Beberapa dari Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Segmenting, Targeting, Positioning. Terutama bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia marketing.
STP Marketing menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi pasar suatu produk atau jasa yang Anda tawarkan. Namun, masih terdapat beberapa pihak yang belum menerapkan strategi efektif ketika menjalankan bisnisnya.
Nah melalui artikel ini, Sasana Digital akan membahas secara lengkap mengenai Segmentasi, Targeting, Positioning, dan contohnya. Simak sampai habis ya!
Pengertian Model Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Marketing
STP Marketing (Segmenting-Taregting-Positioning Marketing) adalah suatu pendekatan yang fokus pada konsumen dalam komunikasi pemasaran. STP Marketing bisa membantu menyampaikan pesan yang lebih relevan dan personal kepada target konsumen.
Intinya, Segmentation, Targeting, Positioning akan membantu Anda menentukan pesan pemasaran dan melayani basis pelanggan yang lebih baik.
Dengan strategi STP, Anda juga bisa menemukan niche market atau peluang pasar baru, yang akan membuat upaya pemasaran lebih efisien dan hemat biaya.
Setelah mengetahui pengertian Segmenting, Targeting, Positioning, selanjutnya kita akan membahas pengertian segmenting.
Apa Itu Segmenting?
Sebelumnya kita telah membahas pengertian STP secara keseluruhan. Lalu, apa yang dimaksud dengan Segmenting?
Segmenting adalah proses membagi target konsumen ke dalam kelompok kecil berdasarkan karakteristik tertentu. Proses ini memungkinkan Anda mengelompokan konsumen, sehingga Anda dapat mengkomunikasikan produk atau layanan Anda pada kelompok yang relevan.
Melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat mengetahui target konsumen yang tepat. Dan diharapkan, dapat memberikan efektivitas pemasaran sehingga mendapatkan hasil yang optimal bagi keberlangsungan bisnis.
Untuk mengenali target pasar lebih dalam, Anda dapat melakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar terbagi menjadi 7 jenis berdasarkan karakteristik, kebutuhan, ataupun perilaku konsumen.
1. Demographic (Demografis)
Salah satu dasar segmentasi pasar adalah segmentasi demografis.
Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan variabel seperti usia, gender, pendidikan, dan pekerjaan. Dari variabel tersebut, Anda dapat mengaitkannya dengan minat dan perilaku pembelian konsumen.
2. Geographic (Geografis)
Berikutnya, segmentasi geografis juga penting untuk target pemasaran.
Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan tempat tinggal mereka. Hal ini disebabkan, perbedaan lokasi seringkali memunculkan selera, kebutuhan, dan budaya yang berbeda.
Adanya perbedaan menuntut Anda untuk menyesuaikan strategi dan bauran pemasaran yang digunakan.
3. Psychographic (Psikografis)
Dibandingkan dengan dua segmentasi tadi, segmentasi psikografis lebih rumit dan subjektif.
Segmentasi ini fokus pada karakteristik intrinsik konsumennya. Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi lima variabel, yaitu kepribadian, gaya hidup, sikap, minat, dan nilai.
4. Behavioral (Perilaku)
Segmentasi perilaku adalah pembagian pasar menjadi kelompok homogen yang berdasarkan pada pola kebiasaan konsumen menghabiskan waktu dan uang mereka.
Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa jenis variabel, seperti penggunaan, loyalitas, manfaat, dan kesempatan.
5. Firmographic (Firmografis)
Hampir mirip dengan segmentasi demografis, segmentasi firmografis adalah proses membagi pelanggan menjadi kelompok-kelompok berdasarkan atribut perusahaan atau organisasi bersama.
Segmentasi firmografis mempertimbangkan hal-hal, seperti ukuran perusahaan dan jumlah karyawan.
6. Need-based (Berbasis Kebutuhan)
Segmentasi berbasis kebutuhan adalah proses mengidentifikasi pelanggan ke dalam kelompok berdasarkan masalah dan kebutuhan mereka.
Selain itu, segmentasi berbasis kebutuhan juga mengarah pada pemahaman yang lebih jelas tentang pasar dan pesan yang disesuaikan untuk pelanggan.
7. Transactional (Transaksional)
Segmentasi transaksional adalah segmentasi yang melihat pola pengeluaran pelanggan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan mereka berdasarkan perilakunya. Pengelompokkan segmentasi ini berdasarkan pada hal berikut.
- Recency. Mengacu pada seberapa baru pelanggan membeli dari bisnis Anda.
- Frequency. Berkaitan dengan seberapa sering mereka melakukan pembelian.
- Monetary. Mengacu pada seberapa banyak yang mereka habiskan.
Baca juga: Praktis! 7 Kiat Belajar Bisnis Online dari Nol Tahun 2023
Apa Itu Targeting?
Target pemasaran menjadi hal penting dalam menjalankan suatu bisnis untuk menentukan arah bisnis yang dijalankan. Nah, apa yang dimaksud dengan targeting?
Menurut buku “Marketing Plan dalam Bisnis” yang ditulis oleh Titik Wijayanti, targeting adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai dan memilih segmentasi pasar yang akan disasar atau dimasuki oleh suatu bisnis.
Setelah menentukan siapa saja target konsumen dalam segmentasi pasar, Anda perlu melakukan analisis permintaan. Hal ini bertujuan untuk menentukan target ukuran pasar, diferensiasi target konsumen, dan akses pendekatan target konsumen.
Segmen ideal Anda adalah segmen yang secara aktif berkembang, memiliki profitabilitas tinggi, dan memiliki biaya akuisisi yang rendah. Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan Anda dalam melakukan targeting bisnis.
- Ukuran. Pertimbangkan seberapa besar segmen Anda dan potensi pertumbuhannya di masa depan.
- Profitabilitas. Pertimbangkan segmen mana yang bersedia mengeluarkan uang paling banyak untuk produk atau layanan yang Anda tawarkan. Tentukan customer lifetime value di setiap segmen dan bandingkan.
- Keterjangkauan. Pertimbangkan seberapa mudah atau sulit bagi Anda untuk menjangkau setiap segmen dengan upaya pemasaran Anda.
- Pertimbangkan biaya akuisisi pelanggan (CAC) untuk setiap segmen. CAC yang lebih tinggi berarti profitabilitas yang lebih rendah.
Dalam pemasaran, targeting sangat penting dilakukan karena setiap konsumen memiliki cara pendekatan yang berbeda. Untuk itu, setiap elemen targeting harus berkaitan satu sama lain.
Itulah pengertian targeting. Berikutnya, kita akan membahas mengenai pengertian positioning.
Apa Itu Positioning?
Positioning bukanlah mengenai aktivitas perusahaan dalam menempatkan produknya. Lalu, apa yang dimaksud dengan positioning?
Berdasarkan buku “Membidik Pasar Indonesia: Segmenting, Targeting, Positioning” yang ditulis oleh Rhenald Kasali, positioning adalah suatu strategi komunikasi yang dilakukan untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu brand dan mencerminkan keunggulan produk.
Berikut ada tiga faktor positioning yang dapat membantu Anda mendapatkan keunggulan kompetitif pasar.
- Symbolic Positioning. Anda dapat meningkatkan citra diri, rasa memiliki, atau bahkan ego pelanggan Anda.
- Functional Positioning. Selesaikan masalah pelanggan Anda dan berikan mereka manfaat nyata melalui produk atau layanan yang Anda tawarkan.
- Experiential Positioning. Fokus pada hubungan emosional yang dimiliki pelanggan dengan produk, layanan, atau brand Anda.
Positioning produk yang paling sukses adalah kombinasi dari ketiga faktor tersebut.
Salah satu cara untuk memvisualisasikan hal ini adalah dengan membuat perceptual map atau market map untuk industri Anda. Fokuslah pada apa yang penting bagi pelanggan Anda dan lihat di mana posisi bisnis dan pesaing Anda di peta tersebut.
Untuk menentukan positioning, diperlukan upaya diferensiasi produk. Cara ini dilakukan dengan menentukan keunikan atau ciri khas brand Anda sehingga produk Anda dapat tampil berbeda di antara produk kompetitor.
Keuntungan Penerapan Segmenting, Targeting, Positioning dalam Bisnis
STP berfokus pada menciptakan target audiens yang tepat dan memposisikan produk atau jasa Anda dengan cara yang paling menarik bagi audiens tersebut. Berikut ini adalah beberapa keuntungan penerapan STP marketing dalam bisnis:
- Pesan brand yang akan disampaikan menjadi lebih personal dan berempati. Ini disebabkan, Anda telah memiliki data persona pelanggan dan tahu persis dengan siapa Anda berbicara.
- Bauran pemasaran menjadi lebih terkristalisasi dan menghasilkan laba atas investasi yang lebih tinggi. Sebab, Anda tidak lagi membuang-buang anggaran untuk saluran yang diabaikan oleh audiens Anda.
- Riset pasar dan inovasi produk menjadi lebih efektif. Apalagi Anda telah mengetahui siapa saja yang akan Anda minta memberi saran atau feedback untuk bisnis Anda yang tengah berkembang.
- Memaksimalkan peluang bisnis. Dengan penerapan STP marketing, Anda bisa memposisikan produk atau layanan untuk menargetkan kelompok pelanggan yang berbeda secara lebih efisien.
Baca juga: 4 Aspek GO DIGITAL, Jadikan Bisnis Anda Selangkah Lebih Maju
Setelah mengetahui arti STP hingga keuntungan penerapannya, selanjutnya kita akan mengetahui bagaimana cara penerapan STP marketing pada suatu bisnis.
3 Cara Menerapkan Segmenting, Targeting, Positioning
Langkah 1: Lakukan Segmentasi Pasar
Untuk menggunakan model Segmenting, Targeting, dan Positioning, mulailah dengan menyegmentasikan pasar Anda ke dalam beberapa kelompok dengan karakteristik dan kebutuhan yang sama.
Hal ini memungkinkan Anda melakukan pendekatan dan memenuhi kebutuhan target pasar secara efektif. Ada banyak cara untuk mengelompokkan target pasar, berikut beberapa yang bisa Anda coba:
- Demografis. Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan variabel usia, status pernikahan, gender, etnis, pendidikan, atau pekerjaan.
- Geografis. Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan tempat tinggal mereka, seperti negara, wilayah, negara bagian, kota, atau lingkungan.
- Psikografis. Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi lima variabel, yaitu kepribadian, gaya hidup, sikap, minat, dan nilai.
- Perilaku. Untuk segmentasi satu ini dibedakan berdasarkan cara orang menggunakan produk, seberapa loyal mereka, atau manfaat yang mereka cari.
Baca juga: Praktis! 7 Kiat Belajar Bisnis Online dari Nol Tahun 2023
Langkah 2: Targetkan Pelanggan Anda
Selanjutnya, Anda perlu memutuskan segmen mana yang akan ditargetkan dengan mengidentifikasi kelompok yang akan menawarkan keuntungan terbesar. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di sini, seperti hal-hal di bawah ini:
- Profitabilitas setiap segmen. Di sini Anda dapat menentukan kelompok pelanggan mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap laba Anda.
- Ukuran dan potensi pertumbuhan setiap kelompok pelanggan. Pastikan bahwa Anda tidak akan mengurangi pendapatan dengan mengalihkan fokus Anda ke ceruk pasar yang terlalu kecil
Layanan yang Anda berikan pada target pasar. Lakukan Analisis PEST untuk memahami peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi setiap segmen pasar Anda.
Langkah 3: Posisikan Penawaran Anda
Terakhir, Anda perlu mengidentifikasi bagaimana Anda harus memposisikan produk Anda untuk menargetkan segmen customer. Kemudian, pilihlah bauran pemasaran yang paling efektif untuk masing-masing segmen tersebut.
Pertimbangkan mengapa pelanggan harus membeli produk Anda dan bukan produk pesaing Anda. Lakukan dengan mengidentifikasi proposisi penjualan dan buat peta posisi untuk memahami bagaimana setiap segmen memandang produk atau layanan Anda.
Baca juga: Perilaku Konsumen di Era Digital: Kenali dan Hadapi
Selain itu, perhatikan juga keinginan dan kebutuhan setiap segmen pasar. Cara terbaik melakukannya adalah dengan menyediakan produk atau layanan yang dapat menyelesaikan permasalah yang tengah mereka hadapi.
Buatlah proposisi nilai produk atau layanan yang menjelaskan tentang penawaran Anda lebih baik daripada produk pesaing Anda. Kemudian kembangkan campaign marketing yang menyajikan proposisi nilai tersebut dengan cara yang tepat dan efektif.
Contoh Penerapan Segmenting, Targeting, Positioning dalam Bisnis
Contoh perusahaan yang menerapkan STP adalah salah satu brand mie instan, yaitu Indomie.
Untuk proses segmenting, Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan, produk ini tersedia di seluruh wilayah mulai dari sabang sampai merauke.
Produk ini juga cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan,baik laki-laki atau perempuan mulai dari anak-anak hingga dewasa Jika diperhatikan, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia sekitar 15-24 tahun.
Untuk harga yang ditawarkan Indomie juga sangat terjangkau. Dengan begitu para pelajar hingga mereka yang telah bekerja tetap dapat menikmati produk satu ini.
Pada proses targeting, semua varian Indomie memiliki target pasar untuk semua usia. Namun, Indomie juga pernah mengeluarkan varian Indomie My Noodlez dengan target pemasarannya adalah anak-anak.
Indomie juga sering menghadirkan berbagai inovasi produk terbaru. Hal ini dilakukan untuk dapat terus memenuhi keinginan konsumen Indomie akan selera dan varian produk mie Instan.
Berkaitan dengan positioning, Indomie telah menjadi market leader dalam pasar persaingan berbagai produk mie instan di Indonesia. Hal ini didukung dengan faktor bahwa Indomie merupakan produk mi instan yang pertama di Indonesia dan strategi marketing yang unik.
Salah satu contoh strategi marketing Indomie yang unik adalah pada kemasan produk untuk edisi bulan Ramadhan. Sejak pertengahan maret 2021, kemasan Indomie edisi bulan puasa hanya menampilkan piring kosong dengan teks “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”.
Selain itu, Indomie juga memiliki tagline yang sudah sangat diingat oleh masyarakat Indonesia. Tagline “Indomie Seleraku”, selalu ditampilkan pada setiap iklan yang ditayangkan sehingga telah melekat dalam benak konsumen Indonesia.
Pertanyaan Seputar STP Marketing: Segmenting, Targeting, Positioning
Ada beberapa pertanyaan menarik yang berkaitan dengan Segmenting, Targeting, Positioning. Di bawah ini tersedia beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda terkait Segmenting, Targeting, Positioning.
1. Apa yang Dimaksud dengan STP Marketing?
STP Marketing adalah sebuah proses memposisikan suatu merek kepada konsumen dengan sedemikian rupa agar merek tersebut memiliki keunggulan yang kompetitif.
2. Kenapa Segmenting, Targeting, dan Positioning Penting bagi Bisnis?
Segmenting, Targeting, dan Positioning penting bagi Bisnis karena dapat mempengaruhi bagaimana sebuah segmen pasar menilai produk atau jasa saat dibandingkan pada kompetisi pasar.
3. Apa Contoh-contoh Segmenting, Targeting, dan Positioning?
Untuk contoh segmenting adalah suatu bisnis dapat menentukan target konsumen di usia 17-25 tahun, berjenis kelamin pria ataupun wanita, seorang mahasiswa, dan tinggal di sekitar kawasan kampus.
Sedangkan untuk contoh targeting adalah bisnis tersebut perlu menilai apakah pengelompokkan yang dilakukan mampu mendatangkan keuntungan atau tidak.
Dan untuk contoh positioning adalah bisnis tersebut memiliki fitur unik dan value produk yang lebih menonjol dibandingkan produk kompetitor, seperti dari packaging yang estetik, bahan yang berkualitas, atau tagline yang mudah diingat.
Penutup
Itulah pembahasan mengenai Strategi Segmentation, Targeting, dan Positioning. Dengan menggunakan STP Marketing, Anda dapat menentukan pesan pemasaran serta mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh target pasar Anda.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait bagaimana penerapan STP marketing secara langsung pada bisnis, Sasana Digital telah siap membantu Anda. Klik banner di bawah ini dan dapatkan layanan konsultasi mengenai pengembangan bisnis Anda.