Blog ›

Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Desain Produk dalam Bisnis

I

Saat ini, melihat nilai dari sebuah produk tidak hanya dari manfaatnya saja yang diutamakan melainkan adanya nilai estetika dari desain produk yang juga diperlihatkan.

Pada bidang pemasaran, desain produk menjadi sangat penting untuk menarik minat calon konsumen pada sebuah produk yang Anda tawarkan.

Kunci keberhasilan dari sebuah desain produk adalah mengerti secara menyeluruh terkait user atau pengguna, karena mereka yang nantinya akan menggunakan produk tersebut.

Dalam sebuah desain produk, Anda juga akan menggunakan kemampuan seperti empati dan observasi yang digunakan untuk memahami konsumen secara seutuhnya.

Mulai dari kebiasaan, tingkah laku, kebutuhan, dan keinginan. Selain itu, desain produk juga harus bermanfaat untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Oleh karena itu perlu Anda ketahui mengenai apa itu desain produk, pentingnya desain produk, tujuan, fungsi, dan ruang lingkup bagi berkembangnya bisnis yang ada di pasaran.

Pengertian Desain Produk

Apa yang Dimaksud dengan Desain Produk?

Desain produk merupakan kreativitas dalam memecahkan masalah dengan target yang jelas. Dalam hal ini, sebuah desain pada produk tidak hanya sebuah rancangan diatas kertas belaka melainkan lebih mengutamakan proses dari awal hingga akhir dengan melibatkan sebuah rancangan.

Rancangan atau gagasan yang dibuat harus terwujud serta memiliki nilai estetika yang tinggi. Desain produk menggambarkan proses membayangkan, menciptakan, dan mengulangi produk dengan adanya pemecahan masalah bagi pengguna guna memenuhi kebutuhan spesifik di pasar tertentu.

Dengan demikian, desain pada produk disebut juga sebuah ide dan hasil kreasi yang memiliki nilai, manfaat, serta nilai tambah bagi khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada produk mempertimbangkan adanya proses produksi, harapan bagi konsumen serta keputusan final yang telah dianalisa.

Baca Juga: Ketahui 10+ Contoh Inovasi Produk untuk Kembangkan Bisnis

Pentingnya Pengembangan Desain Produk dalam Bisnis

Dalam menciptakan sebuah desain produk, terjadi proses yang sangat panjang. Oleh karena itu, hasil dari desain produk tersebut merupakan sebuah hal yang paling penting dalam bisnis.

Bahkan, desain pada hasil produksi itu sendiri bersifat sangat sensitif, karena akan menentukan keberhasilan maupun kegagalan dalam ranah bisnis. Hal ini akan mengutamakan proses serta pengembangan ide dari desain pada produk yang diproduksi tersebut.

Maka, dalam tahapan sebuah desain pada produk itu sendiri perlu adanya penanganan khusus mulai dari awal hingga akhir hingga terciptanya sebuah desain baru yang inovatif.

Proses pengembangan desain pada produk yang diproduksi itu sendiri akan menjadi lebih unik dan menarik menjadi sebuah produk ‘jadi’ yang nyata.

Baca Juga: 6 Manfaat Menggunakan Produk dalam Negeri

Maksud dan Tujuan Desain Produk

Setelah mengetahui pengertian serta mengapa desain produk itu penting, selanjutnya Anda juga harus mengetahui apa tujuan dari sebuah desain produk dalam bisnis. 5 tujuan desain produk adalah:

1. Utility (Kegunaan)

Tujuan desain produk yang pertama adalah Utility yang mana memiliki arti kegunaan dari produk itu sendiri. Utility memiliki makna bahwa produk yang akan diproduksi, nantinya dapat digunakan dengan aman dan mudah sehingga konsumen tidak akan mengalami kesulitan atau membahayakan ketika menggunakannya.

2. Appearance (Tampilan)

Appearance mengarah pada tampilan dari produk itu sendiri. Tampilan produk haruslah dibuat unik, baik, dan seindah mungkin sehingga dapat menarik calon konsumen untuk menggunakan ataupun melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

3. Easy to Maintenance (Kemudahan Pemeliharaan)

Maksud dari tujuan desain produk Easy to Maintenance ini adalah kemudahan dalam pemeliharaan atau perawatan produk tersebut. Produk yang Anda buat harus dirancang sedemikian rupa sehingga calon konsumen mudah untuk memperbaiki dan merawat produk tersebut nantinya.

4. Low Cost (Biaya Rendah)

Low Cost berkaitan dengan harga produk yang akan Anda buat nantinya. Produk yang Anda rancang harus bisa dibuat dengan ongkos yang rendah agar dapat berkompetisi dengan kompetitor di pasar.

Hal ini dikarenakan harga produk yang terlampau tinggi dan tidak sesuai dengan harga pasar umumnya akan susah untuk memancing ketertarikan calon konsumen Anda.

5. Communication (Komunikasi)

Maksud dari Communication disini adalah suatu produk yang dibuat harus bisa mengkomunikasikan filosofi dan misi bisnis atau perancang kepada calon konsumen.

Dalam hal ini, usahakan untuk membuat desain produk yang mudah untuk calon konsumen mengerti sehingga target pasar produk Anda pun dapat tercapai dan tingkat penjualan produk akan melambung tinggi.

Namun secara umumnya, ada 4 tujuan dari desain produk, antara lain:

  • Untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi dan juga memiliki nilai jual yang tinggi
  • Dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen, terutama produk-produk yang termasuk dalam tren pada masanya
  • Untuk membuat produk menjadi cukup ekonomis tanpa mengurangi adanya nilai jual, kualitas, dan manfaat dari produk tersebut
  • Untuk meningkatkan pangsa pasar dan mendapatkan segmen pasar baru untuk produk tersebut

Baca Juga: 9 Kriteria dari Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk

Ruang Lingkup Desain Produk

Karena tujuannya yang cukup penting dalam pengembangan bisnis, maka desain produk tak hanya terbatas pada desain saja. Melainkan, ada beberapa hal lain yang menjadi ruang lingkup dari desain produk itu sendiri. Berikut beberapa ruang lingkup dari desain produk yang perlu Anda ketahui.

a. Riset User (Pengguna)

Sebelum memutuskan untuk melakukan desain produk, tentunya Anda harus mengetahui solusi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh user (pengguna) Anda. Anda harus memahami motivasi, aspirasi, dan tujuan yang dicapai oleh user. Untuk mencapai hasil riset terbaik, Anda akan bekerja sama dengan Product Manager, UX Researcher, Product Insight dan lainnya.

Hal itu dilakukan untuk menentukan target user Anda, masalah yang akan mereka hadapi dan tentunya tujuan yang ingin dicapai dari produk yang akan dibuat nantinya.

b. Prototype dan Desain

Lalu, setelah menentukan siapa yang akan menjadi user Anda dan apa masalah yang dihadapi oleh user, maka Anda akan memulai melakukan desain produk yang masih dalam bentuk draft.

Langkah selanjutnya, dengan menggunakan tools desain, Anda dan tim akan membuat prototype desain. Dalam proses ini, Anda dan tim akan menguji desain secara visual dan bagaimana interaksinya dengan pengguna.

Selain interaksi yang baik dengan pengguna, prototype ini juga perlu mengikuti prinsip desain yang sesuai dengan brand bisnis Anda.

c. Uji Produk

Setelah prototype selesai dibuat, Anda selanjutnya akan bekerjasama dengan UX Researcher untuk mencari user yang sesuai untuk menguji produk Anda. Ada berbagai metode untuk menguji desain produk yang biasa digunakan seperti tree testing, A/B testing, survei, interview, atau live beta.

d. Desain Produk Lanjutan

Dengan memanfaatkan feedback dan data dari user, maka kemudian Anda akan melakukan desain produk lanjutan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk dapat benar-benar menyelesaikan masalah user ketika peluncuran produk nanti.

e. Launching dan Monitoring

Setelah desain produk telah selesai, maka Anda akan bekerjasama dengan tim engineer untuk membangun produk sesuai blueprint desain yang ada. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk sudah sesuai dengan desain dan tidak memiliki kendala. Setelah produk diluncurkan, pekerjaan Anda tentu tidak selesai dengan begitu saja.

Selanjutnya, Anda akan bekerjasama dengan UX Researcher dan Tim Product lainnya untuk memantau tujuan awal dalam pembuatan produk.

Berdasarkan data monitoring, Anda dan tim akan menyesuaikan kembali apakah desain produk perlu dimodifikasi atau diperbarui.

Secara garis besar, ruang lingkup desain produk saling berkaitan antara analisis, desain, meluncurkan produk, monitoring, dan mengembangkan kembali produk tersebut guna menyelesaikan masalah penggunanya.

Baca Juga: 9 Strategi Membangun Keunggulan Produk Bisnis yang Efektif

Penutup

Dengan adanya desain produk yang dikembangkan untuk memberikan pengaruh pada nilai sebuah hasil produksi, maka Anda harus memperhatikan proses dari pengembangan hasil produksi itu sendiri.

Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara mendorong performa bisnis yang masih saja stagnan, Anda bisa menggunakan layanan kami, Audit & Consulting Digital Marketing.

Sasana Digital akan mengidentifikasi, mengukur, serta mencari peluang & ancaman yang akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Yuk, manfaatkan dulu Layanan Free Consulting kami!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital