Dengan miliaran pengguna aktif di seluruh dunia, media sosial telah menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan memperluas jangkauan. Namun, untuk bisa berhasil di media sosial, Anda perlu memahami dan memanfaatkan metrik engagement. Apa itu engagement rate?
Metrik engagement seperti like, comment, share, dan click dapat memberitahu Anda seberapa efektif konten dalam membangun hubungan dengan audiens dan memotivasi mereka untuk berinteraksi dengan Anda.
Dalam artikel Sasana Digital kali ini, akan membahas metrik engagement yang bisa digunakan untuk memantau kinerja konten media sosial dan bagaimana meningkatkannya.
Apa Itu Engagement Rate?
Apa itu engagement? Engagement atau engagement rate adalah sebuah matriks yang digunakan dalam dunia Digital Marketing untuk mengukur interaksi yang diperoleh dari audiens terhadap konten yang dipublikasikan di platform media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook.
Ketika konten yang diunggah mendapatkan reaksi dari banyak orang, terutama jika masuk ke dalam algoritma Instagram, maka orang-orang akan semakin mudah menemukan produk atau jasa yang Anda promosikan.
Bagi Anda yang menjalankan bisnis dan mempromosikannya melalui Instagram, perlu mempelajari cara mengelola Instagram dengan baik dan benar agar konten yang diunggah memiliki nilai lebih dan engagement Instagram ikut meningkat.
Baca juga: Cara Belajar Digital Marketing dari A sampai Z di Tahun 2023
Engagement rate menjadi indikator yang umumnya digunakan untuk mengukur jumlah interaksi yang diperoleh dari audiens mengenai sebuah konten pada platform media sosial yang dipublikasikan.
Perhitungan engagement rate dapat diukur dari berapa lama audiens membaca konten, menyukai, berkomentar, membagikan, melakukan tindakan sesuai perintah (call-to-action), dan lainnya.
Oleh karena itu, Anda harus memahami indikator tersebut untuk mengukur keterlibatan audiens dengan post yang Anda unggah.
Sementara, bagi seorang Content Creator, engagement rate menjadi hal yang penting karena matriks ini menjadi tolak ukur atas kebutuhan audiens, memantau keefektifan suatu campaign, dan memantau kinerja kompetitor melalui jumlah interaksi melalui konten yang telah di-posting.
Engagement rate juga menjadi mata uang dalam industri media sosial karena umumnya keterlibatan audiens adalah suatu pencapaian bagi para Content Creator dalam sebuah posting-an yang ditayangkan.
Engagement rate juga bisa digunakan sebagai alat riset guna memahami keinginan audiens berdasarkan jumlah interaksi mereka dengan suatu konten tertentu.
Jika suatu konten bisa mendapatkan banyak perhatian dari pihak followers ataupun audiens, maka pengetahuan publik pada brand Anda akan secara otomatis meningkat.
Oleh karena itu, engagement rate sering digunakan sebagai selling point atau nilai jual dalam perangkat media sosial atau untuk mengukur laba atas investasi yang dikerahkan pada setiap konten.
Setelah Anda mengetahui apa itu engagement, berikut di bawah ini merupakan alasan pentingnya engagement rate untuk Anda terapkan dalam bisnis agar berkembang semakin lebih baik.
Mengapa Engagement Rate Penting untuk Bisnis Anda?
Engagement rate dapat menjadi indikator penting bagi para Marketer untuk mengukur keberhasilan konten yang mereka hasilkan di media sosial.
Terlepas dari beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memanfaatkannya, metrik ini tetap menjadi kunci utama agar brand dapat dikenal luas di media sosial.
Baca juga: Apa Itu Digital Branding? Pahami Konsep hingga Strateginya
Kendati memakan banyak waktu, namun para Marketer harus memperhatikan engagement rate sebagai metrik yang penting.
Tidak hanya sebagai alat pengukur keberhasilan konten, engagement rate juga memiliki manfaat lain yang akan meningkatkan efektivitas kinerja tim marketing di media sosial.
Indikator ini diciptakan dari interaksi audiens yang memberikan respon terhadap konten yang dipublikasikan. Oleh karena itu, engagement rate dapat membantu tim marketing dalam menentukan jenis konten yang disukai oleh audiens mereka.
Melalui engagement rate, tim marketing dapat mengetahui kekuatan dari suatu konten dalam menarik minat audiens.
Indikator ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas performa tim marketing di media sosial.
Selain itu, engagement rate juga dapat membantu tim marketing dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dari suatu konten dan meningkatkan engagement rate yang lebih tinggi di masa depan.
Sehingga tim marketing dapat menghasilkan konten yang lebih berkualitas dan efektif untuk mencapai tujuan mereka di media sosial.
1. Nilai User Experience
Engagement rate merupakan metrik penting bagi Marketer untuk menilai keberhasilan sebuah konten atau kampanye di media sosial.
Hal ini karena engagement rate tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukur keberhasilan konten, tetapi juga memberikan manfaat lain untuk meningkatkan efektivitas performa tim marketing di media sosial.
Dalam konteks website, engagement rate yang tinggi menandakan pengguna merasa nyaman dalam berinteraksi dengan produk atau konten yang disajikan.
Sebaliknya, jika engagement rate rendah, bisa jadi ada beberapa elemen dari user experience yang perlu ditingkatkan.
Misalnya, CTA yang sulit ditemukan atau tidak user friendly. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan audiens tidak melakukan tindakan yang diharapkan dan mengakibatkan kampanye Anda gagal.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terus memperbaiki elemen user experience pada website Anda, salah satunya dengan memperbaiki CTA yang lebih menarik.
Dengan memperbaiki elemen ini, Anda dapat meningkatkan engagement rate pada website Anda dan memastikan kampanye yang Anda lakukan di media sosial dapat tercapai dengan baik.
2. Pantau Efektivitas Campaign
Tidak hanya sebagai indikator keefektifan marketing campaign, engagement rate juga dapat menjadi kunci utama bagi sebuah brand agar dapat dikenal oleh lebih banyak orang di media sosial.
Oleh karena itu, meningkatkan engagement rate menjadi salah satu tujuan penting bagi tim marketing.
Namun, tidak hanya sekadar meningkatkan angka engagement rate, hal yang lebih penting adalah memastikan bahwa interaksi yang terjadi adalah relevan dan memiliki dampak positif bagi bisnis.
Misalnya, meningkatkan kualitas konten agar dapat menarik minat audiens dan mendorong mereka untuk berinteraksi lebih aktif.
Dalam hal ini, tim marketing perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti segmentasi audiens, jenis konten yang dipilih, serta cara pengiriman dan penyajian konten.
Dengan demikian, engagement rate yang tinggi dapat menjadi cermin keberhasilan marketing campaign yang dilakukan.
Baca juga: 11 Tips Digital Marketing Ini Ampuh Membantu Strategi Bisnis
3. Analisa Kinerja Kompetitor
Kinerja kompetitor juga perlu dipantau untuk mengetahui keunggulan mereka dan mengambil peluang dari kelemahan mereka.
Salah satu cara untuk melihat kinerja kompetitor adalah dengan melihat engagement rate mereka.
Anda bisa memantau engagement rate kompetitor dengan menggunakan berbagai tools analisis seperti SocialBlade.
Dengan memasukkan akun Instagram kompetitor pada kolom pencarian, Anda dapat melihat data seperti jumlah postingan, followers, following, engagement rate, dan rata-rata jumlah like dan comment-nya.
Untuk mengecek engagement rate website kompetitor, Anda bisa menggunakan tools dari Similarweb.
Setelah mengetahui engagement rate kompetitor, Anda bisa meniru tipis-tipis strategi pemasaran yang mereka lakukan.
Bagaimana Cara Menghitung Metrik Engagement Rate di Media Sosial dan Website?
Berikut ini rumus perhitungan untuk menghitung metrik engagement rate yang bisa Anda lakukan untuk menilai performa media sosial dan website bisnis Anda.
1. Cara Menghitung Engagement Rate pada Media Sosial
Dalam media sosial, perhitungan engagement rate dari sebuah postingan akan lebih mudah terlihat, karena setiap interaksi yang dilakukan oleh pengikut dianggap sebagai indikator engagement rate.
Interaksi tersebut meliputi like, comment, dan juga share.
Formula yang digunakan untuk menghitung engagement rate pada akun Instagram secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Engagement Rate (%) = (Jumlah like, comment, dan share / Jumlah followers) x 100
Formula tersebut berguna untuk mengukur engagement rate dari keseluruhan akun media sosial Instagram.
Namun, Anda juga bisa mengukur engagement rate dari setiap postingan sehingga bisa mengetahui efektivitas dari masing-masing postingan.
Formula untuk menghitung engagement rate dari sebuah postingan adalah sebagai berikut:
Engagement Rate (%) = (Jumlah like + comment / impression) x 100
Impression merujuk pada jumlah tampilan dari setiap postingan. Jumlah impression dapat dilihat melalui fitur View Insight pada setiap postingan di akun bisnis Instagram Anda.
2. Cara Menghitung Engagement Rate pada Website
Anda dapat menghitung engagement rate dari website Anda, selain melalui media sosial.
Rumus perhitungannya hampir sama, yaitu dengan menggunakan rumus engagement rate website:
Engagement Rate (%) = (Engaged Users / Total users) x 100
Namun, untuk menghitung engaged user website, Anda perlu menentukan tujuan dari setiap halaman website tersebut terlebih dahulu.
Misalnya, jika Anda memiliki artikel blog yang bertujuan untuk mendapatkan subscriber, maka engaged user dihitung dengan membagi jumlah pengunjung yang melakukan subscribe setelah membaca artikel dengan total pengunjung yang membaca artikel tersebut.
Selain cara di atas, ada juga metrik untuk mengukur engagement berdasarkan waktu. Beberapa metrik pengukurannya antara lain: Average Visit Duration, Average Pages/Visit, dan Bounce Rate.
Ketiga metrik ini bisa dilihat melalui Google Analytics, pada menu Audiens > Behavior > Session Quality.
Di sana, Anda juga bisa melihat kinerja channel marketing yang mengarahkan pengunjung ke website Anda, seperti trafik organik, paid search, social media, referral, email marketing, dan lainnya.
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Engagement Rate?
Menurut Sprout Social, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatan di dunia Digital Marketing sangat kompleks dan sulit dipelajari.
Interaksi antara audiens dan konten selalu berubah sesuai dengan konteks dan platform yang digunakan. Oleh karena itu, tidak ada definisi tunggal tentang audiens yang terlibat.
Jika berbicara faktor yang mempengaruhi pada suatu website, yaitu scroll depth, lama rata-rata pengunjung di sebuah halaman, tampilan halaman rata-rata, bounce rate, jumlah share, dan beragam bentuk konversi
Sementara, di ranah media sosial, terdapat berbagai media yang sudah menyertakan metrik untuk menghitung jumlah like, share, dan comment untuk masing-masing konten
- Facebook: reaction, click, comment, dan share
- LinkedIn: interaction, click, followers, dan post
- Instagram: like dan comment
- Twitter: retweet, quote retweet, dan like
- Pinterest: like, comment, dan pins
Kemudian, pada email campaign termasuk open rates dan Click-Through Rates (CTR). Sebagian besar kampanye multi channel melibatkan pengukuran engagement rate di berbagai media.
Memantau tingkat keterlibatan audiens sangat penting bagi Marketer untuk menentukan apakah strategi pemasarannya telah menyentuh target.
Jika tingkat keterlibatan tidak memadai, tim marketing perlu mengubah tone dari konten, pesan yang dimaksudkan, atau bahkan beralih ke media yang lain. Dengan begitu, Marketer dapat terus mengoptimalkan strategi pemasarannya agar lebih efektif dan efisien.
Tips Meningkatkan Engagement Rate untuk Media Sosial Bisnis Anda
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan engagement rate untuk media sosial bisnis Anda:
1. Buat Konten yang Berkualitas
Meningkatkan jumlah pengunjung media sosial dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghasilkan konten yang berkualitas.
Konten yang baik akan dapat menjawab pertanyaan audiens secara komprehensif. Namun, untuk menghasilkan konten yang berkualitas, Anda harus mengetahui siapa target audiens Anda.
Jika target audiens Anda adalah pemula, pastikan konten yang dihasilkan mudah dipahami oleh pemula dengan menggunakan bahasa yang sederhana.
Selain itu, gunakan judul yang menarik dan penjelasan konten yang informatif untuk menarik perhatian pembaca. Dengan cara ini, engagement rate dan jumlah pengunjung konten Anda dapat meningkat dengan signifikan.
2. Analisa Jam Terbaik untuk Posting
Jika Anda ingin meningkatkan tingkat keterlibatan di media sosial, salah satu cara efektifnya adalah dengan memposting konten pada waktu yang tepat.
Berdasarkan riset dari Sprout Social, waktu terbaik untuk mendapatkan share di Instagram adalah pada hari Rabu pukul 11 pagi dan Jumat pukul 10 pagi.
Sementara menurut CoSchedule, waktu yang ideal untuk memposting konten di Instagram adalah pada pukul 8 sampai 9 pagi dan juga pukul 2 siang.
Namun, perlu diingat bahwa jam aktif pengguna dapat bervariasi tergantung dari target audiens Anda.
Oleh karena itu, melakukan uji coba postingan pada waktu yang berbeda-beda dapat membantu Anda menentukan waktu yang tepat untuk memposting.
Anda bisa mencoba memposting pada pagi, siang, sore, dan malam hari, lalu amati tingkat keterlibatan yang dihasilkan pada setiap postingan.
Cara lainnya untuk meningkatkan engagement rate pada website adalah dengan memposting artikel berkualitas di blog. Untuk mengetahui hasil analisis, Anda dapat menggunakan Google Analytics.
3. Interaksi dengan Audiens
Menanggapi komentar dari audiens dapat meningkatkan keterlibatan mereka dengan akun media sosial atau website bisnis Anda.
Ketika Anda membalas komentar dengan baik, maka audiens Anda akan merasa dihargai dan didengar. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan setia antara Anda dengan pengikut Anda.
Namun, tidak perlu membalas semua komentar yang masuk. Terutama jika jumlahnya sangat banyak.
Pilihlah komentar yang menarik dan berisi pertanyaan penting yang perlu dijawab. Dalam hal ini, Anda bisa menambahkan sentuhan personal dan membuat jawaban yang relevan dan membantu.
Pastikan juga bahwa respon Anda bersifat ramah dan tidak menyinggung.
Meskipun mungkin ada audiens yang memberikan komentar yang kurang menyenangkan, jangan merespon dengan emosi negatif. Tetaplah profesional dan positif dalam membalas komentar.
4. Cantumkan CTA yang Menarik
Jika Anda ingin halaman website maupun media sosial bisnis Anda menjadi efektif dalam menghasilkan leads atau conversion, maka menambahkan Call-to-Action (CTA) pada halaman tersebut adalah hal yang wajib dilakukan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak boleh sembarangan dalam memasang tombol CTA. Pastikan CTA diletakkan di tempat yang tepat dan mudah dijangkau oleh pengunjung.
Misalnya, Anda bisa menempatkan tombol CTA di akhir konten atau artikel yang relevan dengan CTA tersebut.
Selain itu, Anda juga perlu membuat tombol CTA yang menarik dan mudah dikenali oleh pembaca. Tombol yang menarik bisa meningkatkan atensi pembaca dan membantu meningkatkan kemungkinan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
Ingatlah, CTA yang baik harus jelas dan spesifik mengenai tindakan yang diharapkan dari pengunjung.
Misalnya, “Download E-Book Gratis” atau “Daftar Sekarang”. Jangan membuat CTA yang ambigu atau tidak jelas, seperti “Klik Disini” atau “Lihat Selengkapnya”.
Dengan CTA yang tepat dan menarik, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan leads atau conversion dari halaman website maupun media sosial bisnis Anda.
Berapa Angka Engagement Rate yang Bagus untuk Media Sosial?
Banyak orang bertanya-tanya tentang standar engagement rate yang baik untuk akun media sosial atau website mereka.
Namun, sebenarnya setiap jenis bisnis memiliki engagement rate yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak bisa dengan mudah membandingkan engagement rate akun Anda dengan bisnis lain.
Meskipun demikian, menurut riset, rata-rata engagement rate akun di Facebook adalah 0,09%. Sementara itu, rata-rata engagement rate pada Instagram sebesar 1,6%.
Namun, penting untuk diingat bahwa angka-angka ini hanya sebagai panduan umum dan sebaiknya Anda membandingkan akun Anda dengan kompetitor atau bisnis yang sejenis di media yang sama.
Dengan cara ini, Anda dapat membandingkan performa akun bisnis Anda dengan akun lain yang sejenis dan mengetahui apakah Anda sudah mencapai target engagement rate Anda.
Baca juga: Formula Strategi Digital Marketing yang Efektif untuk Bisnis di Era Digital
Pertanyaan Seputar Engagement Rate
Selanjutnya kita akan membahas beberapa pertanyaan seputar engagement rate yang sering diajukan dan memberikan penjelasan yang lebih detail untuk membantu Anda memahami konsep dari engagement rate.
1. Apa yang Dimaksud Engagement Rate di Instagram ataupun di Platform Media Sosial Lainnya?
Engagement rate adalah suatu metrik, alat, atau istilah yang sering dikaitkan sebagai indikator positif sebuah akun untuk menilai seberapa bagus interaksi atau relasi antara akun dengan audience maupun sebaliknya.
2. Mengapa Engagement Rate Itu Penting?
Metriks ini berperan penting dalam nilai kredibilitas sosial yang lebih besar. Setiap akun dengan follower, like, dan comment yang besar, tentu akan lebih dipercaya oleh audiens maupun calon pengikut di sosial media.
3. Berapakah Angka Engagement Rate yang Bagus?
Mengutip dari Phlanx, untuk tolak ukur suatu engagement rate yang bagus berdasarkan jumlah followersa adalah sebagai berikut.
Followers >1.000.000 : 1.97% Followers 100.000- 1.000.000 : 2.05% Followers 20.000-100.000 : 2.15%
Penutup
Engagement rate merupakan salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur interaksi antara audiens dengan konten yang Anda hasilkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari konten dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Anda dapat menghitung engagement rate secara manual dengan rumus yang telah dijelaskan di atas atau menggunakan berbagai tools online yang tersedia.
Namun, jika hasil pengukuran menunjukkan angka engagement rate yang rendah, maka Anda bisa mencoba mengkonsultasikan permasalahan tersebut dengan Sasana Digital. Dengan layanan training yang tersedia, tim Sasana Digital siap untuk membantu mengembangkan bisnis Anda menjadi lebih baik.