Blog ›

Apa Itu CPC? Berikut Cara Hitung serta Optimasi Harganya!

I

Jika Anda seorang Digital Marketer, mungkin Anda sudah tak asing lagi dengan istilah CPC. CPC atau Cost-Per-Click adalah salah satu metode yang digunakan oleh para Digital Marketer untuk menghitung biaya iklan yang harus dibayar.

CPC merupakan salah satu faktor penting yang ada dalam berbagai tipe iklan digital, seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, LinkedIn Ads, hingga Twitter Promoted Tweets.

CPC juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menghitung total jumlah biaya yang perlu dibayarkan dari campaign iklan digital yang dijalankan.

Tertarik untuk memasang iklan? Mari pelajari terlebih dahulu arti CPC di dalam artikel ini agar iklan yang Anda pasang dapat berjalan dengan lebih efektif.

Apa Itu CPC (Cost-Per-Click)?

Cost-Per-Click atau CPC adalah cara yang digunakan oleh platform iklan untuk menghitung jumlah biaya iklan yang dikeluarkan berdasarkan berapa kali pengunjung melakukan aktivitas “Klik” saat iklan tersebut muncul.

Dilansir dari laman Investopedia, CPC diartikan sebagai jumlah biaya satuan yang diterima oleh para pemilik website ketika iklan berbayar yang terdapat di dalam website tersebut telah diklik oleh pengunjung.

Umumnya, para pemilik website akan menggunakan jasa pihak ke-3 agar dapat menyesuaikan biaya tersebut. Google Adwords atau Google Ads merupakan salah satu platform beriklan yang menyediakan metode CPC yang banyak digunakan oleh para digital marketer.

CPC juga bisa digunakan sebagai suatu metrik yang mampu menentukan tingkat keberhasilan serta Return on Investment (ROI) iklan berbayar.

Baca Juga: Ketahui Sistem Bidding dan Auction Dalam Iklan Digital

Cara Kerja CPC dalam Beriklan

Umumnya, terdapat 2 model yang berada di dalam iklan CPC. Pertama, biaya tetap per klik (fixed priced per click), dan kedua biaya per klik berdasarkan dengan penawaran (price per click based on bidding).

Model fixed price per click merupakan negosiasi yang dilakukan sedari awal antara pihak pengiklan dan penerbit iklan mengenai harga pasti (fixed price) dalam setiap klik pada tayangan iklan.

Sementara, price per click based on bidding merupakan model CPC yang paling umum digunakan oleh pihak pengiklan. Pada model CPC ini, pihak pengiklan yang akan menentukan harga maksimal terhadap klik iklan.

Semakin tinggi jumlah penawaran dan skor kualitas dari sebuah landing page, maka akan semakin tinggi juga iklan tersebut supaya dapat dilihat oleh calon audiens.

Beriklan menggunakan CPC dinilai baik untuk setiap perusahaan sehingga pihak pengiklan dapat mengontrol anggaran serta melakukan evaluasi terkait iklan yang sudah dijalankan sesuai reaksi audiens.

Lalu, bagaimana cara kerja atau tahapan model iklan CPC ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

  • Setelah iklan sudah terpasang maka sistem akan mulai melakukan lelang
  • Kemudian, sistem akan memperlihatkan iklan yang telah lolos quality control dan memiliki penawaran yang cukup tinggi
  • Iklan akan terlihat setiap kali seorang pengguna memasukkan kata kunci yang relevan dengan daftar kata kunci yang sudah dipilih oleh pihak pengiklan
  • Pihak pengiklan akan membayar ketika ada pengguna yang melakukan klik pada iklan tersebut
  • Jika pengguna tersebut hanya melihat, tanpa melakukan aksi yaitu klik, maka pihak pengiklan pun tidak akan dikenakan biaya

Bagaimana Cara Menghitung Nilai CPC?

Menghitung nilai CPC sebenarnya cukup sederhana. Anda cukup membagi biaya iklan Anda dengan jumlah klik yang ada. Untuk lebih jelasnya, berikut rumus penghitungan harga CPC:

CPC = Total Biaya Iklan / Total Klik

Namun, Anda tidak hanya berhenti sampai di sana. Anda juga harus melakukan analisis lanjutan terkait harga CPC. Apakah harganya terbilang sudah efisien dan juga efektif untuk dilanjutkan atau tidak.

Baca Juga: Customer Acquisition Cost, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Mengapa Menghitung Nilai CPC Itu Penting?

Manfaat yang dapat Anda rasakan sebagai pihak pengiklan ketika mengukur CPC adalah mampu mengetahui efektivitas biaya iklan yang sudah dikeluarkan terhadap jumlah pengunjung yang melakukan klik.

Selain itu, manfaat lainnya yang dapat Anda rasakan ketika mengukur CPC adalah Anda akan mendapatkan beberapa informasi penting.

Informasi tersebut meliputi teks iklan, kata kunci, atau iklan banner mana saja yang dinilai efektif untuk digunakan dalam berbagai campaign iklan yang sudah dijalankan.

Dengan memiliki informasi tersebut, nantinya Anda akan dapat lebih fokus dalam membuat dan menyebarluaskan materi iklan yang efektif untuk mendatangkan pengunjung yang lebih berkualitas.

Tipe Iklan yang Menggunakan CPC

Banyak iklan yang telah menggunakan model CPC sebagai faktor dalam menghitung jumlah biaya yang harus dikeluarkan dari iklan digital yang terpasang. Tipe iklan digital yang dimaksud tersebut dapat berupa tulisan, rich media, ataupun media sosial.

Tipe iklan digital yang telah menerapkan CPC antara lain shopping ads, text ads, video ads, image ads, Facebook ads, Instagram ads, Twitter promoted tweets, LinkedIn ads, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Panduan Lengkap PPC untuk Strategi Iklan Anda

Cara Mengoptimasi Harga CPC

Untuk melakukan optimasi dan memaksimalkan terhadap iklan yang menggunakan CPC, berikut terdapat dua hal penting yang bisa Anda lakukan antara lain sebagai berikut:

1. Analisis Jumlah Click, Impression, dan CTR

Sebelum mengukur efektivitas CPC, Anda juga harus menganalisis jumlah total klik, impresi, dan juga nilai CTR (Click-through Rate). Mengapa demikian?

Hal ini berkaitan dengan mahal atau tidaknya harga CPC yang dibayarkan nanti. Bisa jadi nilai CPC yang dikenakan terbilang mahal karena kata kunci atau targeting yang Anda atur “Tidak Banyak” dicari oleh audiens.

Anda dapat menganalisis terlebih dahulu dari sisi impresi, apakah iklan banyak ditayangkan atau tidak. Lalu lanjut ke klik dan CTR untuk menganalisis seberapa menarik konten iklan yang dijalankan.

2. Membuat Ad Copy yang Menarik

Dalam membuat sebuah ad copy yang menarik dan efektif, terdapat 3 hal penting yang tak boleh Anda lupakan, yaitu manfaat, fitur, dan mengajak audiens untuk melakukan tindakan (penggunaan CTA).

Ketiga hal tersebut harus Anda maksimalkan dengan baik demi meningkatkan rasio Click Through Rate (CTR). Persentase yang dihasilkan dari rasio CTR ini akan memiliki dampak pada tingkat efektifitas iklan CPC Anda.

Dalam kasus ini, Anda bisa menggunakan kalimat ajakan (CTA), kata kerja aktif, atau menghindari pengulangan kata agar dapat meningkatkan rasio CTR.

3. Membuat Landing Page yang Tepat

Selain membuat ad copy yang menarik dan efektif, hal lain yang harus Anda perhatikan dalam memaksimalkan iklan dengan model CPC adalah pembuatan landing page.

Landing page sendiri memiliki pengertian sebagai halaman website yang akan tampil ketika ada audiens yang membuka link iklan milik Anda. Anda harus membuat landing page khusus untuk menerapkan campaign iklan CPC agar bisa melakukan pengoptimalan persentase traffic website.

Beberapa elemen yang harus Anda optimalkan dan pertimbangkan ketika sedang membuat landing page adalah sebagai berikut.

  • Buatlah headline atau judul semenarik mungkin yang disesuaikan dengan ad copy serta kata kunci iklan Anda.
  • Membuat landing page dengan desain yang bersih, sederhana, dan konsisten sesuai dengan panduan brand Anda agar bisa menanamkan rasa percaya pada target audiens.
  • Buatlah copy yang ringkas namun jelas mengenai informasi produk Anda.
  • Buatlah landing page yang mudah digunakan dan berisi seluruh informasi yang dibutuhkan agar target audiens bisa mengenal produk atau jasa Anda.
  • Tak lupa untuk membuat kalimat ajakan atau Call To Action yang menarik perhatian target audiens.

Secara keseluruhan, bagi Anda yang membuat campaign iklan dengan model CPC, maka Anda bisa memaksimalkannya dengan membuat ad copy yang menarik serta membuat landing page yang tepat.

Baca Juga: Return On Ad Spend (ROAS): Pengertian & Cara Menghitungnya

Penutup

Demikian penjelasan lengkap yang telah Sasana Digital rangkum mengenai Cost-Per-Click. Sebagai kesimpulan, CPC adalah cara yang digunakan oleh website untuk menghitung jumlah biaya iklan yang dikeluarkan berdasarkan berapa kali pengunjung melakukan kegiatan klik pada iklan tersebut.

Selain itu, sebagai pihak pengiklan, Anda juga harus membuat anggaran periklanan dengan baik. Serta, mencatat setiap biaya yang dikeluarkan guna keperluan beriklan dalam laporan keuangan secara tepat untuk membuat keputusan yang bijak dalam memasang iklan selanjutnya.

Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendorong performa bisnis yang masih saja stagnan, Anda bisa menggunakan layanan kami, Audit & Consulting Digital Marketing.

Sasana Digital akan mengidentifikasi, mengukur, serta mencari peluang & ancaman yang akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Yuk, manfaatkan dulu Layanan Free Consulting kami di sini!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital