Blog ›

Mengenal Apa Itu UTM Tracking dalam Strategi Digital Marketing

I

Pernahkah anda menemui kasus dimana anda kesulitan untuk mendapatkan informasi konten atau ads mana yang memberikan kontribusi terbesar?

Terutama bila anda menggunakan platform beriklan di luar Google Ads, seperti FB Ads atau LinkedIn Ads yang tidak memiliki sistem tracking konversi yang lengkap sehingga membutuhkan tambahan dari aplikasi analytics. Namun, sayangnya aplikasi analytics tidak bisa membedakan dari ads mana traffic anda berasal.

Aplikasi analytics pada umumnya, seperti Google Analytics mengkategorikan traffic yang berasal dari iklan non Google sebagai traffic referral atau traffic social. Sehingga anda tidak bisa mengetahui apakah traffic tersebut datang dari iklan anda atau bukan.

Karena permasalahan itulah, UTM bisa menjadi solusi bagi anda!

Apa Itu UTM Tracking?

UTM merupakan singkatan dari Urchin Tracking Module, yang bekerja dengan cara memberikan parameter khusus di dalam URL. Pembuatan cukup mudah, karena anda hanya perlu memodifikasi URL saja tanpa perlu pengetahuan koding sama sekali.

Ketika URL situs yang sudah dilengkapi UTM diakses oleh seseorang, maka value dari UTM tersebut akan terekam secara otomatis di aplikasi analytics. Sejauh ini, baik Google Analytics maupun Facebook Analytics keduanya bisa membaca dan menerjemahkan kode UTM dengan sangat baik.

Cara Kerja UTM

Untuk lebih mudahnya, kami akan langsung memberikan contoh URL yang telah dimodifikasi dengan kode UTM.


sasanadigital.com?utm_source=Self%20Referral&utm_medium=Artikel&utm_campaign=UTM%20Tracking%20Article

URL di atas telah ditambahkan kode UTM yaitu source, medium, dan campaign. Jika URL tersebut diakses oleh seseorang, maka analytics akan mengkategorikan orang tersebut berdasarkan dari kode UTM yang telah digunakan, yaitu:


Source = Self Referral
Medium = Artikel
Campaign = UTM Tracking Article

Dan jika anda mengakses aplikasi analytics, maka anda akan mendapatkan laporan yang mendetail dari sumber traffic anda, berdasarkan dari kode UTM yang telah anda tambahkan.

Tentunya dengan ini anda sudah bisa membedakan mana traffic yang berasal dari ads dan mana yang berasal dari organik bukan? Selanjutnya anda juga bisa membedakan mana ads yang memberikan traffic terbesar dan mana yang memberikan traffic terkecil.

5 Jenis UTM Tracking

Anda telah melihat ada 3 macam jenis UTM di atas. Sebenarnya ada 5 jenis UTM Tracking Parameters yang bisa anda gunakan, dimana ada 3 parameter yang wajib dan 2 yang opsional, berikut informasi lengkapnya:

Parameter UTM Wajib

UTM Source

UTM Source berfungsi untuk mengklasifikasikan kanal yang merupakan sumber dari traffic. Misalnya dari Email, Social Media, Instagram, Facebook, Gmail, atau nama-nama platform lainnya.

Dalam hierarki UTM, source merupakan hierarki yang paling atas, dan muncul di urutan paling pertama dalam laporan analytics.

Baca Juga: Cara Memanfaatkan LinkedIn Sebagai Platform B2B Marketplace Bagi Bisnis

UTM Medium

Selanjutnya adalah UTM Medium yang mengindikasikan media dari asal traffic. Contohnya adalah link referral, artikel, IG Story, IG Bio, link Banner, LinkedIn Ads, dan sebagainya.

Medium tepat berada di bawah source. Anda bisa mengisi beberapa medium di bawah source yang sama.

UTM Campaign

Terakhir dari seri UTM wajib adalah Campaign, yang bisa digunakan untuk mengklasifikasikan konten yang dikunjungi oleh pengunjung anda.

UTM Campaign bisa anda isi dengan judul atau tema konten. Dan apabila anda sedang menjalankan A/B Testing, maka jangan lupa untuk memberikan ID test kepada masing-masing konten yang digunakan.

Parameter UTM Opsional

UTM Keywords/Term

Jika anda menggunakan Google Ads atau Bing Ads, maka UTM parameter ini bisa anda gunakan untuk mengklasifikasikan keyword yang digunakan oleh pengunjung.

Namun, karena platform ads sendiri biasanya sudah dilengkapi dengan tracking keyword dan click ID sendiri, maka UTM ini jadi tidak terlalu berguna.

Baca Juga: Dilema Dalam Strategi Marketing Digital: Bagaimana Cara Menghitung Budget

UTM Content

Terakhir adalah UTM content yang biasa digunakan untuk membedakan ads creative yang anda gunakan. UTM ini sebenarnya tidak begitu berbeda dengan UTM campaign, kecuali anda memiliki sistem campaign yang lebih kompleks. Untuk penggunaan secara general, UTM ini tidak terlalu dibutuhkan.

Kunjungi halaman UTM builder untuk membuat kode UTM di URL secara mudah dan cepat

Integrasikan UTM dengan Software Analytics Anda

Sekarang anda sudah tahu bagaimana cara membedakan sumber traffic dari konten-konten anda. Jangan lupa untuk mengintegrasikan UTM dengan aplikasi analytics yang anda gunakan, dan cek laporannya secara berkala untuk mengetahui konten atau iklan mana yang paling memberikan pengaruh bagi situs anda.


Bagi Anda pemilik bisnis yang ingin memaksimalkan kapabilitas tim di bidang marketing secara signifikan, Sasana Digital memiliki program berupa Training Digital Marketing yang dapat segera Anda manfaatkan!

Jadi, tunggu apa lagi! Yuk, konsultasikan dulu bersama kami. Gratis!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital