Blog ›

Apa Itu Digitalisasi? Berikut Pengertian serta 5 Contohnya

I

Secara sederhana digitalisasi nampaknya berefek pada perubahan yang terjadi di masyarakat. Mari pahami pengertian dan lihat contoh digitalisasi lebih jelas!

Kata Digitalisasi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda. Secara harfiah, digitalisasi berarti mengubah sesuatu menjadi digital alias memanfaatkan teknologi. Di dunia industri dan bisnis sendiri, kata digitalisasi sudah menjadi primadona dan belakangan ini sudah menjadi tren tersendiri.

Digitalisasi Bisnis Bukan Sembarang Go Digital

Di era Revolusi Industri 4.0, mereka yang tidak bisa menjadikan digitalisasi menjadi sahabatnya akan tergusur secara perlahan. Bagaimana tidak, digitalisasi telah merubah berbagai lanskap bisnis di tanah air dari yang semula dilakukan secara manual, sekarang sudah menjadi otomatis dan hemat biaya.

Bahkan pemerintah sendiri sudah mencanangkan program “Making Indonesia 4.0”, yang artinya pemerintah pun serius untuk mengubah Indonesia menjadi lebih melek digital.

Tapi tentu saja maksud dari digitalisasi bisnis ini bukan semata-mata menggunakan teknologi untuk menggantikan tenaga manusia, namun lebih kepada bagaimana caranya agar perusahaan bisa menciptakan sistem otomatis dan terintegrasi satu sama lain.

Baca Juga: Era Disrupsi: Contoh, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Peran Digitalisasi di Dunia Bisnis dan Industri

Digitalisasi sudah dikenal sebagai salah satu metode untuk memangkas biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas produk/pelayanan, malahan untuk meningkatkannya. Beberapa contoh digitalisasi di berbagai industri dan bisnis bisa Anda lihat pada daftar di bawah ini:

1. Digitalisasi Produksi

Jika kembali ke tahun 80-an, mungkin Anda masih bisa menemukan pabrik dengan ribuan buruh yang bekerja untuk memproduksi barang secara massal. Menggunakan tenaga manusia untuk produksi memang tidak ada salahnya, namun manusia pada umumnya memiliki kekurangan pada sisi ketahanan, ketelitian, dan juga konsistensi. Coba saja anda memotong 2 selotip dengan panjang yang sama 100%, apakah bisa?

Berbeda dengan teknologi digital. Sejak era Revolusi Industri 4.0 dimulai, lini produksi perlahan beralih ke teknologi digital. Bahkan mesin yang notabene sudah berbasis teknologi sekalipun, masih bisa di-digitalisasi lagi seperti otomasi QC (Quality Control) dengan memanfaatkan algoritma pemrograman khusus berbasis AI (Artificial Intelligence).

Ini membuat hasil produksi lebih seragam kualitasnya walau dengan pengawasan minim. Mungkin saja mereka hanya perlu mengambil tindakan apabila sistem memberikan peringatan. Tentu hal ini merupakan perubahan yang sangat besar jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia seutuhnya.

Baca Juga: Digitalisasi Bisnis Sebagai Strategi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

2. Digitalisasi Keuangan

Dunia keuangan pun tidak luput dari sentuhan digitalisasi. Bahkan sekarang sudah ada uang digital yang jauh lebih praktis dan mudah digunakan dibandingkan uang fisik.

Selain munculnya uang digital, digitalisasi keuangan juga muncul dari sisi pencatatannya. Sejak menjamurnya aplikasi kasir dan pembukuan, para pelaku usaha saat ini bisa dengan mudah untuk mencatat kondisi keuangan bisnis mereka.

Dengan begitu, posisi neraca bisnis bisa diketahui dengan mudah dan lebih akurat dibandingkan dengan hitung manual. Pelaku usaha juga tidak perlu khawatir akan kehilangan data, karena semua data bisa disimpan di cloud yang dapat diakses dari perangkat manapun.

3. Digitalisasi Laporan

Masih menulis laporan secara manual? Di zaman sekarang, laporan Anda pun bisa dioptimasi dan tercipta secara otomatis berkat bantuan kecerdasan buatan dari berbagai software.

Sebut saja Google Data Studio, yang bisa menampilkan data dari berbagai platform secara otomatis tanpa perlu input manual. Tampilan antarmukanya dapat didesain secantik mungkin sehingga Anda bisa gunakan untuk presentasi saat itu juga, tanpa perlu melakukan modifikasi manual.

Digitalisasi laporan juga membantu para evaluator untuk menemukan kejanggalan dalam strategi mereka, baik positif maupun negatif. Misalnya, jika di satu hari ada kenaikan penjualan secara drastis, maka mereka bisa menemukan penyebabnya karena laporan terintegrasi dengan sistem sales dan informasi marketing.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bisnis Gagal Merespon Revolusi Digital?

4. Digitalisasi Layanan

Layanan seperti customer service merupakan hal yang krusial di dalam dunia usaha, sebab tidak semua pelanggan bisa memahami produk/jasa Anda hanya dalam sekali lihat.

Terkadang pertanyaan yang disampaikan pelanggan terlalu mendasar, dan sebenarnya sudah bisa terjawab apabila mereka mau membaca detail lebih lanjut. Hanya saja, memang tidak semua pelanggan seperti itu.

Karena itu digitalisasi layanan bisa membantu Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil secara efektif dan efisien. Dengan teknologi chatbot, Anda bisa memberikan jawaban personal secara otomatis. Bahkan Anda juga bisa mengirimkan pesan broadcast atau pengingat mengenai promosi yang sedang berlangsung ke pelanggan.

5. Digitalisasi Pemasaran

Digital marketing bisa dibilang sebagai salah satu inovasi yang cukup disruptif di dekade ini. Berkat kehadirannya saat ini, persaingan pasar menjadi lebih sempurna dan tidak dikuasai oleh satu atau dua merek saja. Sebab usaha yang diperlukan untuk melakukan promosi sudah lebih terjangkau.

Digital marketing memungkinkan pelaku usaha untuk melakukan promosi tanpa menguras banyak budget. Di zaman dahulu, bisnis mungkin perlu ‘membakar’ modal sampai miliaran untuk beriklan, itu pun hasilnya juga tidak bisa diukur secara akurat. Sejak kemunculan digital marketing, semua masalah itu dapat teratasi satu per satu.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

Tanpa Digitalisasi, Anda akan Tertinggal

Anda sudah melihat bagaimana digitalisasi membawa perubahan besar pada dunia usaha. Sekarang pertanyaannya adalah, seberapa siapkah Anda? Jika Anda masih belum juga menerapkan digitalisasi pada usaha Anda, maka kemungkinan besar Anda akan tertinggal oleh kompetitor yang sudah dulu melakukannya.

Ingat, digitalisasi tidak hanya mengoptimasi usaha Anda di eksternal perusahaan, tapi juga secara di internal. Karena itu, hanya dengan menerapkan digitalisasi eksternal saja (seperti marketing) tidaklah cukup. Harus dilengkapi juga dengan digitalisasi di internal perusahaan, untuk mengoptimasi potensi perusahaan Anda semaksimal mungkin.


Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendorong performa bisnis yang masih saja stagnan, Anda bisa menggunakan layanan Audit & Consulting Digital Marketing.

Sasana Digital akan mengidentifikasi serta mencari peluang & ancaman yang akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Yuk, lihat informasi selengkapnya di sini!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital