MMP atau Mobile Measurement Partner merupakan tools yang berguna untuk merekam dan mendapatkan data aktivitas pengguna di aplikasi. Bagaimana MMP bisa membantu anda dalam melakukan scaling promosi?
Anda berencana membuat aplikasi untuk mengembangkan usaha anda ke ranah yang lebih jauh? Bagus! Tapi pertanyaannya bagaimana cara Anda mengetahui bahwa aplikasi Anda memberikan dampak bagi perkembangan bisnis?
Apalagi jika kedepannya Anda berencana untuk menggunakan ads dalam mempromosikan aplikasi kepada calon audience. Bagaimana cara mendapatkan data-data dari semua ini? Mengingat tanpa data, Anda tidak bisa tahu bagaimana dampak dari aplikasi terhadap pertumbuhan pelanggan dan bisnis.
Apa Itu MMP (Mobile Measurement Partner)?
Mobile Measurement Partner atau MMP adalah perusahaan atribusi yang bertindak sebagai pihak ke-3 dalam mengumpulkan, menyusun, dan menyajikan data-data aplikasi guna mengukur kinerja kampanye yang tengah dijalankan.
Cara kerja MMP tidak jauh beda dari tool analytics pada umumnya, dan hanya perlu menginstall kode SDK (Software Development Kit) ke dalam aplikasi untuk mulai menggunakan.
Bedanya, MMP bisa diintegrasikan dengan banyak platform sekaligus tanpa perlu menambahkan tag/kode baru. Data dari MMP bisa dengan mudah dilanjutkan ke platform digital yang Anda gunakan (seperti Google Ads atau Facebook Ads).
Tidak seperti aplikasi analytics di web, yang perlu diimplementasikan masing-masing.
Contoh MMP yang Populer
Ada banyak sekali vendor MMP di lapangan, dan sebagian besar menggunakan sistem freemium (gratis tapi bayar). Dalam memilih MMP, pastikan Anda memahami fitur-fitur apa saja yang didapatkan terutama integrasi dengan platform periklanan. Mengingat tidak semua MMP dilengkapi fitur yang sama.
Untuk lebih jelasnya, berikut 3 jenis MMP yang sering digunakan di dunia aplikasi:
a. AppFlyer
Merupakan salah satu MMP terpopuler yang ada di dunia, dan banyak digunakan di Indonesia. AppFlyer dilengkapi dengan fitur-fitur wajib yang ada di MMP seperti reporting, integrasi dengan ads, fingerprinting, dan sebagainya. Anda bisa memilih pricing plan yang sesuai dengan rasio pertumbuhan bisnis anda.
b. Adjust
Hampir sama seperti AppsFlyer, dan cukup populer juga digunakan di Indonesia. Fiturnya tidak jauh berbeda dengan aplikasi MMP lainnya.
c. Google Firebase (GA4)
Google Firebase (sekarang GA4) merupakan salah satu MMP yang memiliki kemampuan untuk melacak aktivitas web to app yang dikeluarkan oleh Google. Anda bisa memasukkan 2 sumber data baik aplikasi (iOS dan Android) dan website.
Fitur ini sangat penting, terutama jika Anda menggunakan landing page untuk mengiklankan aplikasi. Firebase bisa menampilkan asal pengunjung yang masuk ke aplikasi melalui website dengan memanfaatkan cookie yang tercatat di dalam ponsel pengguna.
Baca juga: Mengintip Berbagai Tantangan Baru di Era Revolusi Industri 4.0
Fungsi MMP bagi Perkembangan Bisnis
Membuat aplikasi tanpa berinvestasi di MMP sama saja bunuh diri. Untuk apa membuat aplikasi tanpa tahu dampaknya ke bisnis? Data-data konversi yang dihasilkan dari dalam aplikasi juga tidak bisa terbaca oleh Anda.
Agar Anda lebih memahami bagaimana fungsi MMP, silahkan simak beberapa contohnya di bawah ini:
1. Mendapatkan Data Aktivitas Pengguna App
Setiap user yang menggunakan aplikasi pasti melakukan aktivitas tertentu. Entah melakukan pendaftaran, masuk ke menu yang disediakan, atau langsung uninstall karena tidak sesuai ekspektasinya.
Agar pengembangan dan strategi aplikasi Anda lebih terarah, Anda harus paham bagaimana pengguna mengambil tindakan ke aplikasi Anda. Dengan begitu Anda tahu mana bagian yang harus dikembangkan dan mana yang tidak perlu.
2. Memberikan Atribusi pada Strategi Digital Marketing
Sumber dari instal yang terjadi di aplikasi Anda bisa berasal dari berbagai sumber. Entah itu iklan, referensi, atau dari website Anda sendiri. Pertanyaannya, bagaimana caranya Anda bisa mendapatkan informasi itu?
MMP bisa membantu Anda memahami darimana asal install datang, dan kemudian memberikan atribusi (poin) kepada sumber yang paling berpengaruh. Tentunya ini bisa membantu dalam mengoptimalkan strategi pemasaran di masa mendatang.
3. Mendeteksi Sumber Traffic
Seperti layaknya sebuah website, aplikasi juga bisa menerima traffic (lalu lintas) pengguna keluar dan masuk. MMP bisa membantu para pemilik aplikasi untuk memahami darimana traffic mereka berasal, bahkan jika si pengguna melakukannya dari perangkat yang berbeda (misalnya dari komputer ke ponsel).
4. Remarketing Campaign
Jika Anda memiliki tujuan tersendiri (misalnya meningkatkan penjualan dari aplikasi), maka Anda wajib menggunakan MMP untuk mendefinisikan audience pengguna aplikasi Anda yang kemudian Anda targetkan kembali untuk mendapatkan audience yang lebih solid.
Remarketing sangatlah penting jika Anda ingin mempromosikan sesuatu kepada mereka yang masuk ke dalam kriteria.
Baca Juga: 5 Skill Yang Wajib Anda Pelajari di Kelas Digital Marketing
Sudahkah Anda Menggunakan MMP untuk Strategi Pemasaran Aplikasi?
Sekarang apakah Anda sudah memanfaatkan teknologi MMP dalam pengembangan aplikasi perusahaan? Anda tentu tidak diwajibkan untuk menggunakan MMP dengan biaya mahal. Cukup pilih yang sesuai dengan perusahaan, dan yang terpenting adalah bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.