenali lebih jauh siapa, kenapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana audiens menemukan solusi atas segala permasalahannya berkat kehadiran bisnis Anda.
d. Kemampuan Riset Pasar
Tidak lupa juga, seorang content marketer harus mampu melakukan riset pasar dalam upaya menyukseskan strategi digital marketing.
Beberapa hal yang harus bisa diriset oleh content marketer, antara lain:
- Riset Fundamental Brand
- Riset Persona Audiens
- Riset Siapa Kompetitor Bisnis
- Riset Tren-tren Terkini
Seperti tren top industri, pernyataan para leaders, percakapan di forum diskusi dan komunitas, obrolan di media sosial, dan sebagainya.
e. Penguasaan Content Marketing Tools
Kemampuan terakhir bagi seorang content marketer adalah keahlian dalam penguasaan content marketing tool.
Saat ini, sudah banyak alat-alat yang membantu menyukseskan strategi content marketing, seperti:
- Google Trends
Untuk meriset tren-tren yang tengah berkembang dalam periode waktu tertentu. - Inspiration Tools
Contohnya YouTube Ads Library, TikTok Creative Center, Facebook Ads Library/Meta Ad Library, Answer the Public, dan sebagainya. - Analytics Tools
Contohnya Google Analytics, Instagram Insights,LinkedIn Analytics, dan sebagainya. - Keyword Planner
Untuk meriset kata kunci apa saja yang tengah tren dan dicari orang banyak. - Aplikasi Pihak Ke-3 (Third-party App)
Contohnya social listening tool, hashtag, dan lain lain.
f. Kemampuan Manajemen Konten
Sebagai content marketer, nantinya akan ada puluhan, ratusan, ribuan, hingga puluhan ribu konten yang akan Anda kelola bersama tim.
Untuk itu, Anda harus mampu melakukan manajemen terhadap konten-konten tersebut, mulai dari ide konten, tujuan konten dibuat, kapan waktu posting, di mana akan dipublikasi, dan sebagainya.
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan membuat editorial plan dan editorial calendar agar pekerjaan Anda dapat lebih terstruktur.
Baca Juga: Cara Membuat Konten yang Menarik di Instagram dan YouTube
Mengukur Efektivitas Strategi Content Marketing
Setelah Anda menyusun strategi content marketing dengan ciamik, serta mengeksekusi tiap-tiap bagiannya dengan cermat, bagian penting lain yang tidak boleh sampai lupa adalah pada bagian mengukur efektivitas dari semua rencana tersebut.
Beberapa hal yang dapat Anda ukur, antara lain:
a. Jumlah Konversi (Conversion)
Metrik pertama yang dapat Anda ukur adalah berapa jumlah konversi yang tercipta dari strategi content marketing dalam periode waktu tertentu.
Conversion yang dimaksud tidak hanya sebatas pada jumlah penjualan yang terjadi, namun juga bisa seperti jumlah leads yang masuk ataupun jumlah orang yang mendaftar tergantung seperti apa kampanye marketing yang tengah Anda jalankan.
b. Kualitas & Kuantitas Leads
Kualitas serta kuantitas leads yang masuk juga harus Anda ukur selaku seorang content marketer.
Selain dari segi jumlah, yang juga wajib Anda nilai efektivitasnya adalah terkait dengan tingkatan kualitas dari leads yang masuk.
Anda dapat mengelompokkannya dengan membagi mana leads potensial mana yang tidak, lalu menetapkan apa action untuk semua leads tersebut di kemudian hari.
c. Platform Engagement (Website, Social Media, Email, Aplikasi)
Angka engagement konten di platform yang bisnis Anda kelola juga wajib untuk diukur apakah sudah berkinerja baik atau tidak.
Jika pada website dan aplikasi, Anda dapat melihat seperti apa metrik-metrik Behavior audiens menggunakan tool analitik seperti Google Analytics.
Di media sosial, Anda bisa melihat metrik-metrik engagement seperti Like/Love, Comment, Share, Save, Avg. Watch Time, dan sebagainya.
d. Trafik Website
Ini merupakan salah satu metrik utama website yang langsung menggambarkan berapa banyaknya pengunjung yang datang ke “Rumah” Anda.
Trafik website dapat diukur dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti sumber datangnya trafik, clicks, impressions, CTR, users, bounce rate, dan sebagainya.
e. Peringkat di Hasil Pencarian
Apabila bisnis menggunakan strategi SEO dan content marketing, maka dengan melihat peringkat di halaman hasil pencarian sudah membawa Anda untuk selangkah lebih maju memahami seperti apa efektivitas dari konten-konten yang dibuat.
f. Social Media Analytics
Apabila Anda menjalankan strategi media sosial yang begitu kental dengan yang namanya konten, maka untuk mengukur efektivitasnya Anda wajib memahami metrik-metrik yang terdapat di dalam Social Media Analytics.
Metrik dasar yang dapat dengan mudah Anda temukan seperti Like/Love, Comment, Share, Save, Account Reached, Account Engaged, Total Followers, Top Locations, Age Range, Video Views, dan sebagainya.
g. Biaya per Akuisisi (CPA) Pelanggan, Leads, atau Subscriber
Setelah berjalan beberapa waktu dan bisnis Anda pun mulai mendatangkan konversi, Anda dan juga tim perlu memperhatikan berapa biaya per akuisisi (CPA/Cost per Acquisition) dari setiap konversi yang tercipta.
Hal ini sangat wajib Anda hitung khususnya saat menjalankan strategi content marketing menggunakan iklan berbayar (Paid Ads).
h. Pertumbuhan Subscriber (Email, YouTube, Newsletter, dan lain-lain)
Dan yang terakhir, Anda juga bisa mengukur efektivitas strategi pemasaran konten dengan melihat pertumbuhan (Growth) audiens di platform-platform yang bisnis Anda kelola.
Bisa jadi jumlah subscriber tak kunjung bertumbuh dikarenakan audiens tidak tertarik lagi ataupun juga karena faktor-faktor lain. Oleh karena itu, wajib bagi Anda untuk rutin melakukan evaluasi.
Setelah Anda mengetahui hal apa saja yang harus diukur dan dievaluasi dalam menjalankan strategi content marketing bisnis, selanjutnya mari kita simak prediksi tren content marketing di tahun 2023.
Seperti Apa Tren Content Marketing di 2023?
“Seperti apa gambaran tren content marketing di tahun 2023? Apakah masih menjanjikan atau justru tidak?”
Lebih lanjut kita simak hasil riset Content Marketing Institute/MarketingProfs, ada 10 area pemasaran konten yang diprediksi meningkat dan cocok untuk diinvestasikan pada tahun 2023.
Untuk lebih jelas seperti apa tren-tren content di atas, mari simak uraiannya di bawah ini:
1. Konten Video
Tren yang pertama adalah konten video.
Kita tahu belakangan ini begitu masifnya platform-platform media sosial dalam menyodorkan konten berformat video berdurasi singkat kepada para penggunanya.
Contohnya saja seperti media sosial TikTok, Instagram dengan Reels-nya, hingga YouTube dengan Shorts-nya
Video dapat menjadi kunci dalam strategi pemasaran konten bisnis di tahun ini. Meskipun, Anda dan juga tim harus cakap dalam melihat pergerakan tren video yang tengah berkembang.
2. Aset Media yang Dimiliki
Tren selanjutnya adalah tentang bagaimana bisnis Anda memanfaatkan aset media yang dimiliki, entah itu aset foto produk, video, dan juga tulisan-tulisan tertentu.
Anda dapat memanfaatkannya dengan cara mengkreasikan menjadi suatu bentuk konten baru yang lebih fresh, kreatif, serta solutif dari sudut pandang audiens.
3. Events (Digital, Langsung, Hybrid)
Selepas pandemi COVID-19, ternyata event masih masuk ke dalam daftar tren content marketing tahun 2023.
Luasnya informasi serta aksesibilitas yang terbilang cukup mudah menjadikan tren ini mampu bertahan baik yang diadakan dalam bentuk digital, langsung, ataupun keduanya (Hybrid).
4. Paid Media
Tren selanjutnya adalah penggunaan media berbayar sebagai salah satu saluran untuk menjalankan strategi content marketing.
Anda dapat memanfaatkan media berbayar ini untuk mendapatkan gambaran serta hasil yang cepat menggunakan machine learning yang ditanamkan oleh masing-masing platform, contohnya Social Media Ads, SEM, dan sebagainya.
Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, serta Contohnya
5. Media Sosial/Komunitas
Mengembangkan media sosial dan komunitas dapat menjadi peluang emas bagi bisnis untuk menciptakan basis pelanggan yang loyal.
Media sosial kini telah berkembang begitu pesat, dari yang dulu hanya ada beberapa, kini menjamur dengan berbagai macam format konten beserta fitur-fiturnya.
Selain itu, “Interaksi” yang menjadi inti dari media sosial juga melahirkan berbagai macam komunitas. Bahkan, dalam beberapa waktu belakangan muncul istilah “Community Marketing” yang spesifik membahas mengenai peran komunitas ini.
6. Earned Media
Bagi yang belum tahu, earned media adalah aktivitas suatu media dengan brand yang secara tidak langsung muncul dikarenakan adanya peran pihak ke-3 yaitu audiens.
Earned media menjadi tren content marketing di tahun 2023 dikarenakan kehadirannya yang cukup memberikan exposure lebih bagi brand tanpa perlu mengeluarkan budget marketing dalam jumlah yang besar.
7. Mengenal Audiens Lebih Baik
Mengenal audiens merupakan pendekatan lama yang terbukti masih efektif untuk diterapkan hingga saat ini.
Bedanya di era saat ini, brand wajib mengenal audiensnya lebih dekat hingga sampai kepada minat dan perilaku mereka, ketimbang hanya mengetahui demografi atau geografinya saja.
8. Desain UX (User Experience)
Dikarenakan hampir semua aspek kehidupan audiens modern bersentuhan dengan hal-hal digital, penting kiranya brand juga mempertimbangkan bagaimana desain user experience di platform mereka.
Selain bertujuan untuk memudahkan, strategi content marketing yang terdapat dalam desain UX nantinya juga berperan dalam mempengaruhi psikologi pelanggan dalam mengambil keputusan.
9. Konten Audio
Selain konten berformat video, ternyata konten audio juga tidak kalah powerful-nya di tahun 2023.
Misal, kita coba perhatikan bagaimana perilaku audiens saat mendengarkan podcast & streaming musik. Mereka begitu serius mendengarkannya, bukan? Walaupun tidak ada visual yang ditampilkan di sepanjang konten diputar.
Saat ini, sudah banyak sekali platform penyedia konten berformat audio yang dapat Anda manfaatkan, seperti Twitter Spaces, Clubhouse, Spotify, Noice, dan sebagainya.
10. Teknologi Konten
Yang terakhir, tren content marketing yang diprediksi akan berkontribusi cukup baik bagi perkembangan bisnis Anda adalah tentang teknologi konten.
Ini bukan sekadar bagaimana Anda ataupun tim mendesain konten dengan vibes modern, namun juga bagaimana konten tersebut diproduksi dengan lebih efektif dan juga efisien dari berbagai sisi.
Sebut saja penggunaan AI (Artificial Intelligence), fitur-fitur interaktif media sosial, beserta juga analitiknya yang semakin kompleks. Semuanya dapat Anda manfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan juga kapasitas.
Baca Juga: Cara Menggunakan Alat Parafrase untuk Menulis Ulang Konten
Pertanyaan Seputar Content Marketing
a. Apa yang Dimaksud Content dalam Marketing?
Content Marketing adalah salah satu strategi pemasaran di mana konten yang bernilai serta relevan, didistribusikan kepada audiens luas untuk menarik perhatian mereka dan selanjutnya mendorong tindakan-tindakan yang menguntungkan bagi bisnis.
b. Apa Saja Contoh Content Marketing?
Ada beberapa contoh content marketing yang juga dijalankan oleh bisnis besar maupun kecil seperti blogging, infografis, e-book, webinar, serial video, dan lain-lain. Untuk selengkapnya dapat Anda baca di artikel 14 Contoh Content Marketing yang bisa Dijadikan Rujukan Bisnis.
c. Apa Pentingnya serta Bagaimana Content Marketing Bekerja?
Content marketing bekerja dengan menyajikan informasi-informasi bernilai di mata audiens. Bagi mereka yang relate, tentu mereka akan bersedia mengikuti bahkan meyakini apa saja yang bisnis Anda bagikan.
Content marketing ini begitu penting peranannya karena berdampak langsung terhadap bisnis, di mana mereka yang tadinya hanya sadar akan keberadaan brand Anda (Brand Awareness) lama-kelamaan akan mengambil action seperti mengisi formulir, mendaftar, menghubungi, ataupun membeli.
e. Konten yang Baik dan Menarik Itu Seperti Apa?
Parameter untuk mengukur baik dan menariknya suatu konten bergantung kepada apa tujuan konten itu dibuat, apa informasi dan makna yang terkandung di dalamnya, apakah konten tersebut dapat memenuhi ekspetasi audiens, apa saja elemen yang terdapat di dalam konten tersebut, hingga apakah konten tersebut mampu mendatangkan dampak positif bagi bisnis.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai seluk-beluk content marketing dalam dunia bisnis khususnya di bidang pemasaran digital saat ini.
Harapannya, Anda sekarang dapat menentukan seperti apa gambaran rencana pemasaran konten yang bisnis Anda akan jalankan dalam beberapa waktu mendatang.
Namun, tidak usah khawatir apabila Anda masih kebingungan harus mulai dari mana. Anda cukup gunakan layanan Sasana Digital untuk mencari tahu tahap apa saja yang harus dilakukan step-by-step.
Silahkan klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut, atau manfaatkan layanan konsultasi gratis bersama kami!