Blog ›

Paid Promote vs Endorse, Berikut 4 Poin Perbedaannya!

I

Istilah paid promote dan endorse pastinya tidak asing didengar dalam ruang lingkup bisnis. Paid promote dan endorse merupakan salah satu strategi dalam mempromosikan bisnis agar bisnis tersebut dapat dikenal.

Biasanya, kegiatan paid promote dan endorse dilakukan pada platform media sosial baik itu Instagram ataupun YouTube oleh seorang selebritas yang memiliki kapasitas dikenal oleh banyak orang. 

Lantas, apa perbedaan paid promote dan endorse? Untuk lebih lengkapnya, simak artikel dibawah ini.

apa perbedaan paid promote vs endorse?

Apa Itu Endorse dan Paid Promote?

Para pemilik bisnis online shop mungkin Anda sudah familiar dengan beragam variasi strategi marketing di media sosial. Saat ini, banyak sekali bisnis online shop yang memanfaatkan cara promosi dengan melakukan paid promote ataupun endorse.

Tahukah Anda kalau kedua strategi marketing tersebut merupakan kedua hal yang berbeda?

Paid promote sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan ketika Anda membayar sebuah akun yang sudah memiliki jumlah followers dan engagement yang tinggi untuk kebutuhan promosi produk bisnis Anda.

Biasanya, Anda akan bekerjasama dengan influencer maupun public figure untuk melakukan kegiatan paid promote ini.

Lain halnya dengan paid promote, pada kegiatan endorse biasanya Anda tak perlu menyiapkan konten sama sekali.

Untuk lebih lengkapnya, mari simak 4 poin perbedaan paid promote dan endorse di bawah ini!

1. Mekanisme Promosi dan Kerjasama

Poin pertama yang menjadi perbedaan paid promote dan endorse adalah mengenai mekanisme atau cara kerja promosi.

Untuk paid promote, mekanisme yang biasa dipakai adalah Anda sebagai pemilik brand harus mempersiapkan materi promosi berupa konten terlebih dahulu, entah itu foto, video, copywriting, dan sebagainya.

Nantinya, influencer atau public figure tinggal mem-posting konten tersebut dengan durasi yang telah disepakati sebelumnya.

Sedangkan mekanisme endorse, biasanya Anda mengirimkan produk yang ingin dipromosikan ke si influencer terlebih dahulu (Jika itu produk fisik). Selain produk, Anda juga harus memberikan brief atau arahan mengenai seperti apa nantinya konten akan dibuat.

Dalam brief, pastikan terdapat rincian yang jelas mengenai produk dan juga poin-poin keunggulan dari produk Anda. Setelah semuanya jelas, influencer atau public figure nantinya tinggal membuatkan konten tersebut untuk Anda.

Keunggulan dari kegiatan endorse ini adalah materi yang diberikan akan dikembangkan secara lebih luas oleh influencer atau public figure tersebut.

Nantinya, mereka akan memproduksi konten secara natural dan menerapkan strategi soft selling sehingga para audiens merasa bahwa mereka sedang mendengar cerita padahal secara tidak langsung mempromosikan produk Anda.

2. Konten yang Dipromosikan

Perbedaan paid promote dan endorse selanjutnya adalah mengenai konten yang akan di-posting oleh si influencer.

Dalam konten endorse, biasanya si influencer atau public figure juga menampilkan dirinya saat menggunakan produk Anda. Konten yang seperti ini akan lebih berkesan dalam benak dan persepsi audiens, seakan-akan produk yang digunakan sangat direkomendasikan.

Sedangkan dalam konten paid promote, si influencer sama sekali tidak menampilkan dirinya. Mereka hanya akan mem-posting konten yang telah disiapkan oleh brand.

Baca Juga: Konten: Pengertian, Jenis, serta Etika dalam Pembuatanya

3. Biaya yang Dikeluarkan

Perbedaan yang ke-3 adalah mengenai biaya yang dikeluarkan untuk promosi menggunakan paid promote dan endorse.

Biaya untuk menjalankan strategi paid promote biasanya cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan strategi endorse. Hal ini dapat dilihat dari upaya yang dilakukan oleh brand maupun si influencer.

Upaya paid promote lebih banyak dilakukan oleh brand, misalnya dalam pembuatan konten dan juga copywriting. Di sini, tugas si influencer hanyalah mem-posting konten yang sudah jadi tersebut.

Sedangkan upaya endorse lebih banyak dilakukan oleh si influencer, brand hanya akan memberikan arahan terkait konten yang dibuat. Disamping itu untuk produk fisik, brand juga harus mengirimkan produknya secara gratis.

Namun, perihal biaya ini kembali lagi kepada si influencer sesuai apa yang telah mereka susun di dalam rate card-nya.

4. Potensi Keberhasilan Promosi

Perbedaan yang terakhir adalah mengenai potensi keberhasilan dalam kegiatan promosi.

Apabila dilihat dari konten yang ditayangkan (Di poin 2), tampaknya konten endorse lebih berpotensi dalam memenangkan perhatian audiens milik influencer tersebut.

Alasannya tidak lain karena konten endorse lebih memicu Consumer Trust (Kepercayaan Konsumen) jika dibandingkan dengan konten paid promote.

Akan tetapi, potensi keberhasilan ini balik lagi kepada strategi yang diterapkan kepada 2 jenis promosi ini. Strategi yang dimaksud yaitu berupa ketepatan dalam memilih influencer, timing, dan lain-lain sebagainya.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Paid Promote

Meskipun strategi ini seringkali banyak dilakukan, namun faktanya tak semua strategi ini berhasil dilakukan untuk mendongkrak penjualan. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan strategi ini, apa saja strategi yang dapat Anda lakukan agar kegiatan paid promote dapat mendongkrak penjualan?

• Perbaiki Tampilan Akun Sosial Media

Sebelum Anda memutuskan untuk mempromosikan produk, sebaiknya Anda mempersiapkan akun sosial media terlebih dahulu sebelum ramai dikunjungi oleh calon konsumen Anda. Apa saja yang harus Anda persiapkan terkait akun sosial media bisnis?

Hal yang harus Anda perhatikan adalah tampilan akun sosial media Anda. Mulai dari bio, konten, profil, kemudahan dalam menghubungi, dan lain sebagainya. Hal ini karena dalam kegiatan paid promote, akun influencer akan menampilkan akun sosial media bisnis Anda dan calon konsumen pun akan mencari informasi tersebut.

• Ketahui Target Audiens

Anda harus memahami siapa yang akan menjadi target audiens Anda untuk menentukan strategi dan promosi marketing yang tepat. Begitu juga dengan strategi untuk melakukan paid promote. Anda harus mengetahui karakter dari target audiens Anda untuk disesuaikan dengan akun influencer atau public figure yang tepat.

• Memilih Akun Paid Promote yang Tepat

Setelah Anda mengetahui siapa yang menjadi target audiens, kini saatnya Anda memilih akun yang sesuai untuk melakukan kegiatan paid promote. Tak semua akun yang memiliki jumlah followers yang banyak berarti tepat untuk memasarkan produk Anda.

Karena bisa saja akun dengan jumlah followers yang banyak tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda harus mengenali produk dan target audiens untuk menentukan akun influencer atau public figure yang tepat untuk bekerjasama dengan bisnis Anda.

Jangan sampai anggaran yang sudah Anda keluarkan akan terbuang secara percuma karena kesalahan dalam menentukan akun influencer atau public figure untuk kegiatan paid promote.

• Pilih Waktu Tayang yang Tepat

Tak hanya memilih akun untuk kegiatan paid promote saja yang tepat, melainkan juga waktu tayang produk Anda harus tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebagai contoh, apabila Anda ingin memposting konten mengenai suasana ibadah perayaan Natal, maka waktu tayang yang tepat untuk memposting konten tersebut adalah ketika bulan Desember tiba.

Baca Juga: 21 Tips Jam Upload Instagram, Tingkatkan Jangkauan Post!

• Gunakan Gambar atau Video yang Menarik

Perlu Anda ketahui bahwa cara kerja dari paid promote adalah dengan cara mengunggah konten yang disediakan oleh para pengiklan. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan sebaik mungkin konten sosial media untuk keperluan bisnis Anda. Anda bisa membuat konten iklan yang berupa gambar dan video yang menarik.

Tak hanya sekadar menarik, Anda juga harus memberikan soft copy dengan resolusi tinggi agar kualitas gambar yang diunggah pun juga baik dan tidak pecah.

Baca Juga: Apa Itu Paid Promote? Ini 5 Manfaatnya dalam Upaya Pemasaran

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Endorsement

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju dan penggunaan sosial media seperti sekarang ini, kegiatan endorsement akan sangat membantu meningkatkan awareness hingga conversion bisnis Anda.

Akan tetapi, sebelum menerapkan endorse sebagai strategi marketing Anda, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Simak selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini.

• Jumlah Followers Sebagai Acuan

Endorse biasanya dijalankan oleh influencer atau public figure sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi bisnis Anda. Kategori influencer atau public figure sendiri mengacu kepada seseorang yang populer dan memiliki jumlah followers yang banyak di sosial media, salah satunya adalah Instagram.

Hal ini wajar untuk Anda perhatikan, karena semakin banyak pengikut dari calon influencer atau public figure yang Anda pilih. Maka akan semakin besar pula jangkauan promosi dan peluang dari audiens yang akan melihat produk Anda.

Anda juga harus memperhatikan keaslian followers dari influencer atau public figure tersebut. Karena banyak sekali akun palsu yang mungkin bertebaran di sosial media. Akun palsu tersebut tidak akan memberikan hasil yang maksimal karena bersifat tidak asli dan tidak aktif. Sebagai catatan, biasanya akun palsu tersebut jarang melakukan posting, atau bahkan tidak ada konten yang dibagikan sama sekali. 

• Cari Tahu Track Record Influencer

Sesuai dengan namanya, influencer atau public figure merupakan sosok yang dipercaya dan dapat memberikan pengaruh untuk audiens Anda di media sosial. Sebagai seorang yang populer, Anda juga harus mencari tahu sepak terjangnya sebagai seorang influencer atau public figure.

Caranya, Anda dapat melakukan riset dengan mengetik nama influencer atau public figure di kolom pencarian untuk mencari tahu keseluruhan informasinya. Anda juga bisa memperhatikan kolom komentar akun sosial media milik influencer atau public figure tersebut.

Anda juga harus memastikan latar belakang dari influencer atau public figure tersebut jangan sampai tidak disukai oleh beberapa segmen audiens Anda.

• Jenis Konten Relevan dengan Produk

Mungkin muncul dalam benak Anda bahwa akun sosial media influencer atau public figure yang memiliki jumlah followers banyak menjamin mereka adalah kandidat yang tepat untuk mempromosikan bisnis Anda.

Namun, pada kenyataannya adalah belum tentu, karena mungkin saja dari segi jenis kontennya tidak cocok dengan nilai bisnis yang Anda bangun. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan jenis konten seperti apa yang biasa diposting oleh influencer atau public figure tersebut.

Apakah sudah memiliki kualitas yang baik dan menarik? Apakah sudah sesuai dengan branding bisnis Anda? Meskipun banyak influencer atau public figure yang sudah berpengalaman, sebaiknya hindari untuk membuat konten promosi yang sifatnya asal-asalan.

Sebagai pengguna jasa endorse, Anda perlu untuk memberikan masukan dan arahan mengenai konten promosi yang diharapkan demi berlangsungnya bisnis Anda. Biasanya, ada beberapa influencer atau public figure yang terbuka dan meminta saran konten apa saja yang Anda inginkan sebagai pemilik bisnis.

Hal tersebut biasanya tergantung kesepakatan yang Anda buat dengan mereka pada awal kerjasama guna keperluan endorsement.

Baca Juga: Apa Itu Endorse? Ketahui Strateginya dalam Memasarkan Produk

Penutup

Demikian artikel yang berisi penjelasan lengkap mengenai perbedaan paid promote dan endorse beserta masing-masing strategi yang bisa dilakukan untuk memberikan hasil yang optimal terhadap bisnis Anda.

Hal yang perlu dipastikan adalah Anda sudah mengetahui strategi apa yang akan Anda gunakan untuk keperluan bisnis Anda. Anda harus tau dengan siapa akan bekerjasama nantinya, pastikan sudah sesuai dengan nilai bisnis dan target audiens Anda.

Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendorong performa bisnis yang masih saja stagnan, Anda bisa menggunakan layanan kami, Audit & Consulting Digital Marketing.

Sasana Digital akan mengidentifikasi, mengukur, serta mencari peluang & ancaman yang akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Yuk, manfaatkan dulu Layanan Free Consulting kami!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital