Blog ›

Google Ads vs Facebook Ads, Perbedaannya Bikin Untung?

I

Google Ads vs Facebook Ads menjadi topik yang hangat untuk dibahas. Terkadang ada saja yang bingung melihat perbedaan keduanya. Kira-kira mana yang lebih baik?

Anda pasti pernah memiliki budget terbatas untuk iklan. Anda juga pasti pernah merasa sudah mengeluarkan banyak uang tak peduli berapapun, tapi ternyata tidak maksimal hasil iklannya.

Pada tulisan ini Anda akan memahami bagaimana Google Ads dan Facebook Ads bekerja. Anda dapat pula mengetahui Google Ads dan Facebook Ads memiliki prioritas berbeda.

Maka tulisan ini harus Anda baca dengan seksama agar setiap informasinya tidak terlewat begitu saja.

Sekilas Asal Muasal Google Ads dan Facebook Ads

Dari awal mereka terbentuk, Google Ads dan Facebook Ads sudah berada pada peranan yang berbeda. Bila Google fokus pada pencarian informasi, alias search engine. Sedangkan fokus Facebook adalah media sosial.

Anda pasti sadar bahwa search engine berfokus membantu orang-orang untuk mencari sebuah informasi. Sedangkan media sosial membantu agar orang-orang saling terhubung tanpa peduli jarak dan bensin yang dikeluarkan.

Seiring berjalannya waktu, Google menampilkan iklan di mesin pencarinya lewat Google Ads. Lalu akhirnya meluas pada jaringan network Google. Seperti Google.com, YouTube.com, dan macam-macam platform lainnya.

Hal yang terjadi pada Google juga cukup mirip tetapi berbeda dengan Facebook. Sebab akhirnya Facebook Ads muncul setelah banyak pengguna media sosial yang tiba-tiba berjualan barang.

Lalu akhirnya Facebook Ads menjadi pilihan para penyedia barang dan jasa untuk memasarkan produknya. Apalagi media sosial saat itu menjadi hal yang sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Di tahun 2022, saat ini Facebook Ads dalam naungan perusahaan META yang memiliki jangkauan network media sosial terbesar di dunia. Nantinya pada tulisan ini hal tadi akan ikut dibahas juga agar komprehensif.

Facebook Ads vs Google Ads

Di bawah ini sudah ada rangkuman spesial dari Sasana Digital. Semoga dapat membuat Anda lebih mudah saat mengelola aktivitas bisnis. Berikut 6 Hal Google Ads vs Facebook Ads! Siapa lebih lemah?

1. Jaringan Penayang Iklan

Sebagian orang mengatakan bahwa Facebook Ads lebih lemah dibanding Google Ads. Sebab network ads (jaringan penayang iklan) di Google Ads lebih luas dibanding Facebook Ads.

Apa benar seperti itu? Jawabannya jelas tidak sesimple itu. Sebaiknya Anda lihat dahulu daftar jaringan penayang iklan di bawah ini.

Jaringan Penayang Iklan Google Ads:

  • YouTube
  • Gmail
  • Google Maps
  • Search Engine Google
  • Website Partner
  • Application Partner
YouTube bagian dari Google Ads

Jaringan Penayang Iklan Facebook Ads:

  • Facebook
  • Instagram

Baca Juga: Ukuran Feed Instagram Terbaru untuk Semua Jenis Konten 2022

Setelah melihat daftar di atas jangan langsung menyimpulkan Google Ads lebih baik. Semua ini tergantung tujuan Anda dalam memasang iklan bisnis.

Bila Anda berharap restoran Anda banyak yang datang karena melihat iklan di YouTube. Kemungkinan Anda akan merasa berat di biaya.

Sehingga pilihan terbaik ada pada Facebook atau Instagram yang menjadi pusat orang berkumpul. Itu pun harus disesuaikan strateginya agar lebih maksimal.

Berarti Google Ads lebih lemah ya untuk bisnis restoran? Iya kalau bisnis restoran Anda masih satu cabang dan langsung memasang iklan di YouTube.

Facebook Ads juga menjadi lemah kalau tujuan Anda menjangkau pelanggan yang butuh solusi spesifik. Sebab orang yang membutuhkan solusi spesifik pasti larinya ke Google search engine.

Setelah membahas jaringan penayang iklan, selanjutnya kita bahas bagaimana menargetkan audience untuk produk/jasa bisnis.

2. Targeting yang Rumit?

Google Ads dan Facebook Ads membuat Anda menjadi mampu dalam menargetkan iklan pada orang yang sesuai dengan keistimewaan pada produk Anda.

Google Ads terkenal dengan kompleksitas targetingnya, mengingat Google juga memiliki platform analisa data seperti Google Analytics dan Google Data Studio. Ditambah lagi Google juga memiliki browser yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia: Google Chrome.

Sedangkan pada Facebook Ads membuat Anda melakukan targeting dengan lebih simple. Berdasarkan pada biodata di media sosial dan kesukaan di media sosial.

Di bawah ini poin-poin Google Ads saat menargetkan orang tertentu:

  • Keyword yang dicari
  • History yang dimiliki
  • Bahasa yang digunakan
  • Masih banyak lagi

Di bawah ini poin-poin Facebook Ads saat menargetkan orang tertentu:

  • Profesi
  • Status Pernikahan
  • Topik yang paling sering disukai
  • Jenis informasi yang paling sering ditonton
  • Masih banyak lagi
Kebiasaan audiens membuat Facebook Ads terbantu

3. Tracking dan Atribusi

Google Ads memiliki sistem tracking dan atribusi yang cukup lengkap. Apalagi, Google sendiri juga memiliki platform manajemen tag seperti Google Tag Manager untuk sistem tracking yang lebih baik.

Jika anda menjalankan beberapa iklan sekaligus, dan ingin tahu bagaimana peran iklan tersebut terhadap jumlah konversi yang masuk, maka Google Ads menyediakan berbagai macam atribusi konversi.

Anda bisa memilih satu dari enam opsi yang diberikan Google, mulai dari first click, last click, linear, position-based, time decay, dan data driven.

Sedangkan Facebook Ads hanya memiliki satu sistem atribusi, yaitu last click. Artinya tidak peduli berapa banyaknya si klien berinteraksi dengan iklan, maka iklan yang terakhir lah yang akan mendapatkan atribut konversi.

Sistem tracking facebook juga cukup sulit, karena hanya mengandalkan pixel. Untungnya Facebook Pixel sudah dilengkapi dengan interface yang cukup baik, sehingga pengguna bisa mendefinisikan konversinya langsung tanpa perlu melakukan coding.

Hanya saja, jika ada dua tombol yang berbeda di satu halaman, maka anda tidak bisa mentrack masing-masing tombol tanpa melakukan coding manual.

Baca Juga: Kekuatan dan Fungsi Lengkap Facebook Ads Bagi Bisnis Anda

4. Sistem Laporan Mumpuni?

Baik Google Ads dan Facebook Ads memiliki laporan yang sama baiknya. Meski ada saja beberapa orang yang lebih cocok membaca laporan dari salah satunya.

Lemah atau tidaknya sistem laporan pada Google Ads dan Facebook Ads adalah bagaimana data yang dilaporkan bisa membentuk sebuah kesimpulan pada strategi iklan Anda.

Hanya saja, Google Ads memiliki fleksibilitas laporan yang jauh lebih tinggi. Mengingat Google Ads sudah mendukung auto tagging dan bisa diintegrasikan dengan Google Data Studio untuk kebutuhan visualisasi.

Anda juga tidak perlu memasang UTM Tracking, karena laporan pengunjung dari iklan sudah bisa terlihat dengan jelas di Google Analytics.

Sedangkan di Facebook Ads, anda wajib untuk memasang UTM Tracking untuk mengetahui performa iklan mana yang lebih baik. Apalagi jika anda menggunakan lebih dari satu kanal marketing.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu UTM Tracking dalam Strategi Digital Marketing

Perlu diketahui, bahkan di Facebook Analytics sendiri, anda tidak bisa mendapatkan informasi mana iklan yang lebih berpengaruh tanpa UTM.

5. Bidding

Anda pasti pernah dong mendengar apa itu bidding? Ya, bidding adalah sistem lelang agar mencapai visibilitas yang sesuai dengan harapan.

Tak selalu yang paling mahal jadi juara, dan tak selalu yang paling murah jadi paling untung.

Di Facebook Ads, strategi bid yang diberikan jauh lebih sederhana dan lebih mudah dipahami ketimbang Google Ads. Facebook hanya memberikan 4 jenis strategi bid:

  • Lowest Cost
  • Cost Cap
  • Bid Cap
  • Target ROAS

Sedangkan Google memberikan opsi strategi bidding yang sangat kompleks, dimana ini memberikan kelebihan dan kekurangan juga.

Kelebihannya, Anda bisa mengontrol strategi Anda sespesifik mungkin terhadap goal yang ingin Anda capai (seperti target CPM jika Anda ingin memastikan kalau iklan Anda dilihat oleh jumlah audience tertentu).

Google Ads menawarkan banyak strategi bid, seperti berikut:

  • Target CPA
  • Target ROAS
  • Maximize Clicks
  • Maximize Conversions
  • Maximize Conversions Value
  • Target CPV
  • Masih banyak lagi

6. Pilihan Optimasi yang Nyaman?

Di Google Ads, pilihan optimasi penayangan sudah dibuat sepaket dengan strategi bidding yang Anda pilih. Artinya, Anda memilih strategi bidding dan delivery dalam satu waktu.

Sedangkan di Facebook Ads, keduanya dibuat terpisah. Ada berbagai jenis optimasi delivery yang disediakan oleh Facebook Ads, bergantung dari goal yang Anda pilih.

Tentu saja pilihan optimasi delivery yang dipilih akan mempengaruhi performa iklan Anda. Jadi pastikan Anda sudah memilih pasangan yang tepat.

Baca Juga: Tips Optimasi Strategi Digital Ads dengan Customer Match

Penutup

Google Ads dan Facebook Ads menjadi bagian unik di dalam bisnis yang bisa menghasilkan kesuksesan bisnis.

Anda bersama Sasana Digital dapat bekerjasama dalam memaksimalkan aktivitas digital sehingga Anda akan mengambil keputusan yang tepat. Bayangkan bila kompetitor Anda lebih optimal dalam memakai Ads? Pasti itu jadi hal yang tak menyenangkan.

Anda bersama Sasana Digital dapat bekerjasama dalam memaksimalkan aktivitas digital sehingga Anda akan mengambil keputusan yang tepat.

Terdapat berbagai topik dalam training & konsultasi digital marketing yang fleksibel dan dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis saat ini. Bahkan yang terbaru, akan ada pelatihan Prakerja mudah dan bersertifikat 2024 untuk Gelombang 64

Banner Topik Digital Marketing Training dan Konsultasi (6)

Yuk, segera diskusikan kebutuhan Anda melalui layanan konsultasi gratis kami, atau silahkan klik banner di bawah ini untuk melihat informasi selengkapnya, ya!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital