Di era digital, kegiatan pemasaran sangat diperlukan untuk pengembangkan bisnis. Salah satu cara yang paling efektif untuk pengembangan bisnis adalah dengan melakukan sebuah promosi.
Berbagai macam media promosi dapat digunakan untuk memasarkan barang atau jasa, namun perlu diingat, sebuah media promosi tentu harus memberikan efektivitas terhadap bisnis.
Salah satunya adalah media promosi dengan menggunakan digital advertising. Digital advertising merupakan salah satu media promosi untuk mempromosikan suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan. Lalu, apa itu digital advertising? Simak penjelasanya berikut ini.
Apa Itu Digital Advertising?
Sebelum kita memahami definisi digital advertising, mari kita cari tahu apa itu iklan digital bagi Anda yang belum familiar mendengarnya.
Sederhananya, Iklan Digital atau Digital Ads adalah suatu pesan yang merujuk kepada ajakan bersifat komersial (Membeli, Mendaftar, Berlangganan, dan sebagainya) yang disampaikan bisnis melalui platform digital.
Iklan digital ini kemudian dijadikan sebagai salah satu senjata utama bisnis sehingga memunculkan istilah Periklanan Digital atau “Digital Advertising”.
Digital Advertising adalah bagian dari aktivitas pemasaran bisnis yang dilakukan secara berbayar (Paid) melalui media atau platform digital untuk menjangkau audiens dengan lebih cepat, luas, serta tertarget.
Sekadar intermezzo, Apakah Anda juga pernah mendengar istilah “Online Advertising”? Lalu apa perbedaannya dengan digital advertising?
Jika kita pahami definisinya, Online Advertising adalah suatu bentuk pemasaran bisnis yang menggunakan saluran online yang terhubung internet sebagai medianya. Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian digital advertising sehingga dapat kita simpulkan kedua hal tersebut sama.
Lanjut, apabila ingin menggunakan digital advertising, salah satu syarat yang wajib dipenuhi adalah Anda harus memiliki budget untuk memulai kampanye pemasaran menggunakan iklan.
Budget dan tujuan iklan menjadi dua poin penting yang harus dilihat sebelum membuat keputusan. Sangat disayangkan jika Anda sudah mengeluarkan banyak dana tetapi iklan tidak sesuai dengan harapan Anda.
Jika Anda adalah baru memulai bisnis dan memiliki modal terbatas, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan strategi pemasaran dengan menggunakan iklan secara gratis.
Artinya Anda tidak perlu untuk mengeluarkan biaya untuk mempromosikan sebuah barang atau jasa. Meskipun gratis, jika Anda melakukannya dengan tepat, iklan gratis akan menjadi efektif.
Bagaimana Cara Kerja Iklan Digital?
Setelah kita tahu apa itu Digital Advertising, sekarang saatnya kita bahas tentang bagaimana cara kerja periklanan digital di internet.
Setidaknya ada 2 metode dari cara kerja iklan digital jika dilihat dari bagaimana iklan tersebut muncul di perangkat target audiens Anda. Keduanya disebut Behavioral Targeting dan Contextual Targeting.
a. Penargetan Perilaku (Behavioral Targeting)
Penargetan perilaku audiens (Behavioural Targeting) adalah metode periklanan dalam pemasaran online dengan menggunakan informasi dari pengunjung website agar iklan yang ditampilkan bisa relevan dengan perilaku mereka di dunia digital.
Teknik ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber seperti penjelajahan di mesin pencari, perilaku di media sosial, berbelanja di website tertentu. dan lain-lain. Beberapa faktor yang dipertimbangkan sebagai perilaku, yaitu:
- Halaman yang dilihat (Pageview)
- Lamanya audiens di suatu website atau di halaman tertentu
- Kata atau istilah yang biasa mereka ingin ketahui
- Konten, iklan, atau tombol yang membuat mereka tertarik sehingga mengklik
- Tanggal terakhir mereka mengunjungi suatu website
- Detail informasi lain tentang bagaimana audiens mengunjungi dan berinteraksi di suatu website
Contoh dari metode ini dapat kita temui di platform beriklan media sosial seperti Facebook Ads, LinkedIn Ads, Display Ads, dan lain-lain, yang mana kita tentukan informasi seperti apa yang relevan dengan audiens yang ingin kita target.
b. Penargetan Kontekstual (Contextual Targeting)
Penargetan kontekstual adalah metode beriklan yang dipersonalisasikan dan memungkinkan untuk muncul di pencarian (Search Ads/Paid Search).
Untuk menggunakannya, audiens harus mengetikkan terlebih dahulu kata atau topik yang ingin mereka cari, setelahnya mesin pencari akan menganalisis, menyesuaikan, dan memunculkan iklan-iklan yang relevan.
Contohnya seringkali dapat kamu temukan di mesin pencari seperti Google. Setelah mengetikkan kata kunci tertentu, iklan-iklan biasanya akan muncul di posisi paling atas atau juga ada posisi paling bawah.
Pihak yang Terlibat dalam Digital Advertising
Adapun pihak-pihak yang terlibat dan saling berinteraksi satu sama lain dalam berjalannya iklan digital ada 3, yaitu:
- Advertiser (Pengiklan)
Adalah brand ataupun individu yang membuat dan mendanai suatu konten iklan agar dapat ditampilkan di internet. Misalnya, Anda yang ingin beriklan menggunakan Google Search melalui Google Ads. - Publisher (Penerbit)
Adalah pihak yang memiliki properti digital dan menyediakan ruang bagi iklan digital untuk dapat tampil. Misalnya Google Search Engine Result Page (SERP) milik Google. - Advertising Network (Jaringan Periklanan)
Adalah perantara yang menghubungkan antara si advertiser dengan si publisher. Misalnya, Google dengan Google Ads & Google AdSense miliknya.
Sistem Pembayaran Iklan Digital
Mungkin beberapa di antara kita ada yang menanyakan, “Lalu, bagaimana cara si pengiklan membayar kepada si penerbit?”
Nah, ada berbagai macam metode yang diterapkan dalam sistem pembayaran iklan digital, beberapa yang cukup familiar di antaranya:
- Pay per Click (PPC)
Merupakan biaya iklan digital yang dikenakan untuk setiap klik yang dilakukan pengguna terhadap iklan yang Anda jalankan. - Pay per Impression (PPI) & Pay per Mille (PPM)
Merupakan biaya iklan digital yang dikenakan saat iklan Anda tampil di perangkat pengguna, tak terkecuali apakah mereka melakukan klik ataupun tidak. Penting untuk diketahui juga bahwa “per Mille” di sini artinya adalah 1.000 impresi. - Pay per View (PPV)
Merupakan biaya iklan digital yang dikenakan setiap kali pengguna menonton iklan yang Anda tampilkan (Format Video). - Pay per Action/Acquisition (PPA)
Merupakan biaya iklan digital yang dikenakan setiap kali pengguna melakukan aksi yang Anda inginkan, Misalnya melakukan konversi berupa pengisian formulir.
Jenis dan Format Digital Advertising
Digital advertising memiliki berbagai jenis dan format yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari sebuah bisnis. Berikut ini, beberapa jenis dan format digital advertising yang dapat Anda gunakan:
a. Display Ads (Iklan Gambar)
Display ads adalah jenis digital advertising dalam format berbentuk sebuah gambar dengan mengutamakan keindahan secara visual untuk menarik audiensnya. Display ads ini ditampilkan pada sebuah website, platform media sosial, atau media digital lainnya.
Display ads ternyata memiliki banyak keunggulan, yaitu untuk membangun brand awareness atau mengajak orang untuk membeli suatu produk.
Display ads dapat berupa sebuah banner, sehingga dalam pembuatannya diperlukan kreatifitas serta konsep yang dibuat sehingga audiens tertarik untuk mengkliknya.
b. Video Ads (Iklan Video)
Video Ads merupakan jenis digital advertising dengan format berupa video. Ini merupakan konten yang bersifat interaktif yang mampu menarik perhatian banyak orang.
Penggabungan antara indra pengelihatan dan pendengaran dengan melalui sajian video dan audio yang saling mendukung satu sama lain sehingga dapat menyampaikan suatu informasi yang lebih akurat.
c. Social Media Ads (Iklan Media Sosial)
Social media adalah media pemasaran yang saat ini banyak digunakan oleh berbagai pelaku bisnis dalam mempromosikan barang atau jasanya. Ini dikarenakan social media menjadi bagian terpenting masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari.
Sehingga audiens tidak akan pernah absen untuk melakukan aktivitas pada social media dalam setiap harinya. Oleh karena itu, jenis konten iklan yang akan ditayangkan melalui media sosial harus sesuai dengan selera dan perilaku target market.
d. Search Ads (Iklan Pencarian) atau Search Engine Marketing (SEM)
SEM atau Search Engine Marketing adalah salah satu jenis pemasaran digital yang mencakup iklan PPC atau Pay Per Click.
Dalam PPC ada dua jenis iklan yang bisa Anda jalankan di mesin pencari seperti Google, yaitu iklan pencarian dan iklan bergambar. Iklan pencarian muncul ketika pengguna mengetik kata kunci atau keyword ke mesin pencari.
Iklan ini akan sangat kuat ketika muncul di mesin pencari, karena kemungkinan besar pelanggan potensial yang mencari kata kunci tersebut akan melihat iklan yang Anda pasang.
e. Email Ads (Iklan Email)
Email ads atau email marketing merupakan cara yang mudah untuk secara efektif menjangkau target audiens yang sudah tertarik dengan bisnis Anda. Pemasaran melalui email adalah tindakan mengirimkan pesan komersial.
Setiap email yang dikirim kepada pelanggan seperti informasi tentang produk, promo atau event yang sedang berlangsung. Ini bertujuan agar dapat terhubung dengan pelanggan secara lebih personal.
f. Native Ads (Iklan Native)
Native ads mirip dengan display ads, namun mereka lebih strategis dan disengaja dalam hal penempatan dan penargetan audiens. Mereka adalah sponsor terdaftar yang terintegrasi dan disamarkan ke dalam feed.
Native ads merupakan jenis advertising yang paling tidak mengganggu user yang kemungkinan besar relevan dengan mereka. Seringkali users menganggap native ads membantu mereka karena sangat relevan.
g. Remarketing/Retargeting
Iklan pemasaran ulang atau remarketing adalah iklan digital yang ditargetkan ke pengunjung online suatu merek dengan motif untuk membawa mereka kembali ke situs web atau aplikasi, atau melakukan tindakan.
Misalnya, merek yang menargetkan pengunjung toko e-commerce melalui iklan untuk membuatnya menyelesaikan transaksinya yang belum selesai. Contoh lainnya adalah merek acara yang menargetkan pengunjung situs webnya dengan iklan informatif tentang acara baru yang dapat mereka hadiri.
Baca Juga: 5 Perbedaan Google Ads dan Facebook Ads, Mana yang Anda Pilih?
Contoh-contoh Iklan Digital
a. Paid Search
Paid Search dikenal juga sebagai search engine marketing, yaitu iklan yang ada pada halaman mesin pencarian.
b. Social Media Ads
Selanjutnya adalah social media ads seperti Facebook, Twitter dan Instagram bisa menjadi pilihan yang tepat. Anda dapat mengkategorikan sesuai dengan target market dari barang atau jasa yang Anda tawarkan.
Mulai dari kategori usia, gender, wilayah, penghasilan dan lainnya.
Baca Juga: Rekomendasi Belajar Facebook Ads Melalui 5 Kursus Gratis Ini
c. Display Ads
Iklan display dinilai lebih menarik dibanding iklan baris maupun iklan kolom karena kontennya variatif, serta pengiklan atau pendesain gambar iklan display dapat membuat konten iklan sekreatif mungkin tanpa batasan ukuran, warna, atau media konten yang boleh ditambahkan.
d. Video Ads
Video advertising adalah iklan yang mempunyai format dalam bentuk video. Iklan tersebut adalah iklan yang cukup efektif dikarenakan penyampaian iklan yang cukup lengkap.
Perpaduan antara audio dengan video sehingga audiens bisa terbayang informasi iklan apa yang sedang ditayangkan.
Baca Juga: Wajib Tahu 9 Contoh Iklan Digital yang Ada di Internet!
Implementasi Strategi Digital Advertising bagi Bisnis
Digital Advertising akan memudahkan para pelaku bisnis UKM, UMKM, Startup, bahkan korporasi untuk memberikan informasi kepada konsumen sehingga dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan awareness dan meningkatkan penjualan.
a. Riset Dahulu Siapa Target Audiensnya
Sebelum memulai sebuah iklan, alangkah baiknya untuk riset terlebih dahulu siapa target audiens yang akan dituju. Jika Anda akan mengiklankan sebuah produk fashion, tentu target audiensnya adalah seorang wanita.
b. Tentukan Tujuan (Goal) dan KPI Utama dalam Beriklan
Setelah melakukan sebuah riset siapakah target audiens yang akan dituju, langkah selanjutnya adalah tentukan tujuan dan KPI utama dalam iklan yang akan dibuat. KPI sendiri adalah tujuan yang telah dibuat yang terukur dalam waktu panjang untuk mengetahui keuntungan secara finansial.
Menjalankan strategi digital marketing tanpa adanya tujuan yang jelas, tentu adalah sebuah kesalahan fatal. Sebab, selain tidak mengetahui apa yang dikejar, Anda juga tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan dan apa keputusan yang tepat untuk diambil setelahnya.
Tujuan yang dibuat bermacam-macam sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan bisnis, misalnya tujuan Anda beriklan adalah untuk sales, leads, awareness, ataupun branding dimana jika brand Anda ingin lebih banyak dikenal oleh masyarakat.
Dengan masyarakat lebih banyak mengenal brand, maka penjualan pun diperkirakan akan meningkat. Sehingga KPI akan tercapai sesuai dengan harapan
Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Smart KPI dalam Digital Marketing
c. Pahami Karakteristik Platform Beriklan
Sebelum memulai beriklan, Anda perlu untuk memilih dan mengenali karakteristik platform beriklan apa yang akan Anda pakai. Jika Anda baru akan memulai usaha dan ingin membangun brand, platform beriklan social media ads adalah pilihan yang tepat. Hal ini juga akan berkaitan dengan ciri-ciri iklan apabila kita menggunakan masing-masing platform tersebut.
d. Riset Ide Konten Sesuai dengan Tujuan dan Target Audiens
Mencari ide konten memang susah-susah gampang, semua pelaku bisnis terkadang memiliki permasalahan stuck atau tidak mempunyai ide dalam membuat sebuah konten untuk dapat diiklankan.
Sehingga untuk mencari inspirasi konten seperti apa yang akan dibuat, diperlukan riset ide konten yang sesuai. Misalnya, Anda dapat riset ide konten dengan cara mengikuti tren yang ada.
Tampaknya iklan Anda akan kurang optimal jika membuat sebuah konten namun tidak mengikuti tren apa yang sedang terjadi. Tapi perlu diingat, tentunya ide konten pun perlu disesuaikan dengan audiens dan tujuan dari beriklan.
e. Amati, Tiru, dan Modifikasi Strategi Iklan Kompetitor
Amati, tiru dan modifikasi adalah sebuah prinsip bisnis yang sudah populer, metode ini bertujuan untuk memberikan peluang bagi bisnis untuk senantiasa menciptakan produk atau strategi yang segar, kreatif, unik dan berdaya saing.
Baca Juga: Cara Belajar Digital Marketing dari A sampai Z di Tahun 2023
Penutup
Advertising memainkan peran penting dalam strategi pemasaran setiap bisnis dan perusahaan saat ini. Pasalnya, dengan advertising, perusahaan bisa menjangkau target pasar dan membangun brand awareness yang efektif.
Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendorong performa bisnis yang masih saja stagnan, Anda bisa menggunakan layanan kami, Audit & Consulting Digital Marketing.
Sasana Digital akan mengidentifikasi, mengukur, serta mencari peluang & ancaman yang akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Yuk, manfaatkan dulu layanan Free Consulting kami di sini!