Apakah Anda sering mendengar tentang influencer, macro influencer, atau micro influencer? Siapa itu influencer, dan kenapa sering disangkutpautkan dengan bisnis?
Nah, perlu diketahui bahwa di era bisnis digital, influencer merupakan salah satu cara untuk meningkatkan bisnis melalui marketing campaign. Sebagai pebisnis, memahami influencer menjadi PR yang penting, sebab peran ini punya dampak yang terbilang besar terhadap bisnis.
Supaya tidak salah memilih influencer, Anda patut mengenal jenis-jenisnya. Secara keseluruhan terdapat macro influencer, micro influencer, mega influencer dan nano influencer. Tetapi artikel ini akan lebih berfokus pada pembahasan micro influencer dan macro influencer.
Apa Itu Influencer?
Menurut Sprout Social, Influencer adalah orang yang memiliki kelebihan mempengaruhi audiens target bisnis.
Maka dari itu influencer biasanya dibekali pengetahuan, otoritas, atau wawasan dan yang paling kentara memiliki pengikut banyak di media sosial.
Dengan aspek-aspek tersebut, influencer yang telah mapan dalam dunia industri berguna sebagai fondasi untuk memperoleh kredibilitas.
Pada tahun 2017, sebanyak 85% pemasar terlibat dalam pemasaran influencer, dan 92% dari mereka menyatakan bahwa kampanye pemasaran influencer yang dilakukan efektif.
Melalui influencer marketing, perusahaan dapat membangun otoritas merek dibalik reputasi orang lain dalam upaya mempromosikan produk atau layanan.
Baca Juga: Pahami Arti Influencer untuk Aktivitas Promosi Bisnis
Perbedaan Micro Influencer vs Macro Influencer
Berbagai hal penting tentang micro dan macro influencer akan dibahas detail pada bagian berikut. Mulai dari perbedaannya, kelebihan dan kekurangan.
Apa Itu Micro Influencer?
Perbedaan mencolok antara micro influencer dengan macro influencer terletak pada jumlah pengikut media sosial. Yang disebut micro influencer adalah influencer yang akun media sosialnya diikuti 1 ribu hingga 100 ribu akun medsos.
Selain itu micro influencer memiliki kemampuan tersendiri pada suatu bidang, misalnya bidang sinematografi, olahraga dan lain-lain. Dengan jumlah pengikut yang mencapai hingga 100 ribu, tipe influencer ini paling umum digunakan di Instagram.
Kelebihan Micro Influencer
Micro influencer memiliki kelebihan mampu menciptakan hubungan yang lebih kuat dibanding macro influencer.
Sebab micro influencer dinilai lebih memiliki kebebasan mengekspresikan diri dibanding macro influencer sehingga tingkat kepercayaan yang didapat lebih tinggi.
Contohnya saat influencer mendapat endorse dan mempromosikan produk. Followers berpandangan bahwa produk yang dipromosikan oleh influencer telah dicoba dan diuji kualitasnya.
Oleh karena itu, sangat penting menjaga keaslian dan kepercayaan agar dapat menaikan nilai engagement, awareness dan brand recall.
Kelebihan yang dimiliki micro influencer untuk meningkatkan digital campaign juga terletak pada biaya yang perlu dikeluarkan.
Biaya bekerja sama antara micro influencer dengan macro influencer lebih murah dibanding macro influencer. Dilansir dari sumber termasuk Xendit dan Sosiobuzz, tarif yang perlu dibayar untuk kerjasama dengan micro influencer bisa dimulai dari 100 ribu sampai 1 juta rupiah per postingan Instagram.
Kekurangan Micro Influencer
Kekurangan yang dimiliki micro influencer jika dibanding macro influencer terletak pada jumlah followers media sosialnya. Sehingga capaian audiens yang didapat kemungkinan lebih kecil. Tetapi hal tersebut tidak menjadi tolak ukur kegagalan promosi seorang micro influencer.
Sebab influencer dengan jumlah pengikut yang relatif kecil biasanya mempunyai segmen audiens yang spesifik, sehingga promosi yang mereka lakukan cenderung berfokus pada target pasar yang sesuai niche atau bidang.
Disini, tim marketing dituntut cerdas dalam memilih influencer dengan bidang yang tepat untuk kesuksesan sebuah campaign.
Baca Juga: Brand Image: Strategi Meningkatkan Citra dan Reputasi Bisnis
Tips Memilih Kerjasama dengan Micro Influencer
Berikut ini tips penting dalam memilih kerjasama dengan influencer micro:
1) Waktu
Bergantung pada kampanye, mungkin diperlukan kerja sama dengan beberapa micro influencer guna mencapai hasil yang optimal.
Namun, hal ini akan memakan waktu lebih banyak tidak hanya untuk menemukan dan berkomunikasi dengan influencer, tetapi juga untuk melewati berbagai tahapan peninjauan dan siklus ringkasan, dan sebagainya.
2) Kualitas
Micro influencer adalah orang memiliki berbagai kesibukan. Sebab biasanya terdiri dari mahasiswa, pekerja kantoran, dan owner.
Jadi mereka mengatur jadwal untuk dapat meluangkan waktu membuat konten promosi dari klien.
Sebagai klien, Anda berhak meminta revisi konten dan usahakan hal tersebut juga tertera dalam persetujuan kontrak.
3) Jangkauan
Jangkauan yang dimiliki micro influencer terbilang terbatas. Hal ini sebab audiens yang dimiliki lebih kecil. Sebagai saran, jika Anda berkeinginan meningkatkan brand awareness sebaiknya bekerjasama dengan macro atau micro influencer.
4) Kreativitas
Prinsip utama yang harus dipegang sebelum menjalin kerja sama dengan micro influencer adalah memberi kebebasan berkarya.
Micro influencer cenderung tidak menyukai peraturan yang ketat dalam konten tidak seperti berkolaborasi dengan macro influencer yang cenderung mudah dalam melaksanakan.
Anda cukup memberikan tujuan campaign dan memberi keleluasaan dalam proses membuat konten supaya mudah diterima audiens mereka.
Apa Itu Macro Influencer?
Dibanding micro influencer, macro influencer merupakan kategori influencer yang memiliki jumlah pengikut media sosial lebih banyak, yaitu mulai 100 ribu sampai 1 juta pengikut.
Macro influencer lebih memiliki popularitas dibanding micro influencer.
Melalui hal tersebut tipe influencer ini mampu menciptakan keterlibatan audiens yang lebih luas. Biasanya macro influencer terdiri dari selebgram, vlogger dan youtuber.
Baca Juga: Pengertian TikTok Creative Center serta 3+ Fitur Unggulannya
Kelebihan Macro Influencer
Dengan pengikut yang mencapai 1 juta merupakan sebuah kelebihan menggunakan jasa macro influencer.
Jangkauan dan keterlibatan audiens yang lebih luas akan diperoleh dengan bekerja sama melakukan promosi produk dengan macro influencer.
Bekerja sama dengan macro influencer akan menghadirkan sedikit resiko sebab jenis influencer ini profesionalitasnya terbukti yang telah teruji dan telah memiliki banyak pengalaman.
Macro influencer membangun personal brandingnya selama bertahun-tahun untuk mendalami kelebihannya.
Oleh karena tipe influencer ini tidak akan menghancurkan kepercayaan atau sembarangan memilih endorse yang tidak sesuai bagi audiensnya.
Menjaga hubungan yang kuat dengan followers adalah prioritas macro influencer. Melakukan kerja sama dengan macro influencer demi kesuksesan campaign sangat membantu brand dalam meningkatkan reputasi produk dengan mengendalikan proses pemasaran lebih efektif.
Kekurangan Macro Influencer
Untuk berkolaborasi dengan influencer sebagai pebisnis Anda memerlukan kesiapan dana yang cukup besar. Bisnis yang baru merintis dan sumber dayanya terbatas akan kesulitan menjalin kerja sama dengan macro influencer sebab jumlah biaya yang harus digelontorkan.
Meski diikuti orang sampai 1 juta, banyak yang menilai konsumen atau pengikut ragu dengan produk atau jasa dipromosikan macro influencer.
Alasannya, biasanya tipe influencer seperti macro yang punya followers banyak jarang membuktikan sendiri kualitas dan keaslian barang yang dipromosikan.
Terbukti dilansir dari Collective Base menunjukan hanya 3% konsumen yang merasa terpengaruh oleh promosi yang dilakukan macro influencer karena dianggap kurang menguji kredibilitas barang
Tips Memilih Kerjasama dengan Macro Influencer
Sebab berkolaborasi itu bukan hal yang mudah bagi businessman karena berpengaruh pada dinamika bisnis. Perhatikan aspek-aspek berikut sebelum memastikan kerja sama dengan macro influencer.
Dengan melihat aspek di bawah ini pada seorang macro influencer Anda akan mendapat kepuasan ketika bekerja sama, yaitu:
1) Biaya
Perhatikan biaya yang ditawarkan macro influencer supaya mampu mengukur pengeluaran. Apalagi kontrak kerja sama influencer saat ini biasanya melalui agensi influencer dan meminta biaya tinggi.
2) Engagement
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan jumlah pengikut yang mencapai satu, macro influencer mampu membuat keterlibatan yang tinggi.
Tetapi tidak sesederhana itu, perlu dilakukan riset yang mendalam supaya menemukan sosok macro influencer yang benar-benar memiliki engagement yang bagus.
Tingkatan-Tingkatan dan Tipe Influencer
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa influencer yang berupa mega, micro, macro, dan nano memiliki tingkatan. Tipe influencer tersebut akan dijelaskan dengan singkat sesuai urutan tingkatan tertinggi, yaitu:
1. Mega Influencer
Mega influencer adalah orang yang memiliki pengikut media sosial lebih dari 1 juta dan disebut sebagai kategori selebriti baik skala nasional bahkan skala internasional.
Untuk mengadakan kerjasama dengan golongan influencer ini, sebagai pebisnis Anda perlu mengeluarkan banyak biaya karena pasti tarif minimal yang ditawarkan mega influencer sangat mahal.
2. Macro Influencer
Macro influencer adalah orang yang memiliki 500 ribu sampai 1 juta pengikut media sosial. Jenis influencer ini umumnya disebut dengan selebgram.
Dengan jumlah pengikut yang banyak, hubungan antara influencer dan followers tidak terlalu kuat tetapi kelebihannya mampu menjangkau sangat luas audiens.
3. Micro Influencer
Micro influencer adalah orang yang memiliki pengikut media sosial antara 10 ribu hingga 100 ribu. Influencer jenis ini disebut memiliki interaksi yang intens dan mendalam dengan follower.
Tetapi seiring berjalannya waktu, hubungan intens tersebut akan berkurang jika follower influencer mencapai 100 ribu. Kekurangan tingkatan ini terletak pada jangkauan yang tidak terlalu luas.
4. Nano Influencer
Nano influencer adalah orang memiliki pengikut media sosial dengan skala kecil antara 1 ribu hingga 10 ribu. Jumlah followers yang terbilang kecil ini tidak termasuk masalah urgen.
Karena influencer ini cenderung memposting konten yang benar-benar dikuasai. Terbukti menurut hasil survey Hype Auditor keterlibatan nano influencer mencapai kurang lebih 5.60%.
Hal ini karena influencer punya interaksi yang lebih personal dengan followers yang menimbulkan rasa nyaman.
Pertanyaan Seputar Micro & Macro Influencer
Dibawah ini merupakan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait micro dan macro influencer.
Apa Itu Micro dan Macro Influencer?
Micro-influencer dan macro-influencer adalah dua jenis influencer yang digunakan oleh brand atau perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanan mereka di media sosial.
Micro influencer adalah individu yang memiliki pengikut antara 1.000 hingga 100.000 di platform media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.
Micro influencer terlibat dalam niche tertentu dan memiliki kredibilitas yang kuat di antara pengikut mereka. Karena memiliki jumlah pengikut yang lebih sedikit, tipe influencer ini dapat membina hubungan yang lebih kuat dengan pengikut mereka dan memberikan pengaruh yang lebih personal dan autentik.
Sementara itu, macro-influencer adalah individu yang memiliki lebih dari 100.000 hingga 1.000.000 pengikut di platform media sosial. Macro influencer sering kali terkenal dan dikenal secara luas di media sosial, dan bisa berada di berbagai industri.
Karena memiliki jumlah pengikut yang lebih banyak, tipe influencer ini dapat mencapai audiens yang lebih besar dan potensial untuk mempengaruhi pembelian dan perilaku konsumen.
Apa Saja Tingkatan Influencer di Dunia Digital?
Di dunia digital, tingkatan influencer diukur berdasarkan jumlah followers media sosial serta keterlibatannya.
Berikut adalah beberapa tingkatan influencer sesuai urutan terkecil, yaitu:
1. Nano Influencer: Followers berjumlah 1.000 sampai 10.000
2. Micro Influencer: Followers berjumlah 10.000 sampai 100.000
3. Macro Influencer: Followers berjumlah 100.000 sampai 1.000.000
4. Mega Influencer: Followers berjumlah minimal 1 juta lebih.
Baca Juga: Apa Itu Endorse? Ketahui Strateginya dalam Memasarkan Produk
Berapa Harga atau Tarif Endorse Influencer Micro dan Macro?
Harga atau tarif endorse influencer mikro dan makro sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah pengikut, engagement rate, niche, dan durasi endorsement.
Berikut adalah perkiraan harga atau tarif endorse influencer mikro dan makro:
1. Micro Influencer (1.000-100.000 pengikut)
Post feed Instagram: mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 10.000.000 per post
Instagram story: mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 5.000.000 per story
TikTok video: mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 20.000.000 per video
YouTube video: mulai dari Rp 2.000.000 hingga Rp 50.000.000 per video
2. Macro Influencer (100.000-1 juta pengikut)
Post feed Instagram: mulai dari Rp 10.000.000 hingga Rp 50.000.000 per post
Instagram story: mulai dari Rp 5.000.000 hingga Rp 20.000.000 per story
TikTok video: mulai dari Rp 20.000.000 hingga Rp 100.000.000 per video
YouTube video: mulai dari Rp 50.000.000 hingga Rp 200.000.000 per video
Penutup
Micro influencer vs macro influencer memiliki perbedaan mencolok mulai dari kelebihan dan kekurangannya.
Oleh karena itu, sebelum menjalin kerja sama micro influencer dan macro influencer pertimbangkan secara matang keuntungan dan kerugian dari masing-masing pilihan.
Begitu juga jangan terlalu terpatok pada jumlah followers micro influencer dan macro influencer. Apabila Anda ingin mendalami influencer marketing untuk mensukseskan campaign bisnis. Sederhana caranya, cukup tekan banner yang muncul dibawah.