Seiring perkembangan zaman, dunia marketing semakin berkembang pesat. Perubahan zaman membuat pola strategi pemasaran berubah, jika dahulu masih menggunakan baliho dan poster kini sudah bisa melalui Key Opinion Leader maupun software marketing automation.
Untuk pebisnis seperti Anda wajib mengikuti perkembangan strategi pola marketing di pasaran agar tidak tertinggal dengan kompetitor lainya, hal yang wajib Anda pahami untuk saat ini yaitu mengenai KOL Marketing.
KOL saat ini menjadi sebuah kunci brand awareness bisnis. Banyak praktisi marketing yang berpendapat bahwa istilah key opinion leader memiliki peran sebagai pihak pendukung atas terjaminnya keberhasilan penerapan suatu strategi pemasaran. Untuk mengetahui lebih lanjut simak pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Key Opinion Leader (KOL)?
KOL singkatan dari Key Opinion Leader, Menurut American Marketing Association, KOL adalah seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan dan otoritas dalam suatu bidang tertentu, sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian orang lain.
Sedangkan menurut situs pemasaran digital HubSpot, KOL artinya orang yang dikenal di industri tertentu sebagai pemimpin atau pakar, dan memiliki pengikut yang besar di media sosial atau platform online lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa KOL adalah seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan atau pakar di bidang industri dan otoritas dalam bidang tertentu serta pengikut yang besar di media sosial maupun platform lainya sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
Baca juga: KOL Specialist: Ketahui Peran Mereka dalam Dunia Marketing
Setelah membahas apa itu Key Opinion Leader selanjutnya sasana digital akan membahas mengenai perbedaan KOL dan influencer.
Perbedaan KOL dan Influencer
1. Keahlian yang Dimiliki
Dalam hal keahlian seorang influencer akan mereview produk berdasarkan pengetahuan umum saja dan didukung oleh banyak pengikut pada media sosial sehingga audiens mempercayai seorang influencer dalam mempromosikan brand melalui media sosial.
Sedangkan seorang Key Opinion Leader (KOL) adalah seorang ahli atau pakar pada bidang tertentu sehingga opininya valid yang didukung dengan sumber ilmiah karena pemahaman KOL yang sudah spesifik.
2. Media Tempat Berpromosi
Media yang digunakan influencer untuk melakukan pekerjaan mereka adalah secara online di media sosial, seperti Instagram, YouTube, Twitter, atau TikTok. Karena media sosial merupakan tempat mereka dalam membuat nama dan menggunakan pengaruh mereka seperti, selebriti, vlogger, dan blogger.
Berbeda dengan seorang KOL, dimana KOL dapat bekerja secara offline maupun online. Lebih lanjut, Key Opinion Leader (KOL) adalah ahli di bidangnya yang umum ditemui di media tradisional sebagai sumber terpercaya atas suatu topik.
Sebagai contoh adalah berita koran yang memungkinkan KOL untuk memberikan kredibilitasnya dengan mengungkapkan pendapatnya tentang beberapa isu baru, seperti pakar kesehatan atau profesor di universitas.
Namun, KOL juga bisa terjun secara online ke media sosial untuk memberikan opininya atas suatu isu dan memberikan pengaruhnya kepada banyak orang.
Baca juga: 5 Fungsi Media Sosial dan Prediksinya Pada Bisnis 2023
3. Target Audiens
KOL adalah para ahli di bidangnya. Oleh sebab itu, konten yang diberikan oleh seorang KOL umumnya merupakan hasil analisis atau teori yang relevan dengan produk atau layanan bidang mereka.
Sehingga target audiens mereka adalah spesifik pada mereka yang tertarik pada isu yang sedang di bahas.
Sedangkan influencer adalah orang yang bekerja mengikuti perkembangan tren dan permintaan. Konten yang tren yang sedang viral dan diminati oleh banyak orang, khususnya para pengikutnya. Target audiensnya luas karena mempromosikan semua produk.
4. Cara Komunikasi
Seorang influencer menggunakan komunikasi 2 arah untuk menjaga hubungan dengan followers melalui berbagai interaksi yang dapat dimanfaatkan lewat media sosial, seperti melakukan tanya jawab (QnA), live chat, dan menanyakan pendapat mereka tentang suatu topik.
Berbeda halnya seorang KOL, karena mereka adalah seorang pakar. Mereka menggunakan komunikasi satu arah di mana KOL umumnya akan mengungkapkan opini yang berdasar sumber yang valid melalui kolom berita di koran atau hasil wawancara di televisi.
5. Cara Menghabiskan Waktu
Seorang KOL memiliki pekerjaan penuh waktu yang juga sebagai profesi mereka di dunia nyata. Contoh KOL adalah seorang ahli marketing yang bekerja di perusahan besar, psikolog anak seperti Kak Seto, dokter seperti Dokter Tirta.
Maka dari itu atas dasar profesi seorang KOL serta pengetahuan dan pendapat mereka tak lagi diragukan oleh audiens yang mengenal mereka.
Berbanding terbalik dengan kebanyakan influencer, mereka menghabiskan waktu lebih banyak di dunia online. Aktivitas mereka lebih banyak terkait dengan digital marketing.
Untuk meningkatkan jumlah pengikut mereka sehingga para pengikut bisa terus mengikuti apa yang mereka tampilkan. Mereka membutuhkan upaya keras untuk, membuat konten di sosial media, blog, atau YouTube,
Secara tidak langsung Inilah profesi atau pekerjaan utama mereka sehingga memiliki spesialisasi dalam hal menyebarkan suatu pesan dengan topik yang mereka kuasai untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara online.
Baca juga: Pahami Arti Influencer untuk Aktivitas Promosi Bisnis
Contoh Key Opinion Leader
• Chef Juna sebagai Brand Ambassador Merek Makanan
Untuk Anda penonton setia reality show Master Chef Indonesia, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan sosok chef Juna yang dikenal dengan keahlian memasaknya.
Selain bekerja sebagai chef dan juri masak, chef Juna juga menjadi brand ambassador untuk beberapa merek makanan, seperti agar-agar dan keju. Selain makanan beliau juga menjadi brand ambassador alat dapur.
Sebagai seorang chef, ia pasti ingin menggunakan bahan-bahan serta peralatan masak terbaik untuk masakannya. Oleh karena itu, produk yang dipromosikan juga akan dapat memperoleh kredibilitas merek dari para audiensnya.
• Deddy Corbuzier sebagai Brand Ambassador Produk Under Armour
Deddy corbuzier yang dikenal dengan podcast close the door dan usaha gym dalam masyarakat. Hobi Deddy Corbuzier dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, membuat dia dipercaya sebagai brand ambassador brand olahraga asal Inggris Under Armour.
Selain itu, Deddy juga memiliki pengikut yang sangat banyak dan memiliki pengaruh yang besar pada audiens. Hal itu yang membuat para pebisnis menetapkan beliau sebagai KOL dan Brand Ambassador.
5 Jenis Key Opinion Leader
Dalam key opinion leader di bagi menjadi lima tingkatan dimana dikelompokkan berdasarkan latar belakang keahlian, peran dan jumlah pengikut atau pun followersnya mereka di media sosial.
1. Nano-Influencer
Tingkatan pertama adalah KOL yang memiliki sekitar 1.000 – 10.000 pengikut. Biasanya mereka adalah influencer yang baru saja memulai karir mereka di dunia digital marketing.
Berdasarkan State of Influencer Marketing 2019 yang dirilis oleh Hype Auditor, menyebutkan bahwa nano influencer memiliki engagement rate (keterlibatan) kurang lebih 5.60%, lebih baik dari engagement rate tingkatan influencer lainnya.Â
Hal ini menunjukkan bahwa pengikut nano influencer jauh lebih aktif karena mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih personal hingga lebih nyaman saling berinteraksi, bahkan saling mempengaruhi.
2. Micro-Influencer
Kemudian tingkatan kedua, mikro yang memiliki 10.000 – 50.000 pengikut. Influencer mikro biasanya memiliki interaksi dan hubungan yang lebih dekat dengan para pengikutnya.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Expertvoice (2019) menyebut micro influencer bisa memberikan dampak 22,2 kali lipat ajakan pembelian yang lebih banyak saat ia merekomendasikan sesuatu. Ditambah lagi, 82% pelanggan cenderung mengikuti apa yang direkomendasikan oleh micro influencer.
3. Mid Tier Influencer
Selanjutnya tingkat ketiga adalah mikro, terdapat tingkatan menengah yang memiliki 50.000 – 500.000 pengikut. Seperti namanya, mid tier influencer memiliki audiens yang berukuran sedang, tidak sekecil nano dan tidak sebesar mega.
Pada dua tipe influencer sebelumnya memiliki pengikut dengan minat dan kesukaan yang kurang lebih sama, maka pengikut mid-tier influencer pengikutnya lebih beragam dan bisa memiliki minat apapun tanpa ada keterkaitan.
Jika Anda mengejar jangkauan pasar yang lebih luas, maka bekerja sama dengan mid-tier influencer bisa Anda lakukan.
4. Macro-Influencer
Lebih tinggi lagi, terdapat tingkatan makro dengan 500.000 – 1.000.000 followers. Influencer makro umumnya dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada audiens bisnis Anda.
Karena ada begitu banyak pengikut di sosial media,Mereka biasanya memiliki spesifikasi kategori tertentu dan konten-konten yang mereka unggah hanya berdasarkan niche utama mereka.
Prioritas macro influencer adalah menjaga hubungan yang kuat dengan pengikut mereka. Mereka tidak akan membahayakan kepercayaan itu atas pos sponsor yang tidak cocok dan tidak relevan bagi audiensnya.
5. Mega-Influencer
Yang terakhir dan paling tinggi adalah tingkatan mega dengan lebih dari 1.000.000 followers. Secara umum, Mega-Influencer dianggap sebagai influencer yang memiliki kredibilitas tinggi dan dapat memberikan dampak yang cukup besar kepada para pengikutnya.
Dengan pertimbangan jumlah followers, mega influencer adalah incaran para brand untuk melakukan promosi bersama untuk mencapai influencer marketing.
Kepopuleran yang digandeng oleh mega influencer adalah diberbagai platform. Bukan hanya Instagram, namun media sosial lainnya yang sudah mereka rambah. Karena itu, mega influencer adalah kategori yang paling memiliki potensi untuk menjangkau audiens secara masif dengan cepat.
Baca juga: Paid Promote vs Endorse, Berikut 4 Poin Perbedaannya!
Pertanyaan Seputar Key Opinion Leader (KOL)
Setelah pembahasan di atas pertanyaan yang sering muncul mengenai pembahasan Key Opinion Leader adalah sebagai berikut:
1. Apa Itu KOL (Key Opinion Leader) dan Contohnya?
Seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan atau pakar di bidang industri dan otoritas dalam bidang tertentu serta pengikut yang besar di media sosial maupun platform lainya sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
Contoh Key Opinion Leader(KOL) adalah Chef Juna yang merupakan seorang chef profesional serta juri master chef yang menjadi brand ambassador merk makanan yang akan meningkatkan brand awareness terhadap produk bisnis.
2. Apa Saja Jenis Key Opinion Leader?
Jenis Key Opinion Leader dalam bisnis ada 5 tingkatan, diantaranya nano influencer, micro influencer, mid tier influencer, macro influencer, dan mega influencer.
3. Apa Perbedaan KOL dan Influencer?
Perbedaan KOL dan influencer ada pada cara keahlian yang dimiliki dimana KOL adalah seorang pakar lalu influencer adalah seorang promotor berdasar pengetahuan umum,cara berkomunikasi KOL satu arah sedangkan influencer 2 arah.
Kemudian media tempat berpromosi KOL online dan offline sedangkan influencer online, target audiens dan cara menghabiskan waktu KOL sebagai profesi lalu influencer bekerja keras menjaga hubungan dengan pengikut di media sosial.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu KOL beserta contohnya,Jenis ,dan perbedaan KOL dengan influencer. Berdasarkan artikel di atas, kita ketahui bersama bahwa KOL sangat berperan penting dalam pemasaran produk terutama kepada brand awareness.
Oleh sebab itu, Anda dapat mengajak kerja sama dengan para KOL untuk mendukung promosi produk bisnis Anda. Namun bila Anda masih awam dan membutuhkan bimbingan Sasana Digital hadir memberikan alternatif solusi atas permasalahan Anda dengan layanan training. Tertarik? Anda dapat klik banner di bawah ini!