Blog ›

Mengenal Berbagai Jenis Atribusi di Dalam Dunia Digital Marketing

I

Memberikan atribusi konversi pada kampanye anda secara tepat, bisa membantu anda dalam menganalisa bagaimana interaksi user anda sebelum melakukan konversi. Cari tahu bagaimana analytics memberikan informasi atribusi berdasarkan jenisnya.

Atribusi merupakan salah satu aspek penting di dalam digital marketing. Dengan atribusi yang tepat, anda bisa mengetahui mana saja konten atau iklan yang memberikan konversi tertinggi. Terutama apabila anda menggunakan banyak strategi dalam satu waktu, dimana sumber akuisisi pelanggan menjadi sedikit bias.

Untuk mendapatkan informasi atribusi, anda bisa menggunakan aplikasi analisa seperti Google Analytics dan Facebook Analytics. Keduanya memiliki prinsip kerja yang sama, meskipun pasti ada perbedaan data karena metode pemrosesannya yang juga berbeda.

6 Jenis Atribusi Pada Digital Marketing

Di dalam digital marketing, kita mengenal 6 jenis atribusi utama. Jika anda menggunakan Google Analytics dan Google Ads, maka anda akan menemukan keenam jenisnya.

Masing-masing dari jenis atribusi ini memiliki fungsinya sendiri-sendiri, dan tentunya anda tidak bisa menggunakan 1 jenis untuk segala strategi. Perbedaan terletak di besaran poin yang diberikan di titik interaksi (touch point) tertentu. Untuk lebih jelasnya, silahkan anda mempelajari detail lebih lanjut di bawah ini:

Data Driven

Ini merupakan atribusi yang dibuat berdasarkan metode machine learning. Aplikasi analisa akan secara otomatis mempelajari bagaimana karakteristik dari masing-masing sumber lalu lintas, dan kemudian memberikan poin atribusi berdasarkan dari informasi yang didapatkan tadi.

Baca Juga: Cara Memanfaatkan LinkedIn Sebagai Platform B2B Marketplace Bagi Bisnis

Data driven biasanya tidak bisa langsung anda gunakan begitu saja, tapi harus menunggu fondasi data yang cukup terlebih dahulu. Poin atribusi nantinya akan dibagikan berdasarkan dari karakteristik dan kebiasaan konten.

First Click

First click merupakan atribusi dimana analytics akan memberikan poin konversi kepada sumber traffic yang pertama kali digunakan oleh pelanggan. Misalnya jika pelanggan melakukan interaksi dengan 2 jenis kampanye, A untuk yang pertama kemudian B untuk yang kedua, baru kemudian melakukan konversi, maka A-lah yang akan mendapatkan poin sepenuhnya.

First click sangat baik untuk mengetahui manakah konten atau kampanye anda yang memancing rasa ingin tahu (awareness) calon pelanggan.

Last Click

Sedangkan last click merupakan kebalikan dari first click, dimana poin akan diberikan sepenuhnya kepada sumber yang terakhir kali digunakan oleh pengunjung.

Jika menggunakan contoh yang sama dengan yang di atas, maka B-lah yang akan mendapatkan poin.

Atribusi ini cocok untuk mengetahui apakah konten yang anda buat sudah cukup untuk mempengaruhi pelanggan untuk melakukan transaksi, atau tidak.

Time Decay

Time decay merupakan atribusi yang memanfaatkan variabel waktu. Sumber pertama akan mendapatkan poin yang semakin sedikit seiring dengan bertambahnya sumber yang digunakan oleh pengunjung.

Misalnya jika pengunjung menggunakan 6 sumber sebelum melakukan konversi: A, B, C, D, E, F; maka poin terbesar akan diberikan kepada F dan akan semakin menurun secara berurutan ke E, D, C, B, dan yang paling kecil adalah A.

Atribusi time decay cocok untuk mengetahui mana saja konten yang dikunjungi oleh pengunjung sebelum melakukan konversi.

Linear

Linear bisa dibilang merupakan atribusi yang paling tidak adil. Linear memberikan poin yang sama ke semua sumber yang digunakan pengunjung, tidak peduli mana yang memberikan konversi.

Baca Juga: Kejamnya Era Revolusi Industri 4.0, Berikut 5 Bisnis Yang Tumbang Karenanya

Misal jika pengunjung berinteraksi dengan konten A, B, dan C; maka ketiganya akan mendapatkan poin yang sama.

Sejauh ini, Linear adalah metode atribusi yang paling jarang digunakan. Namun jika anda ingin mencari tahu lebih lanjut untuk kebutuhan riset, anda tentu bisa menggunakannya.

Position Based

Terakhir, position based memberikan poin sebesar 40% masing-masing ke titik pertama dan terakhir, sedangkan 20% sisanya dibagi rata di titik lainnya.

Misalnya pengunjung berinteraksi dengan konten A, B, C, D, E; maka konten A dan E akan mendapatkan masing-masing 40%, sedangkan 20% sisanya dibagi rata ke B, C, dan D (masing-masing 6,67%)

Position based sangat berguna untuk mencari tahu bagaimana performa sumber pertama dan sumber terakhir.

Tentukan Atribusi Paling Tepat dari Strategi Anda

Mengingat ragam atribusi yang sangat bervariasi, anda bisa memilih mana yang paling tepat untuk strategi digital marketing anda. Jika anda ingin membandingkan satu atribusi dengan atribusi lainnya, maka anda bisa memanfaatkan tools Multi Channel Funnel (MCF) yang dimiliki oleh Google Analytics 3 (GA3/UA).

Sangat disarankan untuk melakukan perbandingan antar atribusi di laporan MCF guna melengkapi data anda. 

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital