Menjaga kualitas produk menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Proses menjaga kualitas produk dalam perusahaan biasanya melalui sebuah proses bernama Quality Control yang akan menentukan apakah produk dapat lolos dan dipasarkan atau perlu dilakukan perbaikan.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Quality Control, simak penjelasan berikut ini!
Memahami Apa Itu Quality Control (QC)
Quality Control (QC) adalah proses pengecekkan secara detail pada produk untuk memastikan produk sesuai standar yang ada sebelum selanjutnya akan dilakukan proses packaging.
Quality Control dilakukan oleh tim yang sudah memahami betul seperti apa produk secara detail, contohnya bagian-bagian mana yang berpotensi mengalami cacat, rusak, dan sebagainya.
Kegiatan Quality Control ini dilakukan oleh Quality Controler atau Quality Control Inspector yang memiliki keahlian dalam melakukan pengecekan produk.
Baca Juga: Proses Manufaktur: Pengertian, Jenis, hingga Contohnya
Metode dalam Melakukan Quality Control
Ada banyak metode yang dapat dilakukan dalam Quality Control, berikut beberapa metode yang mungkin dapat dilakukan.
a. X-Bar Chart
Metode X-Bar Chart adalah metode dalam Quality Control yang dilakukan dengan cara memilih produk secara acak untuk diuji atribut tertentu yang dilacak oleh bagan.
Bagan pengendalian kualitas ini yang paling umum adalah Bagan Batang X, Â di mana sumbu y pada bagan melacak sejauh mana varians dari atribut yang diuji dapat diterima.
Sumbu x melacak sampel yang diuji. Menganalisis pola varians yang digambarkan oleh bagan kendali dapat membantu menentukan apakah cacat terjadi secara acak atau sistematis.
Hasil cacat acak atau sistematis ini kemudian akan dijadikan dasar dalam melakukan pemeriksaan proses produksi yang memiliki kemungkinan menjadi penyebab kecacatan tersebut.
b. Taguchi Method
Metode Taguchi adalah metode pengendalian kualitas menggunakan pendekatan rekayasa yang menekankan pada peran penelitian dan pengembangan (R&D) perusahaan, serta desain dan pengembangan produk.
Penekanan dua aspek ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya cacat dan kegagalan pada hasil produksi.
Desain dan pengembangan produk menjadi kriteria yang penting dalam metode ini dibandingkan proses manufaktur sendiri.
Metode Taguchi melakukan pengendalian kualitas dengan cara melakukan pengecekkan seberapa jauh unit produk berbeda dari standar yang sudah dibuat.
Dengan menggunakan metode ini, fokusnya adalah pada penelitian dan desain untuk memastikan setiap unit produk sangat cocok dengan spesifikasi desain yang sudah dirancang.
c. 100% Inspection Method
Metode Inspeksi 100% adalah metode pengecekkan dengan memeriksa setiap bagian dari produk. Setiap bagian dari batch tertentu harus dilakukan uji toleransi yang ditentukan dari fitur yang digunakan.
Meskipun dikatakan 100 persen, metode ini tentu tidak dapat melakukan ideal hingga 100 persen. Pada perusahaan besar yang menggunakan metode ini, setidaknya 80 persen adalah angka yang mendekati 100 persen.
Tantangannya adalah ketika inspeksi dilakukan 100 persen diminta sebelum pengiriman, maka akan menghabiskan waktu jika tetap melakukannya dan tetap mendapatkan pemeriksaan yang akurat.
d. Six Sigma
Six Sigma adalah metode pengendalian kualitas berbasis statistik dan data yang berfungsi meninjau kesalahan atau catat pada produk.Â
Metode ini mengacu pada alat kontrol yang digunakan oleh perusahaan untuk menghilangkan cacat produk dan meningkatkan proses sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Tujuan dari metode ini adalah untuk meningkatkan performa dan mencegah terjadinya kecacatan yang menyebabkan kerugian perusahaan.
Dalam proses pengendalian kualitas, six sigma mengeliminasi proses yang sekiranya tidak perlu dilakukan berdasarkan hasil identifikasi masalah.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Operasional, Sistem, serta 7 Fungsinya
Fungsi Tugas Quality Control Inspector di Perusahaan
Sebelum lanjut membahas apa saja tugas dari quality control inspector, kita ketahui dulu apa sebenarnya istilah tersebut.
Quality Control Inspector adalah bagian yang bertugas dalam memantau aspek-aspek kualitas bahan baku sebelum akhirnya siap untuk dikirim oleh suatu organisasi.
Beberapa fungsi dari Quality Control Inspector yang krusial dalam perusahaan antara lain:
- Melakukan pengawasan pada suatu proses produksi dari awal proses hingga barang disebut sebagai produk akhir.
- Melakukan koordinasi kepada para Supervisor Quality Control ketika terjadi ketidaksesuaian proses.
- Menentukan lolos tidaknya suatu produk jadi atau finish goods.
- Membuat laporan kegiatan observasi proses harian.
- Melaksanakan berbagai tugas yang diberikan oleh supervisor Quality Control.
- Memastikan produk dan jasa yang sudah dirancang dan diproduksi telah memenuhi persyaratan dari pelanggan atau desain dari produsen.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi serta 5 Aspek Utamanya
Manfaat Quality Control bagi Kinerja Perusahaan
Berikut beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan bagi kinerja perusahaan dari Quality Control!
• Kegiatan Produksi Lebih Konsisten
Manfaat yang pertama dari Quality Control adalah produksi yang lebih konsisten, mulai dari kegiatan produksi hingga kualitas produk yang dihasilkan
Proses Quality Control dengan memastikan produk memenuhi standar kualitas perusahaan ini memberikan dampak produk yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih konsisten.
Dan fungsi Quality Control dalam mencegah kecacatan produk sebelum produk itu dipasarkan, sehingga kegiatan produksi akan lebih stabil dan konsisten.
• Mampu Meningkatkan Efisiensi Perusahaan
Manfaat selanjutnya adalah meningkatnya efisiensi perusahaan yang meliputi proses produksi, waktu dan juga tenaga.
Dengan melakukan Quality Control sebelum terjadinya kelolosan produk yang cacat dapat menjadikan proses lebih ringkas karena pengendalian kualitas dilakukan sebelum produk keluar ke pasaran.
Jika tidak dilakukan Quality Control di awal kemudian terjadi kecacatan barang, maka harus dilakukan perbaikan dari awal yang akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
• Memberikan Peluang Bisnis Berkembang
Salah satu hal yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah bisnis dapat berkembang.
Saat aktivitas Quality Control dapat memberikan efisiensi dan konsistensi serta menjaga kualitas produk, maka potensi bisnis berkembang pun akan didapat.
Dengan Quality Control, Anda dapat memperoleh informasi perbaikan produk sehingga dapat menjadi evaluasi dan peluang untuk mengembangkan produk bisnis Anda.
• Menjaga Kepuasan Pelanggan
Proses pengecekkan untuk menjaga kualitas produk melalui Quality Control akan menghasilkan produk yang berkualitas dan membuat pelanggan puas dengan produk yang dihasilkan.
Hal ini akan menjaga kepuasan pelanggan dan dapat menjadi salah satu alasan loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan Anda.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Inventory Control vs Inventory Management
Contoh Studi Kasus Quality Control
Kasus ini terjadi pada perusahaan besar Motorola. Pada tahun 1986, sebuah metode untuk melakukan pengendalian kualitas diciptakan oleh Motorola, Inc. bernama Six Sigma.
Metode ini menggunakan tinjauan berbasis data untuk meminimalkan cacat dan kesalahan saat melakukan dokumentasi prosedur manufaktur.
Motorola menciptakan metode ini saat mereka menghadapi persaingan ketat dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang sama dan Motorola mendapati keluhan dari pelanggan yang cukup tinggi.
Dengan menerapkan metode ini, kinerja perusahaan mengalami peningkatan drastis di mana pada akhir periode lima tahun awal, Motorola mencapai target perbaikan di setiap sektor bisnisnya.
Apakah Quality Control Penting untuk Industri Manufaktur?
Fungsi Quality Control dalam sebuah perusahaan adalah untuk melakukan peninjauan kembali pada aspek yang perlu diperiksa untuk menentukan produk dapat didistribusikan kepada pelanggan atau tidak.
Aktivitas Quality Control ini merupakan suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua aspek yang terlibat dalam proses produksi.
Seperti, manajemen pekerjaan, kompetensi karyawan dan faktor yang tidak tampak seperti motivasi, hubungan antar tim, dan sebagainya.
Quality Control menjadi salah satu aktivitas yang membutuhkan integrasi dari setiap peran dalam proses dihasilkannya sebuah produk. Karena hal ini menjadi salah satu penentu akhir sebuah produk dapat dipasarkan.
Baca Juga: Apa Itu Maintenance? Kenali Jenis, Tujuan, serta Contohnya
Penutup
Sebuah produk yang berkualitas akan memberikan nilai tersendiri bagi pelanggan. Menjaga kualitas menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan melalui aktivitas pengendalian kualitas.
Tentunya dalam proses pra dan pasca quality control diperlukan alat penunjang yang mampu mengukur berbagai potensi kegagalan.
Alat yang digunakan tersebut harus mampu me-monitoring serta menganalisis secara akurat agar kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Hal tersebut dapat Anda wujudkan dengan perangkat manufaktur Machine Monitoring & Analytics berteknologi IIoT yang telah membantu banyak perusahaan. Simak detail perangkatnya di bawah ini!