Blog ›

6 Strategi Bidding Google Ads yang Paling Sering Digunakan

I

Google Ads terkenal dengan berbagai opsi optimasi iklan yang sangat beragam. Mulai dari fleksibilitas targeting, tipe iklan, dan yang juga tidak kalah penting adalah strategi bidding. Artikel ini akan membahas 6 strategi bidding Google Ads yang paling sering digunakan dan bagaimana cara mengoptimalkannya.

Membahas Digital Ads selalu tidak lengkap tanpa membahas strategi bidding. Ya, strategi bidding juga termasuk dalam faktor utama efektivitas Digital Ads.

Dari sekian banyaknya platform periklanan digital, Google Ads menjadi jenis yang paling banyak memiliki strategi bidding. Ada lebih dari 10 strategi bidding untuk berbagai jenis periklanan di Google Ads, dan di sini kita akan membahas 6 jenis utama yang paling sering digunakan.

Namun, sebelum membahas 6 strategi bidding Google Ads, kita pahami dulu apa itu Bidding dan Auction di dalam iklan digital.

Apa Itu Bidding dan Auction?

a. Arti Bidding Iklan Digital

Strategi Bidding adalah sinyal berupa strategi penawaran yang diberikan kepada algoritma Digital Ads dalam membelanjakan budget harian dari iklan yang dipasang oleh seorang advertiser.

Strategi bidding ini ada 2 jenis yaitu ada yang tanpa batas dan ada juga yang diatur dalam batasan tertentu:

  • Tanpa Batas, artinya algoritma bisa dengan bebas menghabiskan budget yang Anda pakai tanpa adanya pemberitahuan, dan akan beresiko terhadap efektivitas rasio biaya dari hasil yang ingin dicapai apabila di awal Anda tidak mengatur strateginya.
  • Dengan Batas, artinya algoritma tidak bisa sembarangan menghabiskan budget karena ada batasan tertentu yang diatur sebelum iklan ditayangkan. Strategi bidding ini juga beresiko karena membatasi penayangan iklan bahkan mengakibatkan iklan tidak tayang sama sekali. Namun, balik lagi seperti apa Anda mengatur strateginya.

Penetapan strategi bidding ini sangat penting dipahami oleh seorang advertiser, karena tentu setiap pebisnis tidak ingin rugi dalam mengeluarkan modal untuk sebuah kampanye iklan.

Satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa setiap platfrom iklan digital, seperti Google, Instagram, dan platform lainnya memiliki strategi bidding yang berbeda walaupun cara kerjanya mungkin hampir mirip.

Biasanya pemilihan strategi bidding harus disesuaikan dengan tujuan (Goal) dari kampanye, di mana ada strategi bidding yang disesuaikan untuk tujuan mendapatkan Clicks, Impressions, ataupun Conversions.

b. Arti Bidding dalam Iklan Digital

Berbeda dengan bidding, Auction adalah metode pemasaran berbayar yang “Melelang Slot Iklan” kepada para pengiklan yang mana mereka bertindak sebagai peserta lelang.

Dengan proses auction, nantinya akan ditentukan mana iklan yang harus ditayangkan dan diurutkan berdasarkan peringkat di antara semua iklan. Iklan dengan peringkat tertinggi akan mendapatkan posisi teratas.

Strategi auction terjadi setiap kali orang melakukan pencarian di Google. Iklan yang layak untuk ditayangkan akan langsung diikutsertakan dalam strategi tersebut.

Akan tetapi, karena terbatasnya slot iklan, maka tidak semua iklan yang ikut dalam proses auction bisa tayang di hasil pencarian Google.

Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, serta Contohnya

Analogi Strategi Bidding & Auction dalam Iklan Google Ads

Ketika Anda mengetik suatu kata kunci di mesin pencari Google, maka Anda akan menemukan beberapa hasil teratas dengan label “Iklan” di dekat judul tersebut.

Konten yang memiliki label “Iklan” tersebut merupakan salah satu contoh penerapan Google Ads. Singkatnya, hal tersebut merupakan sebuah fasilitas berbayar agar konten Anda berhasil berada pada urutan posisi halaman pertama Google dan akan berpotensi diklik lebih banyak pengunjung.

Untuk beriklan di Google ini, Anda harus mengetahui bagaimana kebiasaan calon pelanggan Anda dalam menggunakan kata kunci. Kata kunci tersebut akan Anda gunakan sebagai salah satu media saat beriklan di platform Google Ads.

Meskipun Anda sudah mulai beriklan di Google, tidak serta merta iklan bisnis milik Anda akan langsung muncul di baris pertama seperti yang digambarkan sebelumnya. Mengapa demikian?

Alasannya karena setiap harinya Google juga menerima banyak permintaan untuk beriklan. Sehingga, salah satu cara agar Anda bisa mendapatkan posisi teratas, Anda harus bersaing dengan para pengiklan lainnya adalah dengan memenangkan bidding sewaktu pelelangan iklan (Auction).

Singkatnya, strategi ini merupakan sebuah budget yang akan Anda keluarkan untuk menaruh konten Anda sebagai iklan di halaman pertama mesin pencari Google.

Baca juga: Mengenal 3 Faktor Kesuksesan dalam Digital Ads

Untuk memenangkan pelelangan, setidaknya ada 12 strategi bidding yang dapat digunakan dalam sebuah kampanye Google Ads, yaitu:

  • Target Cost per Action (Target CPA)
  • Target Return of Ad Spend (Target ROAS)
  • Target Cost per Miles (CPM)/Viewable CPM
  • Target Impression Share
  • Impression Share
  • Maximize Clicks
  • Maximize Conversions
  • Maximize Conversion Value
  • Enchanced CPC (ECPC)
  • Manual CPC
  • Viewable Impression
  • Install Volume

Dalam perkembangannya, Google Ads terus melakukan pembaruan terhadap semua strategi bidding ini. Ada yang dihapus, dan ada juga yang dikombinasikan. Anda harus selalu update terhadap perubahan-perubahan yang dilakukan Google apabila ingin memanfaatkan Google Ads sebagai channel beriklan.

Meskipun ada banyak strategi bidding yang dapat Anda pilih, umumnya hanya 6 yang paling sering digunakan. Sedangkan yang lainnya dapat Anda gunakan apabila memang telah paham akan peluang serta resikonya.

Berikut 6 jenis strategi bidding utama Google Ads yang paling sering digunakan:

1. Maximize Clicks

Strategi bidding ini bersifat otomatis yang didasarkan pada budget harian yang ditetapkan. Maximize Clicks artinya Anda mengizinkan Google Ads untuk menayangkan iklan kepada audiens yang memiliki kecenderungan untuk mengklik iklan Anda, tidak peduli apapun intensi mereka.

Strategi bidding ini sering disalahartikan untuk mendapatkan closing sebanyak-banyaknya, dengan anggapan bahwa semakin banyak orang yang datang maka semakin banyak orang yang beli.

Padahal dalam kenyataannya setiap orang yang berkunjung tidak selalu punya intensi untuk membeli. Karenanya strategi ini tidak cocok untuk iklan dengan target mendapatkan konversi.

Namun, strategi ini akan menjadi opsi yang tepat apabila Anda memiliki budget yang terbatas ataupun keyword dengan jumlah pencarian bulanan yang terbatas dalam sebuah kampanye iklan yang dijalankan.

Selain itu, strategi ini cocok apabila Anda menggunakannya dengan tujuan Awareness, dimana Anda bisa mendapatkan data pengunjung dan mereka bisa membaca informasi lebih lanjut di website. Setelahnya Anda bisa melakukan Remarketing atau Retargeting di kampanye berikutnya.

Strategi Bidding Maximize Clicks

 

2. Enhanced CPC (ECPC)

Enhanced CPC merupakan strategi turunan dari Manual CPC, dimana strategi ini merupakan campuran dari Manual & Smart Bidding.

Google akan meningkatkan atau menurunkan jumlah bid Anda dengan berdasarkan kemungkinan tercapainya tujuan yang diinginkan, namun masih dalam batas yang ditetapkan.

Enhanced CPC sangat cocok untuk mengendalikan metrik CPC (Cost Per Click) karena Anda dapat menetapkan batas maksimal budget yang dikeluarkan.

Namun, ecara garis besar strategi ini kurang efektif terutama untuk kampanye tingkat lanjut. Mengingat Anda harus mengontrol secara manual, sedangkan kampanyenya ada banyak.

Strategi Bidding Enhance CPC

Baca juga: Apa Itu CPC? Berikut Cara Hitung serta Optimasi Harganya!

3. Maximize Conversions

Maximize Conversions merupakan strategi lanjutan dari Maximize Clicks, dan juga sangat sederhana. Google akan memfokuskan seluruh budget Anda tanpa batas untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya.

Strategi ini sangat cocok untuk mendapatkan potensi maksimal dari nilai biaya akuisisi rata-rata. Namun perlu untuk diperhatikan, meskipun konversi yang Anda dapatkan 0, Google akan terus menghabiskan budget sampai Anda menghentikannya.

Ini menjadi salah satu kelemahan strategi Maximize Conversions, dimana Anda harus benar-benar memperhatikan konfigurasi iklan agar budget tidak terbuang sia-sia.

Tips Penting!

Sebelum menerapkan strategi ini, pastikan terlebih dahulu jumlah budget harian yang Anda belanjakan dengan sewajarkan. Di akhir kampanye Anda dapat menghitung ROI untuk menentukan apakah strategi yang dijalankan menggunakan Maximize Conversion ini profit atau belum.

Strategi Bidding Maximize Conversions

Baca juga: Perbedaan Google Ads dan Facebook Ads, Mana Yang Lebih Cocok Untuk Anda?

4. Target CPA (Cost Per Action)

Jika Maximize Conversions berguna untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya, maka Target CPA berfungsi untuk mendapatkan konversi dengan batas tertentu.

Target CPA diisi dengan nominal biaya akuisisi yang diinginkan oleh pengiklan. Misalnya jika CPA diisi Rp. 10.000, maka Google akan menyeimbangkan agar rata-rata biaya per konversi yang didapatkan tidak melebihi Rp. 10.000.

Dalam kampanye tingkat lanjut, target CPA adalah jenis strategi bidding yang paling sering digunakan untuk lebih mengoptimalkan lagi konversi.

Tips Penting!

Target CPA hanya efektif jika iklan yang ditayangkan sudah diketahui nilai potensi maksimal biaya akuisisinya. Jika penentuan CPA terlalu kecil, maka resikonya iklan Anda berpotensi tidak tayang sama sekali.

Strategi Bidding Target CPA

5. Target ROAS (Return On Ad Spend)

Jika Target CPA membuat Anda bisa mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya dengan batas biaya akuisisi tertentu, maka Target ROAS berfungsi untuk mendapatkan nilai konversi terbesar sesuai dengan nilai ROAS yang ditentukan dalam persentase.

Maximize Conversion Value

Di tahun 2021, Google melakukan perubahan dengan memasukkan strategi bidding ini ke dalam strategi Maximize Conversion Value.

About Maximize Conversion Value and Target ROAS

Strategi bidding menggunakan Target ROAS ini sedikit membutuhkan perhitungan matematika. Rumusnya yaitu:

Sales / Ad Spend x 100% = Target ROAS

Contohnya, apabila Anda ingin mendapatkan Rp100.000 dari setiap Rp25.000 yang Anda bayarkan, maka:

100.000 / 25.000 x 100% = 400% Target ROAS

Intinya, apabila Anda ingin menentukan ROAS misal sebesar 4x lipat, maka Google akan mengusahakan agar kampanye Anda menghasilkan return sebesar itu. Setiap 1 rupiah yang Anda bayarkan, Anda akan mendapatkan 4 rupiah.

Strategi ROAS ini adalah strategi bidding yang paling sering digunakan oleh website E-commerce karena fungsinya sesuai untuk mendapatkan return sebanyak-banyaknya.

Tips Penting!

Hati-hati dalam menyetel ROAS terlalu tinggi, resikonya iklan Anda bisa saja tidak akan tayang sama sekali.

Untuk menggunakan strategi Target CPA dan Target ROAS, Anda wajib menyetel Tag Konversi lengkap dengan berbagai parameternya.

Strategi Bidding Maximize Conversion Value and Target ROAS

Baca Juga: Apa Itu ROAS (Return on Ad Spend) serta Cara Menghitungnya?

6. Target CPM/Viewable CPM (Cost per Mille / per 1.000 Impressions)

Terakhir adalah Target CPM, yaitu strategi bidding yang dapat mengatur batas biaya yang Anda bayarkan untuk setiap 1.000 impresi dari iklan yang tayang.

Target CPM bisa Anda gunakan dalam kampanye Awareness seperti halnya iklan di TV, dimana Anda ingin agar iklan tersebut dilihat oleh banyak orang dalam batas biaya tertentu.

Target CPM hanya tersedia di kampanye yang berbasis visual seperti Google Display Network ataupun YouTube Ads.

Tips Penting!

Jika Anda menyetel Target CPM terlalu rendah, maka iklan Anda juga berpotensi tidak akan tayang sama sekali.

Strategi Bidding Target CPM atau Viewable CPM

Baca juga: 5 Kursus Digital Marketing Gratis yang Bisa Anda Pelajari Untuk Pemula

Setelah Anda mengetahui pengertian strategi beriklan menggunakan bidding dan auction serta 12 opsi bidding yang tersedia di Google Ads, selanjutnya mari kita bahas apa saja manfaat apabila beriklan menggunakan strategi tersebut!

Apa Manfaat Beriklan Menggunakan Strategi Bidding dan Auction di Google Ads?

• Meningkatkan Awareness

Manfaat yang pertama yaitu Anda mampu untuk meningkatkan awareness, yang mana hal ini menjadi suatu kunci kesuksesan untuk bisnis Anda. Tanpa adanya awareness, maka Anda akan kesulitan mendapatkan calon konsumen.

• Optimalisasi Intensi Audiens

Manfaat yang kedua dengan beriklan menggunakan kedua strategi tersebut, maka Anda mampu untuk mengoptimalkan dan menyesuaikan intensi calon pelanggan Anda.

Dengan mengetahui kata kunci yang tepat maka Anda sekaligus bisa mengetahui apa yang menjadi intensi calon pelanggan Anda. Sebagai contoh, Anda bisa mengetahui apakah calon pelanggan Anda menginginkan adanya pembelian, tutorial, review, atau sekedar informasi saja.

• Menekan Budget Ikan sehingga Lebih Efisien

Manfaat ketiga yang akan Anda dapatkan adalah dapat menekan budget beriklan Anda. Karena dengan penerapan strategi yang tepat maka Anda bisa memperoleh iklan yang terbaik tanpa harus mengeluarkan budget yang lebih besar.

Sehingga keuntungan yang akan Anda dapatkan pun sangat besar dibandingkan apabila Anda tidak menggunakan strategi beriklan sama sekali.

• Mendapatkan Hasil Iklan yang Cepat

Manfaat selanjutnya yaitu Anda mampu mendapatkan hasil dari beriklan yang lebih cepat dan instan tentunya dengan optimasi dari kata kunci yang Anda pakai.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa pemilihan kata kunci yang tepat maka dapat membuat calon pelanggan Anda banyak datang berkunjung ke website bisnis milik Anda.

Hal ini tentunya sangat menguntungkan Anda sebagai pemilik bisnis. Memberikan Anda peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Terlebih hampir semua orang menggunakan Google sehari-harinya.

• Menerapkan Strategi Remarketing

Manfaat terakhir yang dapat Anda rasakan sebagai pemilik bisnis yang beriklan menggunakan kedua strategi tersebut adalah adanya remarketing. Remarketing memiliki makna bahwa Anda sebagai pemilik bisnis, dapat menjangkau kembali pelanggan Anda yang sebelumnya.

Hal ini menjadi kunci keberhasilan dari sebuah bisnis. Tak hanya sekadar mendapatkan pelanggan baru saja, melainkan pelanggan lama Anda akan mengulangi pemesanan atau dikenal dengan sebutan repeat order.

Perkembangan teknologi di dunia digital yang semakin maju, maka begitu pula dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pebisnis kian berkembang pesat.

Baca juga: 6 Poin Google Ads vs Facebook Ads, Siapa yang Lebih Lemah?

Penutup

Pada akhirnya perlu diingat bahwa tidak semua strategi bidding yang dipilih akan sesuai dengan berbagai Goal dan tujuan kampanye yang dijalankan. Dengan memahami setiap strategi bidding di Gogle Ads, Anda dapat menyusun strategi periklanan dengan lebih efektif dan akurat sehingga peluang keberhasilan dapat diraih setinggi mungin.

Bayangkan, bila kompetitor Anda mengembangkan bisnisnya melalui Google Ads. Bisa jadi pasar yang Anda target akan semakin tergerus meski tidak secara langsung.

Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya Anda menghubungi Sasana Digital agar mampu menumbuhkan tim bisnis yang lebih efektif dan adaptif.

Sebagaimana UKM dan perusahaan lainnya yang telah menumbuhkan tim bisnis bersama Sanana Digital, Anda juga ikut dipersilakan klik banner di bawah ini.

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital