Blog ›

Seluk-beluk Pengertian Pasar Digital dan 7 Model Bisnisnya

I

Seiring perkembangan teknologi, berbelanja di pasar digital telah menjadi pilihan banyak orang. Tidak hanya menawarkan ruang baru mengembangkan bisnis, namun pasar ini juga memberikan solusi agar suatu bisnis tetap bertahan di berbagai situasi yang dihadapi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan pasar digital? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian, jenis, kelebihan dan kekurangan pasar digital. Simak sampai habis, ya!

Pengertian Pasar Digital

Pasar digital adalah platform yang berusaha memperkenalkan dan mempromosikan suatu produk atau layanan tertentu dengan media digital dan jaringan internet. 

Pasar juga dikenal dengan e-commerce, juga menjadi media untuk mengoptimalkan dan mendorong efisiensi transaksi jual beli. E-commerce melibatkan berbagai media elektronik untuk transaksi, seperti smartphone, televisi, hingga internet.

Pada tahun 2020, pemerintah bersama PT Telkom Indonesia secara resmi meluncurkan Program PaDi (Pasar Digital). 

Program PaDi adalah sebuah platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN untuk mengoptimalkan, mempercepat, dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.

Dengan adanya program ini, PaDi UMKM dapat menjadi platform yang menghubungkan BUMN dan UMKM lewat transaksi bisnis yang lebih terintegrasi.

Setelah memahami pengertian pasar online, berikutnya kita akan mengetahui jenis-jenis pasar digital berdasarkan model bisnisnya.

Jenis Pasar Digital Berdasarkan Model Bisnisnya

Jenis Pasar Digital Berdasarkan Model Bisnisnya

Ada banyak jenis pasar online yang dibedakan berdasarkan model bisnisnya. Di bawah ini jenis-jenis yang perlu Anda ketahui.

1. Business-to-Business (B2B)

Ketika transaksi jual beli terjadi antara dua perusahaan, maka model bisnis ini disebut model Business-to-Business (B2B). B2B adalah sebuah e-commerce yang menyediakan produk yang dibutuhkan oleh perusahaan lain.

Model bisnis ini adalah jenis e-commerce yang paling besar karena melibatkan antara dua perusahaan. Umumnya, transaksi umumnya memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, dengan nilai pesanan yang lebih tinggi dan pembelian yang berulang.

2. Business-to-Consumers (B2C)

Model bisnis satu ini menjadi e-commerce yang paling sering ditemui. Model B2C menjual produk atau layanan kepada pelanggan terakhir. Jadi, apapun yang dibeli konsumen dari toko online sudah menjadi bagian dari transaksi B2C.

Proses pembelian model bisnis ini juga lebih singkat, terutama pada produk atau layanan yang memiliki nilai lebih rendah. Contoh pasar online model B2C adalah Shopee, Amazon, Traveloka, dan masih banyak lagi.

3. Consumers-to-Consumers (C2C)

Model bisnis C2C bisa disebut juga dengan pasar online. Model ini menawarkan proses yang lebih sederhana, yang mana konsumen cukup mengunjungi situs atau aplikasi untuk menemukan produk yang mereka butuhkan. 

Model C2C terbagi menjadi dua jenis, yaitu marketplace dan classified.

Untuk marketplace, konsumen bertindak sebagai penyedia barang yang dibutuhkan konsumen lain, seperti Shopee. Sedangkan classified, menyediakan platform yang memberi kebebasan penjual dan pembeli untuk bertransaksi langsung, seperti Kaskus.

4. Consumer-to-Business (C2B)

Model C2B adalah transaksi yang dilakukan oleh konsumen untuk menjual produk atau layanan kepada perusahaan. Untuk model ini, sebuah situs mengizinkan seseorang mengekspos produk atau layanan yang mereka tawarkan. 

Cara tersebut memberi konsumen kekuatan untuk menentukan harga dan membuat pebisnis bersaing. Contoh model C2B yang cukup populer adalah freelancer.com atau projects.co.id.

5. Business-to-Administration (B2A) atau Business-to-Government (B2G)

Business-to-Administration (B2A) atau yang bisa dikenal sebagai Business-to-Government (B2G) adalah jenis e-commerce yang menjual produk atau jasa kepada lembaga pemerintah. 

Dalam prosesnya, pihak bisnis akan mengajukan tender dengan menawarkan berbagai jenis produk yang dibutuhkan untuk kebutuhan operasional atau proyek pemerintah.

6. Consumer-to-Administration (C2A) atau Consumer-to-Government (C2G)

Model Consumer-to-Administration (C2A) atau Consumer-to-Government (C2G) adalah proses transaksi elektronik yang dilakukan oleh individu kepada lembaga pemerintah. Contoh pasar online model ini adalah pembayaran pajak, iuran BPJS, dan lain sebagainya.

Sama dengan model B2A atau B2G, model bisnis ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi penggunaan layanan pemerintah atau individu dengan dukungan teknologi informasi dan informasi (TIK).

7. Online-to-Offline (O2O)

Model Online-to-Offline (O2O) adalah jenis bisnis baru di mana produsen menggunakan dua saluran sekaligus, yaitu online maupun offline.

Model O2O adalah strategi bisnis yang ditujukan untuk menarik customer online ke toko fisik. Customer akan melakukan pemesanan secara online kemudian melakukan pengambilan produk atau layanan ke toko. Contoh pasar online model ini adalah Gojek, Grab, Airbnb, Airy, dan lain sebagainya.

Baca juga: 12+ Tren Peluang Bisnis Online yang Menjanjikan Tahun 2023

Itulah jenis-jenis pasar online yang perlu Anda ketahui. Selanjutnya, kita membahas mengenai ciri-ciri pasar digital yang membedakannya dengan pasar pada umumnya.

Ciri-ciri Pasar Digital

E-commerce memiliki tujuan yang tidak berbeda dengan pasar konvensional pada umumnya, yaitu untuk tempat transaksi jual beli. Namun dengan pasar jenis ini, penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi secara online tanpa perlu bertatap muka. 

Pasar ini juga memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pasar konvensional. Salah satunya adalah tidak memiliki batas tertentu di setiap transaksinya. Sebelum adanya e-commerce, batas geografi menjadi penghalang suatu bisnis untuk go internasional. 

Namun kini, batas tersebut bukan lagi penghalang bagi bisnis untuk melakukan ekspansi ke pasar luar negeri. Tak hanya itu saja, masih ada banyak karakteristik yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah beberapa karakteristik pasar digital:

  • Transaksi jual beli dilakukan tanpa bertatap muka.
  • Transaksi dapat dilakukan kapan dan di mana saja Anda berada.
  • Media elektronik sebagai perangkat utama.
  • Pembayaran dilakukan melalui proses transfer.
  • Akses transaksi tanpa batas selama 24 jam.
  • Ada berbagai variasi dan kategori barang dengan kualitas yang juga baik.
  • Tidak ada kegiatan tawar-menawar harga seperti di pasar konvensional.
  • Tersedia berbagai jenis produk digital dan non digital.
  • Transaksi anonim. Penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya.

Selanjutnya kita akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan pasar digital.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Digital

Hadirnya teknologi internet memang membuat banyak hal bisa dilakukan dengan lebih mudah termasuk dalam transaksi jual beli online. Salah satu cara menjalankan bisnis digital yang paling populer adalah dengan memanfaatkan e-commerce.

Tak bisa dipungkiri jika popularitas e-commerce semakin hari semakin meningkat. Hal ini juga membuat tren belanja online terus mengalami peningkatan sehingga membuat penggunaan e-commerce semakin ramai.

Baca juga: Perilaku Konsumen di Era Digital: Kenali dan Hadapi

Jika Anda yang gemar berbelanja secara online, penting mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan e-commerce.

E-commerce merupakan sebutan untuk pasar digital di mana terjadi transaksi jual beli secara online. Cara ini dianggap lebih praktis dan mudah sehingga tidak heran jika e-commerce berkembang begitu pesat.

Banyak bisnis yang mengandalkan e-commerce sepenuhnya untuk menjual produk mereka. Biaya yang lebih hemat dan periklanan digital yang canggih, memungkinkan bisnis menargetkan pelanggan potensial dengan lebih efektif. 

Memahami kelebihan dan kerugiaan mengoperasikan bisnis e-commerce memungkinkan pengusaha untuk menentukan apakah itu tepat untuk mereka. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.

Kelebihan Pasar Digital

  • Tidak membutuhkan tempat atau toko. Untuk menjual produk secara online, Anda tidak perlu menyewa atau membangun tempat secara fisik. Tentunya hal ini akan mengurangi biaya sewa dalam bisnis Anda.
  • Lebih mudah dan cepat dalam pengembangan bisnis. Dengan dukungan teknologi digital, tentunya perkembangan bisnis Anda akan lebih mudah dan cepat.
  • Lebih praktis. Dengan adanya e-commerce, kegiatan transaksi bisa dilakukan secara online, tanpa perlu repot keluar rumah untuk mendatangi toko secara langsung.

Selain kelebihan, tentu ada kekurangan. Berikut ini kekurangan dari pasar online yang harus Anda ketahui.

Kekurangan Pasar Digital

  • Produk tidak bisa dilihat secara langsung. Pembeli tidak bisa melihat fisik produk yang mereka inginkan sehingga tidak bisa memastikan bagaimana kondisi dan kualitas produk tersebut.
  • Resiko yang besar. Dalam penggunaan e-commerce resiko kebocoran data, pencurian data, hingga penipuan transaksi sangatlah besar. Oleh sebab itu, diperlukan cyber security yang ketat untuk menghindari terjadinya kerugian yang besar. 
  • Ketatnya persaingan pasar. Meskipun e-commerce bisa membantu Anda menjangkau banyak pelanggan, namun persaingan bisnis di dalamnya cukup ketat. Apalagi banyak kompetitor yang menjual produk yang sama dengan harga yang cukup bersaing.

Tips Memanfaatkan Pasar Digital untuk Perkembangan Bisnis

Tips Memanfaatkan Pasar Digital untuk Perkembangan Bisnis

1. Lakukan Kolaborasi dengan Perusahaan Lain

Tak selamanya perusahaan lain akan menjadi kompetitor. Dengan kolaborasi, akan dihasilkan suatu produk atau layanan baru yang lebih unik dan spesifik. 

Selain itu, akan ada banyak keuntungan bagi kedua pihak, seperti sukses meningkatkan brand awareness dan menarik konsumen dari berbagai kalangan. Kini juga sudah banyak kolaborasi yang dilakukan, terutama bisnis di bidang FnB.

2. Manfaatkan Iklan Berbayar

Untuk mendongkrak pertumbuhan pasar online, bisa dilakukan dengan memanfaatkan iklan berbayar.

Google Ads, Facebook Ads, TikTok Ads, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh platform iklan berbayar yang bisa Anda pilih. Iklan berbayar dinilai lebih ampuh menarik dan menjangkau konsumen.

Baca juga: Bahas Media Promosi Mulai dari Pengertian Hingga Fungsinya!

3. Gunakan Marketplace untuk Media Berjualan

Kini, banyak pelaku bisnis yang memakai marketplace untuk berjualan berbagai produk secara online. Berjualan dengan banyak marketplace akan membantu Anda memperkenalkan dan memperluas penawaran produk. 

Untuk itu, penerapan strategi omnichannel akan mendukung penggunaan banyak marketplace. Dengan omnichannel, Anda dapat mengelola beberapa channel marketplace sekaligus.

Baca juga: 10 Poin Kelebihan dan Kekurangan Marketplace, Apa Saja?

Contoh Pasar Digital di Indonesia

Berikut ini contoh e-commerce di Indonesia yang dibedakan menjadi 2, yaitu berbasis aplikasi dan berbasis website.

E-commerce berbasis Aplikasi

a. Shopee

Pasti sudah banyak yang mendengar nama e-commerce satu ini. Shopee adalah sebuah platform yang disesuaikan untuk tiap wilayah dan menyediakan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman, dan cepat bagi pelanggan melalui dukungan pembayaran dan logistik yang kuat.

b. Tokopedia

Contoh pasar online di Indonesia selanjutnya adalah Tokopedia. Platform yang digital yang didominasi dengan warna hijau ini dikenal sebagai salah satu marketplace terbesar dan terpercaya di Indonesia.

c. Lazada

Lazada adalah salah satu perusahaan e-commerce swasta dari Singapura yang didirikan pada tahun 2011 oleh Rocket Internet. Pada maret tahun 2012, website Lazada di luncurkan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

d. Blibli

Blibli telah menjadi salah satu toko online shop terlengkap dan terpercaya di Indonesia. E-commerce ini menyediakan berbagai macam perlengkapan yang Anda butuhkan, mulai dari gadget, kecantikan, kesehatan, hingga mode tersedia di sini.

e. Sorabel

Sorabel adalah situs perdagangan elektronik di Indonesia yang fokus pada penjualan pakaian. Situs yang berdiri pada desember tahun 2014 dengan nama sales stock ini, menyediakan berbagai mode pakaian dengan harga yang cukup terjangkau.

f. Zalora

Berikutnya ada Zalora yang menjadi destinasi belanja fashion dan lifestyle secara online. Zalora menyediakan berbagai macam produk fashion, mulai dari pakaian formal hingga pesta tersedia di sini.

g. JD.ID

E-commerce yang memakai sistem B2C dengan slogan “dijamin ori”, JD.ID adalah situs belanja online yang pertama kali didirikan di Indonesia pada November 2015. 

JD.ID awalnya berfokus pada penjualan media elektronik dan gadget. Namun berkat dukungan brand ternama, situs ini memperluas penawaran di kategori produk kecantikan, kesehatan, hingga fashion.

E-commerce Berbasis Website

a. Hijup

Untuk memenuhi kebutuhan para muslimah akan tren hijab fashion terkini, Hijup hadir sebagai platform digital yang menyediakan berbagai pilihan baju muslim. Hijup adalah islamic fashion e-commerce pertama yang hadir di Indonesia pada tahun 2011.

b. Bukupedia

Bukupedia adalah toko buku online yang berfokus menjual buku lokal, import dan e-Book. Platform ini menyediakan lebih dari 10.000 buku Indonesia dan jutaan buku impor.

Berbagai buku impor dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol dapat dipesan kapan saja dan di mana saja.

c. Bliss

Bliss adalah multi-channel spa dan perusahaan produk ritel yang berpusat di Downtown, New York. Perusahaan ini menjual berbagai lini produk mandi, tubuh, dan perawatan kulit melalui katalog, situs web, toko spa, hingga retailer seperti Target, Ulta, dan Kohl’s.

Pertanyaan Seputar Pasar Digital

Ada beberapa pertanyaan menarik yang berkaitan dengan pasar digital. Di bawah ini tersedia beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda terkait pasar satu ini.

a. Apa yang Dimaksud dengan Pasar Digital?

Pasar yang juga dikenal sebagai e-commerce ini adalah usaha untuk memperkenalkan suatu produk atau layanan brand tertentu dengan media digital yang dibantu dengan jaringan internet.

b. Bagaimana Ciri-ciri Sebuah Pasar Digital?

Untuk ciri-ciri pasar ini adalah transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, barang yang dijual berbagai macam dengan kualitas baik, pembayaran dilakukan dengan transfer, dan masih banyak lagi.

c. Apa Saja Contoh Pasar Digital?

Berikut ini beberapa contoh pasar online adalah Shopee, Tokopedia, BliBli, Bukalapak, Zalora, dan lain sebagainya.

d. Bagaimana Strategi Marketing Bisnis di Pasar Digital?

Pada pasar ini, kegiatan pemasaran dilakukan untuk mendapatkan perhatian calon konsumen dengan memanfaatkan platform digital, seperti media sosial atau website. Selain itu, juga bisa menggunakan online advertising untung menjangkau target pasar yang lebih luas.

Penutup

Nah, itulah pengertian, jenis, kelebihan, kekurangan, serta tips membangun pasar digital. Ada banyak keuntungan menjalankan e-commerce baik untuk penjual ataupun pembeli, seperti proses transaksi pembayaran yang mudah dan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Jika Anda ingin terjun ke pasar digital, tetapi masih ragu untuk memulainya, Sasana Digital hadir menawarkan solusi terbaik yang membantu pengembangan bisnis Anda. Klik banner di bawah ini dan konsultasikan permasalahan bisnis Anda hanya bersama kami.

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital