Blog ›

Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

I

Sejarah revolusi industri dari masa 1.0 ke masa 4.0, hingga nanti juga sampai ke masa 5.0 telah mengubah cara pandang manusia begitu pun aktivitasnya. Dari yang dahulunya tradisional, kini telah beralih menuju modern semata demi meningkatnya produktivitas dalam dunia industri.

Semua perkembangan tersebut tentu memiliki dampaknya masing-masing, mulai dari perubahan teknologi produksi karena transformasi industri, perubahan tatanan sosial & ekonomi, masalah lingkungan, bahkan sampai peradaban manusia.

Dalam artikel ini, kita akan coba kupas bagaimana sejarah perkembangan revolusi industri era 1.0 sampai 4.0, juga masa peralihannya menuju era industri 5.0 beserta dampak yang menyertainya di berbagai aspek kehidupan. Silahkan membaca!

Pengertian “Revolusi Industri”

Sebelum masuk ke tiap bagian dari sejarah revolusi industri, kita bahas terlebih dulu apa pengertian revolusi industri dalam konteks yang lebih umum.

Industrial Revolution atau Revolusi Industri adalah suatu perubahan yang terjadi secara besar-besaran di dunia industri dikarenakan munculnya inovasi dalam mengelola sumber daya, sehingga menjadikan tiap prosesnya jauh lebih efektif & efisien dari sebelumnya.

Seperti yang kita ketahui, arti dari kata “Revolusi” adalah suatu perubahan yang terjadi dengan cepat dan mengubah dasar-dasar dari kehidupan.

Sedangkan arti dari kata “Industri” adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan dari yang tadinya berbentuk mentah, menjadi barang jadi yang memiliki nilai dan bermutu tinggi.

Gabungan kedua kata tersebut telah menjadi topik yang menarik untuk dibahas sejak kemunculannya mulai dari era 1.0 sampai sekarang yang kita jalani di era 4.0.

Istilah Perkembangan Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0 itu sendiri adalah penanda bahwasannya perubahan besar dalam dunia industri telah terjadi sebanyak 4 masa sehingga melahirkan 4 era yang berbeda.

Sedangkan tujuan revolusi industri adalah untuk meningkatkan efisiensi di segala bentuk proses dalam dunia industri modern, sehingga perkembangan industri mendorong terealisasikannya transformasi ekonomi suatu negara karena adanya hasil yang maksimal.

Bagaimana latar belakang sejarah revolusi industri era 1.0 sampai 4.0 ini terjadi? Mari kita lanjutkan pembahasannya!

Baca Juga: Era Disrupsi: Contoh, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Latar Belakang Sejarah Revolusi Industri

Gambar Sejarah Perkembangan Revolusi Industri

Pertanyaan umum yang sering kita jumpai biasanya adalah:

“Kapan sih revolusi industri 1.0 sampai 4.0 itu terjadi?”

Atau,

“Bagaimana sejarah terjadinya revolusi industri tersebut?”

Sejarah revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris pada tahun 1760 (Abad ke-18), di mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil sekaligus berada dalam masa peralihan cara kerja.

Zaman industri pertama atau era revolusi industri 1.0 ini membawa perubahan yang cukup besar, di mana pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan secara kasar oleh tangan manusia, perlahan digantikan oleh mesin bertenaga uap (Teknologi Mesin Uap).

Masa revolusi industri 1.0 pun berakhir, ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik sekitar tahun 1870-an. Era ini dinamakan era revolusi industri 2.0. Nama-nama besar seperti Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, dan yang lainnya hadir mewarnai era ini.

Pada era inilah dunia industri manufaktur mampu merakit benda-benda seperti lampu modern, mobil, pesawat, telegraf, dan lain-lain.

Setelah revolusi industri 2.0 berakhir, muncul era baru yang dinamakan era revolusi industri 3.0. Di era ini, dunia industri semakin lebih efisien dengan adanya otomatisasi di berbagai hal. Era ini melahirkan teknologi seperti komputer, internet, perangkat lunak, dan lain-lain.

Kemudian sampailah pada abad ke-21, masa di mana era revolusi industri 4.0 yang saat ini kita jalani. Beberapa sumber menyebutkan revolusi industri 4.0 dimulai pada tahun 2011, saat proyek-proyek berteknologi tinggi mulai digarap oleh berbagai pihak.

Era revolusi industri 4.0 yang saat ini kita jalani telah melahirkan banyak sekali inovasi dalam sejarah perkembangan teknologi, dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu menuju industri masa depan.

Jika kita rangkum, berikut poin-poin penting tiap era revolusi industri dalam bentuk tabel:

Era Revolusi Industri Waktu Inovasi Teknologi
Revolusi Industri 1.0 Abad ke-18, Tahun 1760-an Teknologi Bertenaga Uap (Mesin Uap)
Revolusi Industri 2.0 Abad ke-19, Tahun 1870-an Teknologi Bertenaga Listrik
Revolusi Industri 3.0 Abad ke-20, Tahun 1970-an Teknologi Otomatisasi
Revolusi Industri 4.0 Abad ke-21, Sekitar Tahun 2011 Teknologi Tingkat Lanjut (Manusia – Data – Mesin)
Tabel Rangkuman Sejarah Revolusi Industri

Untuk membahas lebih dalam perkembangan revolusi industri di masing-masing era, mari kita lanjut simak pada poin pembahasan berikutnya!

Baca Juga: Apa Itu Perusahaan & Industri Manufaktur? Ini Penjelasannya!

Era Revolusi Industri 1.0

a. Perkembangan Revolusi Industri 1.0

gambar revolusi industri 1.0 dengan teknologi mesin uap

Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840), di mana teknologi mesin uap yang ditemukan oleh James Watt di tanah Britania menjadi penanda awal terjadinya peralihan cara kerja manusia menjadi lebih modern.

Pada awalnya, mesin uap yang berbahan bakar batu bara ini kebanyakan diperuntukkan untuk produksi tekstil di tanah Inggris.  

Seiring berjalannya waktu, penggunaan mesin uap terus merambah ke berbagai industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual.

Pada era ini juga pertama kali kegiatan produksi dalam jumlah besar terjadi demi memenuhi kebutuhan yang jumlahnya semakin bertambah.

Pertanyaannya, “Mengapa Inggris menjadi negara pertama yang melakukan revolusi industri?”

Apabila kita melihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Situasi politik dan ekonomi Inggris yang tengah stabil
  2. Britania Raya kaya akan sumber daya alam
  3. Terdapat berbagai penemuan baru di bidang teknologi
  4. Adanya dukungan pemerintah akan perkembangan teknologi (Contohnya Hak Paten)
  5. Arus urbanisasi serta perdagangan yang baik
  6. Meluasnya paham ekonomi liberal
  7. Terjadinya revolusi agraria

Sederhananya, ciri-ciri revolusi industri 1.0 ditandai dengan adanya revolusi di tanah Britania Raya pada abad ke-18, ditemukannya mesin uap, serta peralihan cara manusia bekerja menggunakan teknologi yang lebih maju dari sebelumnya.

b. Contoh Dampak Revolusi Industri 1.0

Perubahan besar tersebut ditandai dengan bagaimana cara manusia dalam mengelola sumber daya serta cara memproduksi produk di bidang pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia. 

Adanya revolusi industri 1.0 menjadikan proses produksi menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien dalam memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah.

Faktor Pemicu Dampak Industri 1.0 Contoh Penemuan
Kestabilan ekonomi & politik Inggris yang memicu revolusi agraria dan melahirkan inovasi mesin-mesin bertenaga uap Perubahan cara kerja manusia dalam memproduksi dan mengelola sumber daya dengan lebih efektif & efisien dari sebelumnya • Mesin uap
• Kereta uap
• Sistem produksi skala besar
Tabel Rangkuman Era Revolusi Industri 1.0

Baca Juga: Proses Manufaktur: Pengertian, Jenis, hingga Contohnya

Era Revolusi Industri 2.0

a. Perkembangan Revolusi Industri 2.0

gambar revolusi industri 2.0 dengan teknologi listrik pada lini produksi

Setelah era 1.0 berakhir, revolusi industri pun masuk ke masa selanjutnya yang dinamakan dengan era Revolusi Industri 2.0.

Revolusi Industri 2.0 adalah era industri yang terjadi pada awal abad ke-19 (1870-an), dan berfokus kepada pemanfaatan energi listrik untuk meningkatkan efisiensi mesin produksi di setiap lininya (Assembly Line Production).

Ya, revolusi industri 2.0 ditandai dengan adanya penemuan teknologi bertenaga listrik. Pertanyaannya, “Mengapa penemuan listrik bisa memicu revolusi industri 2.0?”

Jawabannya adalah karena pada saat itu tenaga listrik dinilai jauh lebih efektif untuk menggantikan tenaga manusia, serta lebih efisien jika dibandingkan dengan tenaga uap, meskipun perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengganti mesin-mesin yang telah diinvestasikan sebelumnya.

Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang diberitakan BBC di dalam salah satu artikelnya mengenai kelistrikan dalam dunia manufaktur.

Pada era ini, muncul produksi mobil secara besar-besaran yang mengharuskan kendaraan dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah.

Dengan adanya perubahan mekanisme pada proses produksi di tahun 1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan. 

Proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir. Diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line Production) dengan memanfaatkan conveyor belt.

Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani 1 proses perakitan.

Ciri-ciri revolusi industri 2.0 ini adalah pesatnya perkembangan serta temuan tekait tenaga listrik yang mendorong dunia manufaktur untuk memikirkan langkah efisiensi produksi agar bisa semaksimal mungkin.

b. Contoh Dampak Revolusi Industri 2.0

Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, di mana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran.

Faktor Pemicu Dampak Industri 2.0 Contoh Penemuan
Keinginan untuk meningkatkan efisiensi melalui transisi penggunaan mesin uap ke teknologi listrik Dimulainya produksi massal dalam dunia industri melampaui kapasitas produksi pada era sebelumnya • Arus listrik AC-DC
• Alat telekomunikasi
• Sistem produksi massal
Tabel Rangkuman Era Revolusi Industri 2.0

Baca juga: Produksi Massal: Pengertian, Ciri, Keuntungan, dan Contohnya

Era Revolusi Industri 3.0

a. Perkembangan Revolusi Industri 3.0

gambar revolusi industri 3.0 dengan teknologi otomatisasi dan mesin pintar

Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi pada awal abad ke-20 (1970-an) yang dipicu oleh perkembangan mesin berbasis teknologi digital & teknologi otomatisasi yang perlahan mendisrupsi peran manusia.

Pada masa industri 3.0 inilah dunia memasuki babak baru yang pada kala itu yang disebut sebagai Era Digitalisasi.

Keberadaan dari revolusi industri 3.0 didasarkan pada penemuan mesin-mesin pintar yang ditandai dengan adanya teknologi digital, komputer, dan robot yang telah terotomatisasi.

Khususnya dalam dunia manufaktur, era ini menjadi krusial karena dalam tiap prosesnya sangat menuntut ketepatan serta ketelitian tingkat tinggi, yang mana kedua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan manusia. 

Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas.

b. Contoh Dampak Revolusi Industri 3.0

Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dahulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan. 

Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. 

Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini.

Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. 

Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.

Faktor Pemicu Dampak Industri 3.0 Contoh Penemuan
Proses digitalisasi yang muncul akibat teknologi baru khususnya yang berbasis otomatisasi Terjadinya perubahan pola relasi dan komunikasi di masyarakat karena transisi teknologi digital

• Teknologi komputer
• Teknologi internet
• Perangkat elektronik
• Software & Hardware

Tabel Rangkuman Era Revolusi Industri 3.0

Baca Juga: Software Manufaktur Terbaik Untuk Solusi Bisnis Anda!

Era Revolusi Industri 4.0

a. Perkembangan Revolusi Industri 4.0

gambar revolusi industri 4.0

Revolusi 4.0 muncul di abad ke-21 dengan ciri utamanya terletak pada pemanfaatan data, informasi, dan juga komunikasi yang terakselerasi dengan adanya berbagai teknologi canggih.

Revolusi Industri 4.0 adalah era di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Machine Learning & Deep Learning, ataupun Cloud System yang dapat merevolusi tiap proses dalam dunia industri dengan tetap berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).

Teknologi tersebut menciptakan konektivitas antara Manusia – Data – Mesin. Inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya pun bermunculan di era ini seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital.

Sejarah perkembangan revolusi industri 4.0 ini membuka banyak sekali perbincangan mengenai apa sebenarnya peluang serta bagaimana strategi menghadapinya, entah itu di pemerintahan, akademisi, ataupun perusahaan.

Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. 

Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis. 

Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia.

b. Contoh Dampak Revolusi Industri 4.0

Sejak diperkenalkannya teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan seluruh proses produksi tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari hal ini adalah robot, yang melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia.

Berikut beberapa contoh inovasi dan penemuan di era revolusi industri 4.0:

  • Big Data
  • Internet of Things (IoT) dan Industrial Internet of Things (IIoT)
  • Cloud Computing
  • Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)
  • Manufaktur Pintar atau Smart Manufacturing
  • Augmented Reality (AR)
  • Virtual Reality (VR)
  • Cyber Security
Faktor Pemicu Dampak Industri 4.0 Contoh Penemuan
Evolusi teknologi modern membawa berbagai inovasi khususnya pada proses produksi dari awal hingga akhir Dunia industri mulai mengotomatisasi hampir seluruh proses produksi dan menciptakan konektivitas antara manusia, data, dan mesin • Smart Manufacturing
• IoT dan IIoT
• Big Data
• AI
Tabel Rangkuman Era Revolusi Industri 4.0

Pembahasan selengkapnya mengenai era revolusi ini dapat Anda baca di artikel kami yang berjudul, “Era Revolusi Industri 4.0“.

Sebagai informasi tambahan, yuk simak video mengenai industri 4.0 berikut:

4 Faktor Pemicu Revolusi Industri

Setidaknya, terdapat 4 faktor utama pemicu munculnya era-era revolusi industri, yaitu:

1. Faktor Teknologi

Di bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru termasuk bahan bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, ataupun dalam tranportasi dan komunikasi seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram dan radio. 

Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang manufaktur.

2. Faktor Ekonomi

Pada bidang ekonomi, terjadi peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur. Sehingga revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang lebih luas. 

Revolusi industri menumbuhkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk secara besar besaran dari desa ke kota yang menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.

3. Faktor Sosial Budaya

Revolusi industri juga berdampak pada kegiatan sosial budaya yang diterapkan disuatu daerah dan digunakan oleh masyarakat setempat.

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, revolusi industri membawa transformasi budaya khususnya budaya di negara Inggris.

4. Faktor Politik

Faktor terakhir yang turut menjadi penyebab terjadinya revolusi industri adalah faktor perpolitikan suatu negara. Faktor politik ini dapat dilihat dari berbagai hal, seperti:

  • Ambisi suatu pemerintahan untuk menjadikan negaranya lebih makmur atau menuju kemakmuran
  • Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah khususnya dalam penataan kegiatan perindustrian
  • Bahkan, keinginan suatu negara yang tidak ingin kalah saing oleh negara tetangga atau negara lawannya.
  • Dan sebagainya.

Baca Juga: Layanan Software House di Bandung: Solusi Digitalisasi Operasional Perusahaan

Dampak Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0

Gambar Dampak Revolusi Industri

Ada berbagai dampak revolusi industri khususnya di bidang ekonomi & bisnis, lingkungan, politik, dan sosial & budaya. Kita akan coba bedah dampak positif & negatif dari pengaruh revolusi industri.

a. Dampak Positif Perkembangan Industri

• Dampak Positif di Bidang Ekonomi & Bisnis

Dampak perubahan industri di bidang ekonomi dapat dilihat dari bagaimana pengaruhnya terhadap laju ekonomi suatu negara.

Bagi negara-negara yang siap menyambut adanya revolusi industri, tentu perekonomian serta pertumbuhan bisnis & industri di berbagai sektor dapat meningkat secara signifikan.

Peningkatan ini terjadi bukan tanpa alasan, tapi dikarenakan tingkat produktivitas di berbagai hal mulai dari hulu sampai hilir telah menjadi lebih efisien dan juga efektif.

• Dampak Positif di Bidang Lingkungan

Lingkungan merupakan sektor yang akan menerima dampak langsung sekaligus yang terbesar dari adanya revolusi industri.

Meskipun pada saat ini dampak negatif revolusi industri terhadap lingkungan masih saja mendominasi, diharapkan arah perkembangan teknologi di era 4.0 ke depannya mampu mempertimbangkan masalah lingkungan agar terwujudnya Keberlanjutan (Sustainability).

• Dampak Positif di Bidang Politik

Dampak revolusi industri dalam bidang politik dapat dilihat dari penerapan kebijakan-kebijakan strategis oleh pemerintah yang dapat membantu dunia bisnis & industri menjadi lebih maju.

Selain itu secara tidak langsung di bidang politik, revolusi industri mengakibatkan martabat suatu bangsa dapat naik atau bahkan turun di mata negara-negara lain karena kemampuannya dalam beradaptasi terhadap perubahan yang diakibatkan oleh revolusi industri.

• Dampak Positif di Bidang Sosial & Budaya

Revolusi industri juga membawa pengaruh besar terhadap kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat Anda lihat dengan membandingkan bagaimana kehidupan manusia pada era 1.0 sampai 4.0.

Pengaruh tersebut dapat membawa kehidupan sosial & budaya masyarakat menjadi semakin maju. Mereka yang dulunya asing dengan kata teknologi, perlahan-lahan akan terbiasa bahkan ikut mengambil peran dalam mengembangkannya.

b. Dampak Negatif Perkembangan Industri

• Dampak Negatif di Bidang Ekonomi & Bisnis

Jika revolusi industri membawa angin segar bagi negara-negara yang siap menyambutnya, maka lain halnya dengan perekonomian negara-negara yang masih berusaha untuk berkembang.

Alasannya adalah negara-negara ini butuh upaya lebih agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman untuk mengejar ketertinggalan mereka.

Apabila dalam jangka panjang negara-negara ini tidak mampu beradaptasi, maka jarak menuju kemakmuran akan jadi semakin jauh.

• Dampak Negatif di Bidang Lingkungan

Dampak negatif yang timbul karena adanya revolusi industri salah satunya disebabkan karena makin banyaknya sumber daya yang tereksploitasi, bahkan secara ugal-ugalan.

Akibatnya, muncul hal-hal buruk yang berdampak langsung terhadap lingkungan seperti pencemaran, rusaknya alam seperti hutan dan sungai, penumpukan sampah yang sulit didaur ulang, hingga tersebarnya zat-zat terkontaminasi yang berbahaya bagi semua makhluk hidup.

• Dampak Negatif di Bidang Politik

Dampak negatif yang dihadirkan oleh revolusi industri di bidang perpolitikan contohnya adalah tereksploitasinya negara-negara berkembang (Yang belum siap menyambut kehadiran revolusi industri) oleh negara-negara maju.

Eksploitasi ini juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan suatu negara karena adanya berbagai tekanan dari luar.

• Dampak Negatif di Bidang Sosial & Budaya

Yang terakhir, dampak negatif yang muncul dalam kehidupan sosial & budaya masyarakat contohnya adalah infiltrasi budaya-budaya asing yang bisa saja sebagian besar tidak cocok dengan budaya setempat.

Misalnya, budaya-budaya barat yang terlalu bebas dapat masuk mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia pada saat transfer ilmu pengetahuan & teknologi berlangsung.

Baca Juga: 5 Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

Perkembangan Era Revolusi Industri 5.0 di Indonesia

Dikutip dari Forbes yang bersumber dari European Commission,

Era Revolusi Industri 5.0 adalah era di mana industri memiliki visi dan pandangan kepada peningkatan efisiensi, produktivitas, serta kontribusi terhadap masyarakat & lingkungan melalui pemanfaatan teknologi baru agar terciptanya kesejahteraan dan keberlanjutan.

Perlu Anda ketahui, perkembangan di era revolusi industri 5.0 ini melengkapi era industri 4.0 sebelumnya dengan aktivitas riset & inovasi yang berpusat kepada Sustainable (Keberlanjutan), Human-centric (Berpusat pada Manusia), dan Resilient (Ketangguhan).

Sejarah Era Revolusi Industri 5.0 di Indonesia
Era Revolusi Industri 5.0

Sadar ataupun tidak, saat ini kita tengah berada di fase peralihan era industri 4.0 menuju industri 5.0. Agar mudah Anda ingat, kata kunci utama yang mewakilkan fase peralihan ini adalah “Economic Value to Societal Value”. 

Hal ini dapat kita perhatikan dari kecanggihan teknologi tingkat lanjut di berbagai bidang yang turut menemani keseharian kita, seperti halnya artificial intelligence (AI), blockchain, ataupun big data.

Penerapan teknologi tingkat lanjut menjadi salah satu ciri revolusi industri 5.0 ini karena dampak langsungnya terhadap kehidupan bermasyarakat sehingga melahirkan istilah “Society 5.0”.

Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 adalah suatu pola dalam masyarakat yang menempatkan manusia sebagai pusat dalam penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan dunia nyata & dunia maya demi terciptanya kemajuan ekonomi.

Konsep ini pertama kali digagas oleh negara Jepang, di mana masyarakatnya mulai berinteraksi dengan teknologi-teknologi baru yang mengintegrasikan antara kehidupan nyata dan dunia maya.

Di Indonesia sendiri, baik revolusi industri 5.0 ataupun society 5.0 masih menjadi perdebatan apakah kita telah berada di dalamnya ataupun belum.

Namun yang pasti, perlahan kita sendiri telah merasakan betapa canggihnya dunia modern saat ini dengan berbagai pros & cons yang menyertainya.

Perbedaan Industri 4.0 dan 5.0

Pada awal era revolusi industri 4.0 digembor-gemborkan sebagai era di mana kehadiran teknologi seperti AI akan banyak menggantikan manusia sepenuhnya, maka tidak demikian di era 5.0.

Wacana hadirnya masa 5.0 disebutkan sebagai tren kolaborasi antara teknologi seperti AI dengan manusia, dan inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara industri 4.0 dan 5.0.

Artinya, perkembangan teknologi kecerdasan buatan sekalipun harus memanfaatkan kecerdasan manusia sebagai komandonya.

Bahkan, saat ini sudah mulai banyak contoh yang bisa kita temui. Di antaranya kehadiran Chat GPT hingga Google Bard yang fungsinya akan lebih sempurna apabila ada support manusia sebagai si pemberi instruksi.

Pembahasan lanjutan mengenai era revolusi 5.0 yang akan kita hadapi ini dapat Anda simak melalui artikel kami yang berjudul, “Revolusi Industri 5.0: Perkembangan, Dampak & Peluang“. 

Pertanyaan Seputar Sejarah Revolusi Industri

Berikut ini informasi tambahan mengenai pertanyaan seputar sejarah revolusi industri yang tak kalah penting untuk Anda ketahui:

a. Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri?

Revolusi industri merupakan sebuah perubahan yang terjadi secara besar-besaran dalam dunia industri karena berkembangnya teknologi dalam pengelolaan sumber daya dan menjadikan setiap alur prosesnya jauh lebih efektif dan juga efisien dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara tradisional sebelumnya.

b. Kapan dan di Mana Terjadinya Revolusi Industri Pertama Kali?

Revolusi industri ini terjadi di Inggris sekitar pada tahun 1760–1840 (Abad ke-18) yang dikenal dengan era Revolusi Industri 1.0.

c. Apa Saja Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Revolusi Industri?

Beberapa faktor atau aspek yang menandai penerapan revolusi industri adalah:

  1. Faktor Perkembangan Teknologi
  2. Faktor Kondisi Ekonomi
  3. Faktor Sosial & Budaya Masyarakat
  4. Faktor Perpolitikan Suatu Negara

d. Apa Ciri-Ciri Revolusi Industri?

Beberapa ciri-ciri revolusi industri antara lain:

  • Mulai dimanfaatkannya berbagai sumber energi alternatif yang lebih efisien.
  • Penggunaan berbagai macam bahan baku yang semakin optimal.
  • Ditemukannya teknologi-terknologi baru yang dapat lebih mengefisiensikan pekerjaan manusia.
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terkini yang dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat luas.
  • Berkembangnya sistem beserta infrastrukturnya seperti transportasi, informasi, komunikasi, dan sebagainya

e. Apa Dampak Revolusi Industri di Indonesia?

Revolusi industri membawa dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan industri di Indonesia, beberapa di antaranya seperti adanya transfer ilmu pengetahuan antar bangsa, adoptasi teknologi terkini, timbulnya dorongan masyarakat untuk berinovasi, hingga mendatangkan banyak investor asing dari berbagai negara.

Selain itu, pemerintah juga turut berkontribusi dengan menyusun berbagai regulasi melalui perundang-undangan yang dibentuk sekaligus melakukan kontrol atasnya.

Akan tetapi, revolusi industri juga membawa dampak negatif seperti munculnya imperialisme modern yang berpahamkan ekonomi kapitalis.

Baca Juga: Apa Itu Maintenance? Kenali Jenis, Tujuan, serta Contohnya

Penutup

Era revolusi industri sudah terbukti memberikan peluang baru di setiap tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung kepada kita melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah sebuah peluang baru atau bahkan sebuah ancaman.

Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan ruang maya dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk melayani kebutuhan manusia. 

Satu langkah tepat yang dapat dilakukan perusahaan dalam merespon adanya revolusi industri ini adalah dengan melakukan transformasi digital sehingga perlahan mengadopsi teknologi yang bermanfaat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Sasana Digital hadir membantu bisnis Anda bertumbuh melalui pendekatan teknologi terkini. 

Salah satu skema kerja cerdas untuk bisnis saat ini adalah dengan mengadopsi sistem otomatisasi melalui penggunaan tool berbasis website. 

Melalui website app atau layanan IT & Software Sasana Digital sejenisnya, kerja bisnis Anda menjadi lebih efisien, tercatat, dan teratur secara otomatis. 

Info selengkapnya mengenai layanan kami dapat Anda simak dengan mengklik banner di bawah, ya!

Sumber:
• Industrial Revolution | Definition, History, Dates, Summary, & Facts
• Industrial Revolution: Definition, Inventions & Dates
• Research Paper on the Industrial Revolution

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital