Blog ›

Mengenal Konsep Lean Management Dalam Industri Manufaktur

I

Lean management berfokus pada manajemen aktivitas, yaitu dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan dampak langsung dan memprioritaskan yang sebaliknya. Bagaimana cara kerja dan dampaknya?

Lean management sebenarnya sudah diimplementasikan sejak jaman dulu. Toyota merupakan salah satu pionir perusahaan yang menerapkan sistem Lean management pada proses manufakturnya. Berkat Lean management, Toyota diketahui berhasil menekan biaya produksi serta mengurangi pemborosan yang dihasilkan dari proses produksinya.

Sekilas Tentang Lean Management

Pada dasarnya, Lean management menitikberatkan pada menghilangkan pemborosan dan mengurangi proses yang tidak perlu. Faktanya, Lean management tidak hanya bisa diterapkan pada industri skala multinasional saja. Tapi juga bisa diimplementasikan pada organisasi skala kecil, bahkan untuk startup dan UMKM.

Ketika dilakukan dengan baik dan terencana, maka Lean management diketahui bisa meningkatkan efisiensi, masa siklus, produktivitas, dan pemborosan yang nantinya bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global.

5 Prinsip Utama Dalam Lean Management

Lean management berpegang pada 5 prinsip utama. Kelimanya saling berhubungan dan tidak bisa diambil sendiri-sendiri:

Fokus Terhadap Value

Selalu berorientasi pada hal yang esensial untuk pelanggan Anda. Hanya produksi barang atau jasa yang memberikan dampak pada pelanggan, dan tinggalkan yang lain.

Beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda dalam menemukan value dari produk Anda:

  • Bagaimana timeline dari produksi dan distribusi yang dibutuhkan?
  • Berapa harga yang paling cocok?
  • Bagaimana persyaratan dan kondisi yang perlu dipenuhi?

Dengan berfokus pada value, Anda bisa mulai mengurangi proses yang tidak perlu dan kemudian menemukan hal-hal esensial yang perlu Anda lakukan.

Menciptakan Value Stream dan Mengeliminasi Sisanya

Setelah Anda menemukan value dari produk atau jasa Anda, sekarang waktunya untuk menciptakan stream produksi untuk mengejar value tersebut (Value Stream). Dalam Lean management, proses ini cukup vital. Sebab disinilah Anda akan menemukan proses-proses yang seharusnya tidak perlu dilakukan dan membuang waktu.

Value stream yang dimaksud tentu tidak hanya terbatas pada kegiatan produksi itu sendiri. Tapi juga hubungannya dengan divisi lain, seperti sumber daya manusia, desain, pengadaan, atau layanan pelanggan (customer service).

Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan membuat gambaran singkat tentang bagaimana produksi berlangsung secara garis besar. Di poin ini juga Anda akan semakin memahami bagaimana operasional bisnis Anda yang sebenarnya.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

Menciptakan Flow Tanpa Hambatan

Selanjutnya Anda perlu meyakinkan bahwa value stream tadi berjalan dengan mulus dan tanpa hambatan.

LEI (Lean Enterprise Institute – Institute Lean untuk Bisnis) menganjurkan para pelaku Lean management untuk memastikan bahwa proses berbasis value yang tadi, bergerak dalam alur yang ketat sehingga produk atau jasa bisa dinikmati oleh pelanggan dengan mulus.

Dapatkan informasi lebih lanjut seputar Lean management di era revolusi industri 4.0 

Dan memang ini bukan hal mudah, karena bisa jadi Anda harus mengecek proses yang terjadi di luar perusahaan (seperti dengan partner, misalnya). Namun jika Anda berhasil melakukannya, maka tingkat produktivitas bisa meningkat pesat (bahkan bisa lebih dari 50% dibandingkan sebelumnya).

Menggunakan Sistem “Pull”

Tidak menimbun inventori, namun tetap berfokus dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan terkait produk dan jasa adalah poin penting berikutnya yang perlu anda lakukan.

Sistem “pull” memiliki arti bahwa pelanggan bisa menarik (pull) produk dan jasa ketika mereka membutuhkannya. Ini artinya, perusahaan hanya memproduksi produk dan jasa dalam jumlah yang dibutuhkan di waktu yang tepat.

Goal dari konsep ini adalah untuk menghilangkan penimbunan sumber daya yang tidak perlu. Sehingga mengurangi biaya perawatan mahal yang berdampak pada kenaikan harga jual.

Improvisasi dan Pengembangan

Tahap terakhir adalah bagaimana caranya agar Anda bisa mengembangkan kembali keempat konsep yang sudah Anda jalankan sebelumnya. Tetap terus mengulang proses dan menghilangkan pemborosan dan kegiatan yang tidak perlu di masa mendatang.

Baca juga:

Perlu diingat bahwa Lean bukanlah proses yang sekali jadi lalu tinggal. Anda tetap harus mengulanginya lagi dan lagi, mengingat proses yang tidak efisien dan pemborosan yang tidak perlu bisa muncul di mana saja.

Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi dengan Penerapan Lean

Jika Anda berhasil memahami dan mengimplementasikan prinsip Lean dengan benar, peningkatan produktivitas dan efisiensi akan didapat. Telah banyak perusahaan yang mampu meningkatkan produktivitasnya secara signifikan, 40 hingga 60 persen, dengan Lean. Hebatnya, pencapaian tersebut didapat dalam periode waktu yang relatif singkat dan invenstasi minimum.

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital