Blog ›

Panduan Lengkap Cara Website Audit [Update 2022]

I

Website audit merupakan langkah yang penting dalam mengevaluasi mengapa sebuah website tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut bisa berupa posisi terbaik di hasil pencarian (SERP) hingga tingkat konversi penjualan atau interaksi tertentu.

Apa Itu Website Audit

Persisnya, audit website merupakan serangkaian proses untuk menemukan apa yang perlu diperbaiki, ditingkatkan atau dioptimalkan pada sebuah website. Audit yang dilakukan juga harus dipilih sesuai tujuan website karena audit yang dilakukan dengan benar memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Jika Anda ingin website Anda mentereng dengan desain yang mencolok dan memiliki banyak komponen bergerak maka Anda harus memprioritaskan audit desain daripada kecepatan. Jika Anda menginginkan website yang secepat kilat maka aspek desain mungkin perlu dikorbankan.

Pentingnya Audit Website

Karena sebuah website dapat memiliki banyak tujuan seperti disebutkan di atas bahkan dapat sangat mempengaruhi citra maupun omzet sebuah perusahaan maka website audit memegang peranan yang penting sebagai panduan pengoptimalan suatu website. Berikut ini beberapa poin yang perlu dicek saat melakukan website audit:

  • broken link
  • meta title dan description yang tidak optimal
  • keyword yang terlewat
  • kecepatan loading website
  • tampilan di perangkat mobile
  • kenyamanan membaca di berbagai perangkat dan peramban/browser

Artikel ini akan membahas poin-poin yang tidak boleh dilewatkan saat melakukan audit website sesuai dengan tujuan website atau halaman yang diaudit.

Cara Melakukan Audit Website

Sebelum memulai audit website, pilih tujuan mana yang ingin dicapai terlebih dahulu di bawah ini. Setiap tujuan memiliki proses audit yang berbeda.

Meskipun semua tujuan di bawah ini penting untuk menentukan posisi di hasil pencarian namun ada baiknya fokus pada satu orientasi atau target pada satu waktu. Pilihan tujuan audit di bawah kami urutkan berdasarkan priotitas menurut kami namun tentu saja Anda bebas menentukan mana yang hendak dilakukan terlebih dahulu

Audit Konten dan Struktur Website

Audit konten dan struktur webste berfungsi untuk menemukan bagian-bagian website yang dapat dioptimalkan dari sisi kontennya.

1. Keywords / Kata Kunci

Setiap artikel dalam website Anda harus dioptimalkan untuk keyword atau kata kunci tertentu. Salah satu indikasinya ialah kata kunci itu muncul dua kali di 100 kata pertama artikel Anda.

Selain itu keyword atau kata kunci juga harus muncul di judul konten, keterangan atau deskripsi, URL dan dianjurkan juga ada di subheading (H2, H3, dst jika memungkinkan).

2. Title Tag

Title tag merupakan rekomendasi kita untuk judul apa yang harus ditampilkan oleh mesin pencari ketika ada yang mencari konten kita. Rekomendasi ini tidak selalu akan diikuti oleh mesin pencari namun setidaknya rekomendasi yang tepat akan memperbesar kemungkinan konten kita menduduki posisi ideal dalam hasil pencarian.

Selain harus mencerminkan konten suatu halaman, title tag juga harus dibuat menarik sehingga orang terdorong untuk mengklik dan membuka website Anda. Namun konten Anda juga harus menarik dan mampu memenuhi ekspektasi pengunjung supaya tidak dianggap click-bait dan membuat pengunjung meninggalkan website Anda.

Title tag pada hasil pencarian
Title tag yang menarik dan konten yang over deliver akan menunjang posisi di hasil pencarian

Anda dapat memodifikasi title tag dengan mudah menggunakan plugin SEO seperti RankMath atau SEOPress jika website Anda menggunakan WordPress.

3. Meta Description

Sama halnya dengan title tag, meta description juga merupakan rekomendasi keterangan yang harus ditampilkan mesin pencari ketika ada orang yang mencari konten kita. Meta description juga harus menarik dan mewakili konten halaman yang dituju. Plugin SEO seperti RankMath atau SEOPress dapat Anda gunakan untuk memodifikasi meta description jika Anda menggunakan WordPress.

4. Gambar

Berbeda dengan beberapa tahun lalu, saat ini gambar memegang peranan penting dalam optimasi sebuah halaman. Segala atribut gambar seperti di bawah ini kini dapat digunakan untuk optimasi dan menunjang posisi suatu halaman untuk keyword tertentu.

Nama file gambar

Nama gambar sebaiknya disesuaikan dengan topik artikel serta mewakili apa yang ada di gambar tersebut. Gunanya ialah untuk memudahkan Google mengetahui apa isi gambar tersebut.

Format gambar

Format gambar yang umum digunakan ialah JPG dan PNG. Format yang lebih baik ialah WebP namun sayangnya saat ini belum terlalu banyak peramban yang dapat menggunakannya. Ada kemungkinan format WebP akan dapat menggantikan JPG dan PNG dalam beberapa tahun mendatang.

Ukuran file gambar

Ukuran yang dimaksud di sini ialah ukuran filenya, bukan dimensinya. Semakin besar ukuran filenya semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyajikan gambar tersebut kepada pengunjung.

Ukuran file gambar haruslah sekecil mungkin namun tanpa mengorbankan kualitas yang perlu. Jika gambar hanya digunakan sebagai pemanis atau ilustrasi maka gambar tidak perlu terlalu tajam sehingga ukurannya dapat dikurangi.

Peletakan gambar

Selain nama file, cara lain yang digunakan Google untuk mengetahui isi sebuah gambar ialah dengan melihat konteks gambar tersebut. Hal ini berarti kata-kata dan kalimat apa yang ada di sekitar gambar tersebut.

Oleh karena itu peletakan gambar tidak boleh sembarangan. Letakkan gambar di tempat yang paling terwakili oleh isi gambar tersebut.

Atribut gambar

Untuk membantu memperkuat konteks dan memperjelas makna gambar dapat digunakan atribut-atribut gambar berikut ini:

  • Caption – merupakan teks yang biasanya berada di bawah gambar
  • Alt tag – merupakan teks yang biasanya muncul saat gambar tidak dapat ditampilkan
  • Title tag –  ditampilkan saat kursor mouse diarahkan ke gambar

5. Struktur Website

Setiap konten website yang diperuntukkan bagi pengunjung harus dapat diakses dengan mudah.

Hal ini berarti menempatkan konten di kategori yang sesuai dan melabeli mereka dengan tag yang sesuai pula. Yang dianjurkan ialah 1 kategori untuk satu artikel untuk meminimalkan duplicate content dengan konten website Anda sendiri. Selain itu juga tidak boleh ada 2 artikel atau lebih yang memiliki tag yang sama persis meskipun berada di kategori yang berbeda juga untuk menghindari duplicate content.

Link ke kategori atau tag juga harus dapat dilihat dengan mudah oleh pengunjung. Selain itu pastikan bahwa pengunjung tidak perlu mengklik terlalu banyak untuk sampai pada artikel yang ia cari. Pedoman yang umum digunakan ialah 2 klik.

Jika pengunjung memerlukan lebih dari 2 klik untuk menemukan konten Anda maka lebih besar kemungkinan pengunjung akan meninggalkan website Anda karena mengira konten tersebut tidak ada.

contoh-struktur-website

Struktur website yang memudahkan pengindeksan

Sama halnya dengan pengunjung manusia, jika mesin pencari memerlukan banyak langkah untuk menemukan konten Anda maka hal itu dapat menghambat pengindeksan konten website Anda.

Audit Teknikal Website

Audit teknikal website bertujuan untuk menemukan apa yang menghalangi mesin pencari mengindeks atau mendaftar isi website Anda. Jika suatu halaman tidak ada dalam “daftar” mesin pencari maka halaman tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian dan tidak akan dapat ditemukan melalui mesin pencari.

Ada 2 cara yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui apakah ada masalah pada pengindeksan website Anda. Cara pertama ialah menggunakan Google Search Console.

Jika website Anda sudah dimonitor menggunakan Google Search Console (GSC) maka GSC akan memberitahu Anda jika ada halaman-halaman yang tidak dapat diindeks beserta alasannya. Beberapa halaman memang tidak perlu diindeks, misalnya halaman untuk attachment gambar latar belakang website atau halaman arsip penulis jika hanya ada 1 penulis di website tersebut.

Namun jika ada halaman yang seharusnya diindeks namun tidak terindeks maka GSC akan mengirimkan pemberitahuan sehingga Anda dapat mengatasinya dengan segera.

Contoh masalah indeks Google Search Console
Gunakan Google Search Console untuk membantu Anda menemukan masalah website dengan mudah

Cara yang kedua ialah dengan memeriksanya sendiri di Google menggunakan search operator “site:”. Contohnya untuk sasanadigital.com ketikkan site:sasanadigital.com.

Google akan menampilkan berapa banyak halaman website yang ada dalam indeksnya.

Jumlah halaman terindeks
Periksa apakah jumlah halaman yang diindeks kira-kira sudah sesuai dengan jumlah halaman yang Anda tahu

Untuk mengetahui bagaimana tampilan hasil dari website Anda sehubungan dengan keyword yang ditarget gunakan query seperti “kata kunci site:URL”, contohnya: konsultan digital site:sasanadigital.com. Dalam contoh ini Anda dapat memeriksa apakah:

  1. Halaman/artikel yang dikehendaki muncul di urutan pertama dan bukannya halaman kategori/tag dll. Jika halaman yang diharapkan tidak muncul di urutan pertama maka ini merupakan indikasi bahwa halaman tersebut harus dioptimasi lebih jauh.
  2. Judul dan deskripsi yang ditampilkan sesuai yang Anda inginkan

Kira-kira seperti ini:

Contoh meta title dan description
Tonjolkan solusi yang Anda miliki dalam meta title dan description

1. Robots TXT

Robots.txt merupakan sebuah file yang merekomendasikan mesin pencari halaman mana saja yang dapat atau perlu diindeks. Hal ini berguna agar website Anda tidak membuang-buang sumber daya melayani permintaan indeks halaman-halaman yang memang tidak ada gunanya untuk pengunjung.

2. Sitemap

Sesuai namanya, sitemap dapat diibaratkan sebuah peta yang menampilkan keseluruhan situs. Dari sebuah sitemap dapat dilihat struktur suatu website.

Jika website Anda menggunakan WordPress maka Anda dapat membuat sitemap dengan mudah menggunakan plugin SEO seperti RankMath atau SEOPress.

3. Broken links

Broken link adalah link yang mengarah ke halaman yang tidak ada. Bisa jadi halaman itu dulunya ada namun karena sebab tertentu halaman tersebut tidak ada lagi.

Broken link bisa terjadi pada internal link (link yang mengarah ke konten di website Anda sendiri) maupun external link (mengarah ke website lain). Apa pun penyebabnya broken link menyebalkan bagi pengunjung dan dapat mempengaruhi posisi halaman website Anda di hasil pencarian.

Karena bisa ada ribuan atau mungkin lebih link dalam suatu website maka memeriksa broken link satu-persatu secara manual tidak masuk akal untuk dilakukan. Ada banyak alat bantu yang dapat digunakan dan untuk mencari broken link, di antaranya:  Xenu’s Link Sleuth atau Dead Link Checker.

Cek broken link
Periksa broken link di website Anda secara berkala

Jika Anda sudah memiliki daftar broken link yang ada maka Anda dapat memilih salah satu tindakan di bawah ini:

  1. menghapus link tersebut sehingga hanya menjadi teks biasa
  2. membuat lagi halaman yang dituju dan tetap mempertahankan link (jika halaman yang dituju berada di website Anda sendiri)
  3. mengarahkan link ke halaman lain

4. Duplicate content

Duplicate content yang dimaksud di sini bukan hanya isi artikel yang sama persis atau memiliki banyak kesamaan, namun juga halaman-halaman yang tanpa disengaja isinya sama.

Misal:

Jika website Anda hanya memiliki 1 penulis maka isi halaman author archive (daftar artikel yang ditulis penulis tertentu), date archive (daftar artikel yang diurutkan berdasarkan tanggal) dan halaman depan website Anda (jika ada daftar artikel terbaru di halaman depan) kemungkinan akan sama persis. Solusinya ialah memberikan tag noindex pada salah satu atau kedua archive (menginstruksikan Google untuk tidak mengindeks halaman author dan date archive).

Anda dapat menambahkan tag noindex ke halaman archive dengan mudah menggunakan plugin SEO seperti RankMath atau SEOPress jika website Anda dibuat menggunakan WordPress.

Lalu bagaimana dengan duplicate content di mana isi website Anda dicopy-paste di website lain?

Untuk masalah ini Anda dapat melaporkannya ke Google melalui link ini (Anda dapat memilih Bahasa Indonesia di kanan atas).

Meskipun Anda dapat mengirimkan laporan ke Google namun bukan berarti keesokan harinya website tersebut akan langsung hilang dari hasil pencarian. Ada banyak orang yang melaporkan hal yang sama setiap harinya dan keputusan apakah website tersebut akan dihapus dari daftar pencarian atau tidak merupakan hak Google sepenuhnya.

Karena tidak ada jaminan berhasil maka disarankan untuk:

  1. Melaporkan hanya jika posisi website yang mengambil konten lebih tinggi dari posisi website Anda.
  2. Fokus untuk membuat konten berkualitas lainnya. Teknologi Google yang semakin berkembang dapat mengenali konten mana yang asli (biasanya yang diterbitkan terlebih dahulu).

5. Versi website

Jika website Anda menggunakan WordPress maka Anda dapat menentukan versi alamat website Anda melalui menu Settings, General, WordPress Address (URL) dan Site Address (URL). Tentukan apakah Anda ingin menggunakan www atau tidak dan jika website Anda sudah menggunakan SSL maka pastikan yang tertulis ialah https, bukan http.

Cek versi website
Pastikan hanya ada satu versi website Anda agar tidak membingungkan mesin pencari

Audit Keamanan Website

Keamanan juga menjadi prioritas Google karena mereka tidak ingin mengarahkan penggunanya ke website yang tidak aman. Oleh karena itulah keamanan website juga layak menjadi perhatian Anda.

Penggunaan https

Dalam bahasa yang mudah dimengerti, https ialah versi website yang lebih aman bagi pengunjung. Kebalikan dari https ialah http di mana tidak ada fitur keamanan bagi pengunjung sebuah website.

Fitur keamanan ini sangat berguna terutama untuk website di mana pengunjung perlu memasukkan data pribadi atau login untuk mengakses fitur tertentu. Namun meskipun website Anda tidak memerlukan login pengunjung, tidak memiliki halaman transaksi dan tidak ada data pribadi pengguna yang dipertukarkan Google tetap menyarankan website Anda menggunakan https.

Gembok SSL https
Website yang aman lebih disukai baik oleh pengunjung maupun mesin pencari

Pada bulan Desember 2015 Google memutuskan untuk lebih memprioritaskan pengindeksan versi https sebuah website. Jika website Anda menggunakan WordPress maka Anda dapat membuat versi https website Anda dengan sangat mudah menggunakan plugin yang banyak tersedia.

Audit Desain Website

Desain dan kecepatan website seringkali tidak dapat berjalan beriringan. Artinya jika Anda ingin desain yang wah maka terkadang Anda harus mengorbankan kecepatan.

1. Font

Jenis font juga mempengaruhi apakah pengunjung website Anda akan betah atau tidak. Namun Anda tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memilih font yang sesuai. Kecuali website Anda amat sangat mementingkan desain dan harus berbeda dengan yang lain maka Anda bisa memilih dari antara 5 font yang yang sudah diterima secara luas dan cocok digunakan oleh banyak orang berikut ini:

  1. Open Sans
  2. Roboto
  3. Helvetica
  4. Montserrat
  5. Avenir

2. Navigasi

Navigasi sebuah website dapat diibaratkan papan penunjuk jalan. Navigasi dalam sebuah website dapat berupa link, tombol, gambar dan lain-lain yang mengarahkan pengunjung ke halaman yang berbeda.

Mengingat fungsinya yang mirip dengan papan penunjuk jalan, Anda dapat memeriksa apakah elemen-elemen navigasi dalam website Anda sudah memenuhi kriteria berikut ini:

  • Terletak di tempat yang mudah dilihat
  • Desainnya mudah terlihat
  • Mudah diklik (jaraknya tidak terlalu dekat satu sama lain sehingga tidak ada salah klik)
  • Sudah ada yang mengarah ke halaman-halaman penting di website Anda

3. Call To Action (CTA)

Call To Action pada dasarnya merupakan ajakan agar pengunjung website melakukan sesuatu, seperti tombol bertuliskan “Beli Di Sini” atau “Daftar” atau link dengan anchor text “Temukan Rahasianya”. Karena bersifat instruktif maka efektivitasnya dipengaruhi oleh penggunaan kata-katanya.

Untuk menemukan CTA yang efektif Anda perlu bereksperimen dengan bermacam-macam alternatif. Penggunaan tool analisis seperti Google Analytics akan sangat membantu dalam melacak hasil setiap CTA dan memilih mana yang terbaik.

4. Pop Up

Pop-up adalah bagian dari suatu halaman website yang muncul (nongol) begitu saja, biasanya di tengah layar dan berisi permintaan supaya pengunjung melakukan sesuatu (entah download e-book, membeli sesuatu atau subscribe ke newsletter). Pop-up yang terlalu sering muncul atau susah untuk disingkirkan dapat membuat pengunjung ilfil dan meninggalkan dari halaman Anda.

Oleh karena itu batasi lah pop-up hanya untuk interaksi yang yang benar-benar bermanfaat bagi pengguna atau jika tidak benar-benar perlu maka tidak usah menggunakan pop-up sama sekali.

5. Mobile Friendly

Jika website Anda tidak dapat dibaca dengan nyaman menggunakan gadget seperti HP maupun tablet maka posisi website Anda di hasil pencarian kemungkinan besar akan turun. Mulai 1 Juli 2019 Google mengindeks versi mobile untuk semua website yang belum pernah terindeks oleh Google.

Hal ini berarti Google menyimpan informasi yang ada di versi mobile website Anda. Oleh karena itu, jika halaman website Anda tidak dapat dibaca dengan baik oleh pengunjung (yang kemungkinan besar juga dianggap tidak dapat dibaca dengan baik pula oleh mesin pencari) maka posisinya dalam hasil pencarian akan turun.

Anda dapat menguji apakah halaman website Anda nyama digunakan di perangkat bergerak/mobile dengan memasukkannya di Google Mobile Friendly Test.

Mobile friendly test
Halaman harus nyaman dibaca baik menggunakan PC/laptop maupun gadget

Audit Kecepatan Website

Seperti yang sudah tertulis di bagian Audit Desain Website, kecepatan dan desain seringkali bertentangan. Jika Anda menginginkan website yang cepat maka ada kalanya desain harus dikorbankan.

Meski demikian Google nampaknya memberikan bobot yang lebih banyak pada konten daripada kecepatan. Ini artinya optimalkan dahulu konten di website Anda baru setelah itu buatlah website Anda secepat mungkin tanpa harus mengorbankan konten informatif yang bermanfaat bagi pengunjung.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan loading sebuah halaman, antara lain:

1. Penggunaan media seperti gambar, video dan suara

Penggunaan media memakan sumber daya lebih banyak dan lebih memerlukan waktu daripada teks. Namun ada kalanya gambar, video dan suara diperlukan untuk memperkuat teks yang ada sehingga penggunaannya tidak bisa dihindari.

Jika gambar, video dan suara harus ada di halaman tersebut maka gunakan cara-cara yang dapat membantu menekan ukuran media atau menghemat penggunaan sumber daya. Untuk website yang dibuat menggunakan WordPress Anda dapat menggunakan plugin untuk mengompres ukuran gambar dan plugin untuk lazy load embed video.

2. Penggunaan font

Kecepatan website juga dipengaruhi oleh lamanya waktu yang diperlukan untuk menampilkan font yang digunakan di website Anda. Jika perangkat yang digunakan oleh pengunjung tidak memiliki font tersebut maka font tersebut akan perlu dimuat dari server lain di luar perangkat pengunjung sehingga menambah waktu yag diperlukan untuk memuat halaman tersebut.

Namun jika perangkat yang digunakan pengunjung memiliki font yang digunakan di website Anda maka browser hanya perlu memuat font dari perangkat tersebut yang tentunya jauh lebih cepat. Nah, ada beberapa font yang secara bawaan sudah ada di sebagian besar perangkat di dunia. Font-font ini umum dikenal dengan sebutan “Web Safe Fonts”.

Jika ingin bermain aman maka Anda bisa menggunakan salah satu dari web safe fonts tersebut untuk mempercepat loading website Anda.

3. Plugins

Jika website Anda dibangun menggunakan WordPress maka kemungkinan besar website Anda juga menggunakan beberapa plugin. Masalah kecepatan bisa timbul jika ada plugin yang manfaatnya tidak sebanding dengan sumber daya yang diperlukan untuk memberi manfaat tersebut.

Jika Anda merasa website Anda lambat maka Anda dapat mempertimbangkan untuk menghapus plugin-plugin yang tidak diperlukan. Atau jika Anda merasa semua plugin tersebut diperlukan maka Anda dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas hosting Anda.

4. Jumlah pengunjung

seiring berjalannya waktu, website Anda akan mengalami penambahan pengunjung harian. Jika hal ini sampai mempengaruhi kecepatan website Anda maka Anda perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas hosting.

5. Hosting

Hosting yang Anda pilih sangat berpengaruh pada kecepatan website Anda. Jika Anda sudah mengoptimalkan semua komponen yang disebutkan di atas namun kecepatannya masih belum memuaskan maka ada baiknya Anda mengalihkan hosting website Anda ke paket yang lebih tinggi atau menggunakan penyedia layanan hosting yang berbeda.

6. Kecepatan internet pengunjung

Meskipun hal ini sudah jelas namun ada kalanya hal ini luput dari perhatian.

Jangan lupa jika hal ini di luar kuasa Anda. Yang dapat Anda lakukan ialah menyesuaikan website Anda dengan kecepatan internet rata-rata pengunjung Anda dengan mengutak-atik komponen-komponen tersebut di atas.

Audit Website Anda Sekarang!

Di artikel ini kami telah membahas luar dalam mengenai website audit. Mulai dari pentingnya audit website sampai pilihan prioritas yang dapat Anda ambil.

Jika Anda ingin berkonsultasi atau mengetahui lebih jauh mengenai website audit maka Anda dapat menghubungi kami di sini. Kami menyediakan berbagai layanan digital marketing yang mencakup website audit di dalamnya.

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital