Blog ›

Revolusi Industri 5.0: Perkembangan, Dampak & Peluang Bisnis

I

Menurut Anda, apakah kita sudah memasuki era revolusi industri 5.0?

Meskipun masih menjadi perdebatan, Forbes menyatakan bahwa generasi revolusi berikutnya sedang berjalan saat beberapa perusahaan dan seluruh industri masih berada di tengah-tengah revolusi keempat.

Lantas, apa yang dimaksud dengan revolusi 5.0? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak lebih lanjut artikel ini yang akan membahas mengenai pengertian, perkembangan, perbedaan, hingga contoh peluang bisnis industri 5.0 di Indonesia!

Apa Itu Revolusi Industri 5.0?

Revolusi Industri 5.0 adalah sebuah konsep industrialisasi yang mengacu pada pengembangan teknologi canggih untuk meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam berbagai sektor produksi. 

Berdasarkan European Union, industri 5.0 memberikan visi industri yang bertujuan lebih dari sekadar efisiensi dan produktivitas sebagai satu-satunya tujuan, serta memperkuat peran dan kontribusi industri kepada masyarakat.

Konsep industri 5.0 berfokus pada penggabungan antara teknologi dan manusia, serta kebutuhan untuk pengembangan sistem yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan produksi.

Tidak hanya itu, gagasan industri 5.0 tidak terbatas pada sektor industri saja. Melainkan untuk setiap sektor dan perusahaan. Artinya, penerapan industrialisasi ini jangkauannya lebih luas dibandingkan industri 4.0.

Revolusi industri 5.0 memiliki 3 pilar utama, yaitu Human-centric (berpusat pada manusia), Resilient (ketahanan), dan Sustainable (keberlanjutan). Ketiga pilar tersebut memiliki implikasi yang signifikan terhadap strategi bisnis. 

3 pilar utama revolusi industri 5.0
3 Pilar Utama Revolusi Industri 5.0

1. Human-centric (Berpusat pada manusia)

Industri 5.0 mencakup strategi yang semula menggerakkan manusia sebagai sumber daya (resources) menjadi aset yang sesungguhnya (genuine assets). Artinya, alih-alih manusia yang melayani organisasi, justru organisasi yang akan melayani manusia.

Oleh karena itu, revolusi industri 5.0 kembali memfokuskan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pekerja untuk menarik dan mempertahankan pekerja terbaiknya.

2. Resilient (Ketahanan)

Beberapa tahun terakhir, kita telah melihat dampak yang meluas dari masalah-masalah global, seperti Pandemi Covid-19. Meskipun banyak bisnis berupaya meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan profit, faktor tersebut tidak dapat meningkatkan ketahanan.

Jika ketahanan menjadi salah satu dari pilar industri 5.0, maka fokus utama strategi tidak lagi pada pertumbuhan, profit, dan efisiensi. 

Fokus utama strategi akan pada menciptakan perusahaan yang “anti-fragile”, yang mana mampu mengantisipasi, bereaksi, dan belajar secara tepat waktu serta sistematis dari krisis. Dengan begitu, kinerja dapat dipastikan untuk tetap stabil dan berkelanjutan.

3. Sustainable (Keberlanjutan)

Revolusi industri 5.0 memperluas sustainability dari sekadar mengurangi, meminimalkan, atau menanggulangi perubahan iklim hingga secara aktif mengejar upaya untuk menciptakan perubahan positif (Net Positive).

Hal ini bertujuan untuk menjadikan bumi sebagai tempat uang lebih baik dengan perusahaan sebagai solusi dan bukan masalah. Tujuan tersebut tentunya berbeda dengan upaya awal perusahaan yang berfokus pada pengurangan kerusakan melalui greenwashing.

Penting untuk ditekankan bahwa pengenalan industri 5.0 tidak berarti bahwa industri 4.0 akan sepenuhnya tergantikan. Sebaliknya, industri 5.0 akan memperluas kekuatan industri 4.0 dan membantu membuat perusahaan menjadi lebih tangguh dan lebih siap menghadapi masa depan.

Baca juga: Apa Itu Era Disrupsi? Berikut Contoh dan Cara Menghadapinya

Setelah memahami apa itu industri 5.0, selanjutnya kita akan mengulas lebih dalam mengenai sejarah revolusi industri 5.0.

Perkembangan Revolusi Industri 5.0 di Indonesia

Sadar atau tidak, kini kita tengah berada di fase peralihan era industri 4.0 menuju industri 5.0. Namun sejauh ini, beberapa bisnis masih terlibat dalam perkembangan industri 4.0 atau bahkan versi sebelumnya. 

Secara sederhana, sejarah revolusi industri 5.0 terjadi ketika manusia dan mesin bekerja bersama untuk mencapai hasil yang lebih baik serta meningkatkan efisiensi. Revolusi industri 5.0 mencerminkan pergeseran dari fokus pada nilai ekonomi (economic value) menjadi fokus pada nilai sosial (social value).

Salah satu ciri-ciri revolusi industri 5.0 adalah penerapan teknologi tingkat lanjut. Sebab, hal tersebut berdampak langsung terhadap kehidupan bermasyarakat yang akhirnya melahirkan istilah “Society 5.0” atau “Masyarakat 5.0”.

Era Society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang menempatkan manusia sebagai pusat dalam penyelesaian masalah sosial dengan berfokus pada teknologi.

Society 5.0 baru saja diresmikan pada 21 Januari 2019 yang dibuat sebagai resolusi atas revolusi industri 4.0. Konsep ini pertama kali digagas oleh Jepang, yang mana masyarakatnya mulai berinteraksi dengan teknologi baru dan mengintegrasikan dalam kehidupan mereka.  

Secara keseluruhan, dampak society 5.0 diharapkan mampu memberikan manfaat seperti meningkatkan produktivitas, kualitas, keamanan produksi, serta menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif.

Di Indonesia sendiri, baik revolusi industri 5.0 ataupun society 5.0 masih menjadi perdebatan apakah kita telah berada di dalamnya ataupun belum.

Namun, secara perlahan kita telah merasakan betapa canggihnya dunia modern saat ini yang didukung oleh berbagai teknologi-teknologi modern yang berkembang.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

Dampak Perkembangan Revolusi Industri 5.0

dampak perkembangan revolusi 5.0

Industri 5.0 menawarkan peluang besar bagi perusahaan untuk tetap sukses di era yang semakin terdigitalisasi. Otomatisasi akan memainkan peran penting karena pekerjaan manual dapat semakin dimudahkan dengan robotika dan sistem jaringan.

Dengan sensor canggih, jaringan, dan teknologi intelligent manufacturing, perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang menentukan dengan mempersiapkan diri untuk perkembangan di masa yang akan datang.

Nah, berikut ini akan dijelaskan dampak positif dan negatif era teknologi 5.0 bagi kehidupan manusia. 

Dampak Positif Revolusi Industri 5.0

  • Peningkatan keselamatan pekerja (worker safety). Adanya robot kolaboratif dan teknologi augmented reality dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan cedera di tempat kerja.
  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Munculnya robot dan sistem jaringan, pekerjaan manual dapat semakin terotomatisasi. Tentunya tidak hanya menghemat biaya dan waktu, namun juga berkontribusi pada peningkatan kualitas produk. 
  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan. Dengan robotika dan sistem yang saling terhubung, tugas-tugas manual dapat semakin terotomatisasi, sehingga berkontribusi pada kualitas produk yang lebih tinggi. 
  • Tingkat konektivitas dan akses yang semakin baik. Kombinasi sensor canggih dan metode analisis, perusahaan dapat secara terpusat mengambil dan mengevaluasi data untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memulai tindakan pencegahan. 
  • Tersedia lapangan pekerjaan baru. Industri 5.0 dapat menciptakan pekerjaan yang lebih bermutu yang membutuhkan membutuhkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah.

Baca juga: 4 Perbedaan AI, Machine Learning, dan Deep Learning + Contoh

Dampak Negatif Revolusi Industri 5.0

  • Biaya awal yang tinggi. Hal ini disebabkan untuk menerapkan teknologi industri 5.0, seperti collaborative robots, augmented reality, dan blockchain dapat membutuhkan investasi awal yang signifikan.
  • Adanya gangguan pada pekerjaan manufaktur tradisional. Meningkatnya otomatisasi dan penggunaan robot di industri 5.0 dapat menyebabkan pergeseran pekerjaan dan membutuhkan pelatihan ulang (retraining) bagi para pekerja.
  • Ancaman cyber security. Hal ini disebabkan industri 5.0 bergantung pada sistem digital yang saling terhubung, sehingga memungkinkan ada risiko ancaman keamanan siber yang lebih tinggi, seperti peretasan dan pembobolan data.
  • Sistem yang kompleks. Teknologi Industri 5.0 bersifat kompleks dan memerlukan keahlian khusus, sehingga lebih kompleks untuk dikelola dan dipelihara.
  • Kekhawatiran sosial. Revolusi industri 5.0 dapat menyebabkan peningkatan otomatisasi, yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pihak terkait dampaknya terhadap pekerja, seperti kehilangan pekerjaan dan penggunaan teknologi canggih.

Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan 5.0

Perkembangan revolusi industri 4.0 telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap ekonomi global dan operasional bisnis di berbagai industri. 

Salah satu fitur terbesar dari industri 4.0 adalah penggunaan teknologi yang memungkinkan bisnis untuk bertukar data secara real-time, mengoptimalkan proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas. 

Sedangkan, hadirnya era digital 5.0 mengusung konsep baru yang berfokus pada kolaborasi kolaboratif antara manusia dan mesin. Tujuannya adalah untuk menciptakan produk dan layanan yang berkelanjutan.

Untuk lebih mudah membedakannya, berikut ini beberapa poin-poin perbedaan revolusi industri 4.0 dan 5.0 yang disajikan dalam tabel di bawah:

Fitur Industri 4.0 Industri 5.0 
Fokus Otomatisasi dan teknologi untuk peningkatan efisiensi di bidang manufaktur dan produksi Menciptakan proses manufaktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
Penekanan Penggunaan data dan analitik untuk mengoptimalkan proses Pentingnya interaksi dan kolaborasi manusia
Kompetensi IoT, Machine Learning, hingga AI untuk otomatisasi tugas dan keputusan Kombinasi teknologi canggih dengan keterampilan dan kreativitas manusia
Penggunaan Robot dan mesin otonom untuk tugas-tugas yang berulang, berbahaya, atau presisi Pengembangan keterampilan dan kompetensi baru di antara tenaga manusia
Sektor Smart factories untuk optimalisasi proses produksi secara mandiri (self-optimization) Sistem produksi yang terintegrasi dan fleksibel untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan dan tren pasar
Teknologi Alat digital twins dan simulasi untuk pengoptimalan proses produksi Teknologi canggih seperti nanoteknologi dan bioteknologi untuk menciptakan bahan dan produk baru
Efisiensi Pemeliharaan prediktif, pemantauan jarak jauh, dan analisis data real-time untuk peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya Memprioritaskan sustainability dan praktik produksi yang etis untuk meminimalkan limbah dan mengurangi dampak lingkungan

Tabel Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dan 5.0

Baca juga: Produksi Massal: Pengertian, Ciri, Keuntungan, dan Contohnya

Contoh Peluang Bisnis di Era Industri 5.0

 

contoh peluang bisnis era di industri 5.0

Hadirnya era revolusi industri 5.0 di Indonesia, tentunya membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan. Adapun beberapa contoh bisnis di era industri 5.0 yang bisa Anda coba adalah sebagai berikut.

1. Cloud Hosting

Kini website menjadi salah satu sarana yang harus dimiliki oleh perusahaan di era digitalisasi. Untuk itu, penggunaan cloud hosting sangat disarankan dalam pengoperasian sebuah website. 

Cloud hosting adalah pilihan terbaik bagi perusahaan ataupun individu yang ingin mengembangkan bisnis lebih luas. Sebab, kemudahan dalam scaling dan private resources menjadi kunci utama. 

Oleh karena itu, peluang bisnis cloud hosting sangat menjanjikan mengingat permintaan layanan cloud untuk membantu perusahaan atau individu dalam penyimpanan data.

Baca juga: 5+ Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

2. Software House

Layanan software house sangat bermanfaat bagi perusahaan yang tidak berfokus di bidang IT, namun membutuhkan IT untuk membantu proses pekerjaan.

Tujuan utama software house adalah membuat aplikasi yang diinginkan oleh client atau disebut dengan Customize. Client tersebut dapat berasal dari berbagai perusahaan berskala kecil hingga besar.

Perkembangan industri 5.0, tentu membuka kesempatan bisnis software house berkembang. Layanan yang ditawarkan bisnis ini umumnya adalah layanan desain grafis, multimedia, data science dan engineering, hingga pembuatan aplikasi berbasis website, mobile, ataupun desktop.

3. Technopreneur

Tanpa kita sadari, kita telah memasuki era industri 5.0 yang mana semua aspek semakin terintegrasi dan terotomatisasi dengan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut juga menciptakan industri baru dalam sektor bisnis yang dikenal sebagai Technopreneur. 

Seorang technopreneur memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat untuk menciptakan peluang bisnis baru. Tokoh-tokoh technopreneur yang sudah tidak asing kita kenal adalah Elon Musk, Bill Gates, dan Steve Jobs. 

Baca juga: Mengenal Konsep dan Contoh Smart Manufacturing di Perusahaan

Pertanyaan Seputar Era Revolusi Industri 5.0

Ada beberapa pertanyaan menarik yang berkaitan dengan era revolusi industri 5.0. Di bawah ini tersedia beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda terkait revolusi industri 5.0.

1. Kapankah Revolusi Industri 5.0 Dimulai?

Wacana terkait revolusi industri 5.0 masih menjadi perdebatan karena ada beberapa pihak yang mengatakan jika era 5.0 telah dimulai dan belum dimulai. 

Namun melihat perkembangan teknologi yang semakin terintegrasi pada otomatisasi dan digitalisasi untuk mengembangkan sistem yang lebih adaptif dan responsif, bisa dikatakan bahwa kini kita telah mengarah pada perkembangan industri 5.0. 

2. Apa Implikasi Revolusi Industri 5.0 bagi Indonesia?

Dampak perkembangan revolusi industri 5.0 bagi Indonesia adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas, peningkatan kualitas produk dan layanan, tingkat keselamatan pekerja lebih terjamin, serta peningkatan daya saing perusahaan.

3. Apakah yang Dimaksud dengan Society 5.0 (Masyarakat 5.0) serta Dampaknya?

Society 5.0 adalah sebuah konsep yang menitikberatkan kepada pengintegrasian teknologi canggih seperti AI, IoT, Machine Learning dan teknologi robot lainnya dengan keahlian dan daya inovasi manusia. 

Adanya society 5.0 memberikan dampak seperti menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan produktivitas, kualitas, layanan, dan keamanan produksi, serta mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. 

Penutup

Itulah pembahasan mengenai era industri 5.0. Industri 5.0 berupaya menambahkan aspek manusia, lingkungan, dan sosial ke dalam keseimbangan. Dalam hal ini, industri 5.0 dapat dilihat sebagai pelengkap kemajuan yang dibuat pada era industri 4.0 untuk mendukung pekerjaan manusia. 

Sebagai upaya merespon perkembangan IT masa kini, perusahaan dapat mengadopsi teknologi-teknologi yang ada untuk membantu proses bisnisnya, seperti sistem otomatisasi berbasis website.

Jika Anda ingin mewujudkan hal tersebut, kini Sasana Digital telah hadir dengan Layanan IT & Software yang siap membantu bisnis Anda bertumbuh melalui pendekatan teknologi terkini. Klik banner di bawah ini untuk dapatkan informasi selengkapnya!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital