Blog ›

Apa Itu Era Disrupsi? Berikut Contoh dan Cara Menghadapinya

I

Era disrupsi tercipta karena adanya perubahan akibat perkembangan teknologi digital. Hal tersebut memicu berbagai inovasi besar-besaran di ranah bisnis dan juga industri secara universal. 

Revolusi Industri 4.0 dengan segala kecanggihan teknologi yang dibawanya harus diakui telah mengubah kondisi persaingan di masa sekarang. Berkat hadirnya teknologi, banyak industri baru yang bermunculan dan memberikan pengaruh besar pada dunia.

Akibatnya, pemain yang memilih bertahan dengan cara lama akan kalah dalam persaingan global. Sebelum membahas lebih dalam seperti apa itu era disrupsi dan bagaimana cara menghadapinya, kita pahami dulu istilah era disrupsi dan teknologi digital.

Apa Itu Era Disrupsi?

Pertama, mari kita cari tahu terlebih dahulu pengertian “Disrupsi”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Disrupsi adalah suatu “hal tercabut dari akarnya”. Apabila ditarik ke fenomenanya saat ini, disrupsi merupakan keadaan di mana terjadi suatu perubahan besar yang menyebabkan berubahnya sebagian besar atau bahkan keseluruhan tatanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Lalu apa itu “Era Disrupsi”?

Era Disrupsi adalah masa di mana perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya inovasi yang begitu hebat sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas.

Sederhananya, dapat dipahami bahwa disrupsi adalah fenomenanya. Sedangkan era disrupsi adalah zaman atau masanya.

Kata disrupsi ini pertama kali diperkenalkan tahun 1997 oleh Clayton Christensen dalam bukunya yang berjudul “The Innovator’s Dilemma”.

Dalam bukunya, Christensen juga memperkenalkan istilah Disruptive Innovation, yaitu suatu perkembangan baru karena adanya inovasi yang mengubah bagaimana cara, struktur, serta fungsi bisnis dan industri.

Dampak dari inovasi tersebut adalah seperti terciptanya pasar baru, mengganggu eksistensi pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan berbagai hal terdahulu dengan sistem yang lebih sempurna.

Era Disrupsi Digital dan Teknologi

Apabila kita kaitkan dengan kondisi dunia bisnis saat ini, maka era disrupsi ini erat kaitannya dengan perkembangan teknologi digital. Sebab, awal mula munculnya perubahan tersebut lahir dari beragam inovasi yang dihadirkan.

Digital Disrupsion atau Disrupsi Teknologi Digital adalah suatu efek yang mengubah hal-hal mendasar (Fundamental) mengenai pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya, dan berbagai proses di dalamnya yang disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

Setelah memahami apa itu era disrupsi dan disrupsi teknologi digital, mari kita cari tahu apa contoh-contoh dari disrupsi tersebut.

Contoh Disrupsi Teknologi Digital di Berbagai Sektor

Di Indonesia, disrupsi digital teknologi yang mengakibatkan revolusi industri memanglah nyata dan telah hadir di berbagai macam sektor, berikut 5 contoh disrupsi digital teknologi dari revolusi industri yang terjadi di Indonesia:

1. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Kesehatan

Dahulu, masyarakat perlu mendaftar secara manual dan mengantri cukup lama di klinik untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Akan tetapi berkat hadirnya teknologi, sekarang orang dapat dengan mudah membuat janji dengan dokter. Sudah banyak aplikasi konsultasi virtual bersama dokter yang dapat digunakan untuk langsung membuat janji temu dalam satu kali klik.

Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi secara online dan mendapatkan resep obat dengan mudah sesuai anjuran, lalu resep tersebut bisa juga ditebus tanpa perlu datang ke apotek.

2. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Keuangan (Finance)

Dalam artikel Kami mengenai disrupsi inovasi dari fintech, telah dijelaskan bagaimana sepak terjang teknologi dalam mempengaruhi industri keuangan. Profesi seperti teller bank disebut-sebut akan hilang di masa depan karena bisa digantikan oleh teknologi.

Sekarang Anda bisa membuka akun rekening baru di mana saja tanpa melihat alamat domisili. Proses verifikasi dilakukan melalui video call dan rekening yang didapatkan pun tidak jauh berbeda dengan rekening biasa. 

Fitur setor dan tarik tunai bisa dilakukan seperti biasa melalui mesin ATM atau di Authorized Merchant yang ditunjuk oleh bank. Selain itu, pengajuan kredit juga sudah bisa dilakukan secara online, sehingga jangkauan penyaluran kredit ke masyarakat akan jauh lebih luas.

3. Disrupsi Teknologi Digital pada Layanan Pelanggan (Customer Service)

Sebelum hadirnya chatbot, proses layanan pelanggan bisa dibilang cukup merepotkan. Anda perlu menghubungi kode nomor operator, kemudian melakukan penerusan panggilan ke tim terkait. Proses ini selain rumit, juga cukup memakan waktu dan biaya.

Sejak munculnya teknologi chatbot, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling berkomunikasi dengan lebih efektif. Beberapa pertanyaan bisa dijawab secara otomatis oleh bot, dan tim Customer Service hanya perlu menangani pertanyaan yang memang tidak bisa diselesaikan dengan mudah.

Pelanggan juga bisa bertanya 24 jam, sebab bot tidak perlu beristirahat dan tetap bisa menjawab dengan kecepatan dan ketepatan yang sama.

Baca juga: 4 Perbedaan AI, Machine Learning, dan Deep Learning + Contoh

4. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Pendidikan

Di masa lampau, pendidikan (terutama profesi) tentu tidak bisa diakses oleh semua orang dengan mudah. Anda perlu mendaftar ke lembaga pendidikan yang terpercaya, lalu mengikuti serangkaian kursus yang panjang. Namun, belum tentu semua pembelajaran itu bisa Anda terapkan langsung di lapangan.

Dengan bantuan teknologi, masalah tersebut bisa teratasi. Sekarang sudah tersedia berbagai aplikasi pelatihan online, yang bahkan digunakan juga oleh pemerintah Indonesia dalam pemerataan pendidikan.

Anda bisa mendapatkan dan mengikuti pelatihan yang dibutuhkan kapanpun dan di manapun. Proses pendaftarannya juga mudah, karena cukup mengisi form yang disediakan oleh aplikasi.

5. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Retail

Sejak kemunculan toko online dan platform e-commerce, industri ritel diketahui harus merumuskan ulang strategi mereka agar tetap bisa bertahan dan mendapatkan pelanggan mereka kembali.

Seperti yang sudah diketahui bahwa belanja online saat ini menawarkan pengalaman yang jauh lebih praktis dibandingkan dengan mengunjungi toko secara langsung. Anda juga bisa mendapatkan review produk dan toko secara real time, yang tidak bisa Anda dapatkan jika Anda hanya mengunjungi toko fisik.

Selain itu, platform toko online dan e-commerce juga membantu menjangkau pelanggan seluruh Indonesia dan meningkatkan permintaan akan layanan jasa ekspedisi. Tentu saja ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Apa Itu Transformasi Digital serta Dampaknya di Indonesia?

Contoh Disrupsi oleh Perusahaan Besar

Contoh Disrupsi Teknologi Digital oleh Perusahaan Besar

Siap atau tidak siap, digitalisasi memang telah mengubah banyak budaya dan bertransformasi ke dunia digital. 

Meskipun tidak mematikan hal mendasar sebelumnya, namun perubahan tersebut seperti menjadi peralihan dan alternatif baru yang sesuai dengan perkembangannya.

Beberapa dampak disrupsi teknologi yang positif dalam bisnis, mungkin bisa menjadi peluang brilian bagi perusahaan. Contoh perubahan culture akibat kemajuan teknologi sudah diterapkan dalam berbagai sektor bisnis besar, seperti:

  • Keberadaan aplikasi nonton streaming yang bisa diakses secara online via smartphone atau PC (YouTube, Netflix, Iflix, Disney+ Hotstar, Vidio, dan lain-lain) membawa perubahan budaya nonton TV secara manual
  • Layanan transportasi online (Gojek, Grab, Maxim, inDriver, dan sebagainya) memberikan kemudahan mobilitas masyarakat luas, cukup dengan melakukan pemesanan via HP
  • Adanya marketplace (Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain-lain) menjadi ruang baru bagi para pebisnis, baik B2C (Business to Customer) atau C2C (Customer to Customer)
  • M-banking sebagai layanan perbankan online (Jenius by BTPN, Livin’ by Mandiri, blu by BCA, hingga BRImo by BRI)
  • Kehadiran dompet digital atau e-wallet sebagai kebiasaan baru dan kemudahan berbelanja secara cashless (Flip, Dana, hingga OVO)

Baca Juga: 5+ Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

3 Penyebab Munculnya Era Disrupsi

Disrupsi dipandang sebagai transformasi besar-besaran yang mampu mengubah kebiasaan, cara-cara terdahulu, hingga gaya hidup. Sebenarnya, faktor apa yang menjadi penyebabnya? Berikut penjelasannya.

1. Tren Teknologi Digital

Tren digital sebagai penyebab munculnya era disrupsi

“90% CEO dan Manager perusahaan merasa bahwa Tren Digital telah mengubah pola industri.”

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Harvard Business Review, fakta tersebut memang benar adanya. Dikarenakan tren digital tersebut, kini kita telah berada di era disrupsi yang baru.

Contoh disrupsi digital dan teknologi yang dapat dengan mudah kita temukan dan sekaligus membawa kita menuju era baru:

  • Perubahan tren moda transportasi menjadi online
  • Perubahan tren cara pembayaran menjadi digital
  • Terdapatnya fitur tarik tunai di segala tempat
  • Transaksi jual beli yang bisa terjadi di mana saja tanpa batasan ruang

2. Masifnya Pengunaan Internet

Setelah kemunculan teknologi internet, cikal-bakal segala kemudahan dimulai dari sini. Hingga di era saat ini, perkembangan tersebut dikenal dengan revolusi 4.0.

Bahkan bukan hanya manusianya saja yang terhubung, kini berbagai ekosistem pun saling terkoneksi. Contohnya kemunculan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), hingga penggunaan Internet of Things (IoT).

3. Perubahan Perilaku Masyarakat

Perubahan tidak akan dengan mudah diterapkan jika kebiasaan masyarakatnya tidak berubah.

Kemunculan teknologi pada dasarnya memang untuk memudahkan aktivitas manusia. Dari keunggulannya ini, akhirnya ada kebiasaan atau tatanan yang berubah.

Baca juga: Perilaku Konsumen di Era Digital: Kenali dan Hadapi

Dampak Disrupsi Teknologi Digital

Munculnya era disrupsi ternyata menyajikan 2 sisi yang cukup kontras, sisi positif & negatif.

Bagi pihak yang tidak mampu menyelaraskan dengan perkembangan, disrupsi menjadi suatu kekalahan bagi mereka. Contohnya ketika mereka tidak mau bertransformasi ke arah digital, sedangkan kompetitor sudah duluan melakukannya.

Meskipun bagi segelintir pihak hal ini dianggap dapat merugikan bisnisnya, namun tidak bagi pasar dan juga pihak-pihak yang terlebih dahulu melihat jauh ke depan. Justru kebanyakan masyarakat di era modern ini merasa terbantu dengan berbagai kemajuan tersebut.

Secara luas, dampak dari perkembangan yang begitu cepat ini lambat laut akan berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara, dengan kata lain akan membawa menuju disrupsi ekonomi.

Disrupsi ekonomi adalah suatu perubahan pada perilaku manusia dalam mengelola sumber daya di berbagai sektor, yang berpotensi membawa perekonomian suatu bangsa menjadi lebih baik atau sebaliknya.

Jika sudah begini, tentu pihak-pihak yang akan terkena dampak juga akan semakin banyak, seperti pasar secara luas, bisnis UKM & UMKM, korporasi, pemangku kepetingan & kebijakan, dan juga pemerintahan.

Terkhusus untuk dunia bisnis dan industri, setidaknya ada 2 hal yang mendorong mereka untuk menghadapi era disrupsi ini:

  1. Inovasi berkelanjutan yang terus dilakukan para kompetitor
  2. Keinginan untuk mempertahankan bahkan mengekspansi pasar yang ditarget

Karena hal tersebut, seharusnya Anda sudah harus sadar bahwa bisa saja secara tiba-tiba bisnis kita tergerus oleh para kompetitor karena mereka sudah lebih dulu merespon era disrupsi ini.

Jadi, sebagai pebisnis mana yang akan Anda pilih? Tertinggal dan menyerah karena tidak mau beradaptasi, atau berdamai dengan situasi lalu menyelami segala bentuk kemajuan yang terjadi terjadi? 

Baca Juga: 15+ Contoh Ide Bisnis Digital yang Menjanjikan Tahun 2023

Dampak Era Disrupsi

Disrupsi dalam dunia bisnis dan industri ini menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, hal ini bisa menggairahkan dan menciptakan peluang baru, namun di sisi lain bisa juga menjadi ancaman yang mengubah alur kompetisi yang sudah ada.

Sebenarnya, banyak dampak yang timbul karena adanya disrupsi digital dan teknologi ini, baik dari sisi kehidupan bermasyarakat ataupun dalam dunia industri. Beberapa di antaranya adalah:

  • Disrupsi digital teknologi membawa berbagai kemudahan
  • Persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan nyata untuk dihadapi
  • Dunia diharuskan cepat beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul
  • Disrupsi mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan model bisnis yang sebelumnya konvensional menuju modern
  • Bisnis dan perusahaan juga diharuskan untuk selalu mengembangkan produknya (Product Development) sesuai respon pasar

Baca Juga: Ketahui 10+ Contoh Inovasi Produk untuk Kembangkan Bisnis

Cara Menghadapi Era Disrupsi

Cara Menghadapi Era Disrupsi

Perlu Anda sadari, bahwa ada beberapa pandangan yang mungkin berbeda dengan era disrupsi dengan masa sebelumnya. Hal ini juga dapat menjadi patokan bagi Anda yang ingin memulai perubahan.

  • Pertama, kebutuhan atau “Needs” masa sekarang belum tentu sama dengan kebutuhan masa lampau.
  • Kedua, ikuti “Trends” yang sedang berubah agar tidak tertinggal. Contohnya dengan melakukan eksplor berbagai perkembangan melalui media sosial.
  • Ketiga, melihat “Opportunities” atau kesempatan-kesempatan dari berbagai perubahan yang terjadi.

6 Cara Perusahaan Menghadapi Era Disrupsi

Setidaknya, ada 6 cara dan persiapan yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghadapi era disrupsi teknologi digital saat ini, yaitu:

  1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas SDM 
  2. Mengikuti arus perubahan dan menyesuaikan irama perkembangan teknologi
  3. Melakukan transformasi ke arah digital
  4. Mengadopsi atau berkolaborasi dengan perkembangan teknologi terkini
  5. Tidak mudah merasa puas dengan hasil yang terlalu dini
  6. Tidak berhenti untuk berinovasi

Layanan Digital Marketing & Digital Solution Sasana Digital

Berikut ini daftar layanan digital marketing/digital media tools/digital solution yang dapat Anda manfaatkan untuk mengikuti arus peluang digitalisasi dan disrupsi digital dalam bisnis.

1. Audit & Consulting Digital Marketing

apa itu era disrupsi - layanan akselerasi digital 1

Pertama, Anda bisa menggunakan layanan Audit dari kami. Ini adalah proses investigasi menyeluruh mengenai semua saluran digital marketing yang digunakan bisnis. Mulai dari memeriksa kinerja Website & SEO, Advertising, Social Media, hingga Marketplace.

Setelahnya, Anda bisa berkonsultasi secara intens melalui layanan Consulting. Kami, berkomitmen memberikan pendampingan serta solusi terbaik sesuai dengan kasus dan kebutuhan bisnis Anda.

2. Private Training Digital Marketing

apa itu era disrupsi - layanan akselerasi digital 2

Sebuah Klinik Ibu dan Anak pernah menggunakan layanan Private Training di Sasana Digital. Kami menyusun strategi paling pas sesuai kebutuhan dan case bisnis mereka, dan hasilnya media sosial klink tersebut mampu menjangkau hingga 20 ribu-an follower secara organik yang fokus pada konsumen.

Ingin mengikuti jejak klien kami yang satu ini? Anda bisa mulai menghubungi tim kami! Dengan kuota 4 sampai 6 orang, Anda bisa menyertakan tim atau divisi terkait dalam bisnis Anda.

3. Corporate Training Digital Marketing

apa itu era disrupsi - layanan akselerasi digital 3

Lalu ada Bisnis Travel Umroh yang berhasil menerapkan strategi baru ‘ABC’ (Audience – Benefit – Content) untuk Konten dan Meta Ads. Alhasil perusahaan tersebut mengalami peningkatan omset hingga 2,4 miliar dengan ROAS lebih dari 20x dalam 2 minggu.

Ingin buktikan peluang untuk bisnis Anda juga? Bisa ikuti Corporate Training di Sasana Digital yang fleksibel kapan pun dan di manapun.

4. IT & Manufaktur

apa itu era disrupsi - layanan akselerasi digital 4

Menyambut peluang bisnis yang lebih mutakhir di era disrupsi ini, Sasana Digital juga menyediakan layanan IT dan Manufaktur. Jadi, bagi Anda yang ingin menerapkan otomatisasi sistem manufaktur, pembuatan aplikasi dan software, optimasi SEO, dan lainnya, kami punya profesional berpengalaman di bidangnya!

Cek di sini untuk melihat portofolio dan alur untuk menggunakan layanan IT & Manufaktur kami!

Baca Juga: Perkembangan Teknologi Jaringan Seluler 1G, 2G, 3G, 4G, 5G

Pertanyaan Seputar Apa Itu Era Disrupsi

1. Apa yang Dimaksud dengan Disrupsi dan Era Disrupsi?

Menurut KBBI, secara harfiah kata ‘disrupsi’ berarti ‘hal tercabut dari akarnya’. 

Jika dikaitkan dengan bisnis dan teknologi digital di era sekarang, maka arti Disrupsi Digital dan Teknologi adalah suatu efek yang mengubah hal-hal mendasar mengenai pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya, dan berbagai proses di dalamnya.

Hal tersebut disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

Sedangkan yang dimaksud Era Disrupsi adalah era di mana berbagai perubahan terjadi disebabkan karena adanya disrupsi, sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat luas.

2. Apa Saja Ciri-Ciri Era Disrupsi?

Secara garis besar, era disrupsi ditandai dengan adanya perubahan total dari hal mendasar serta mampu mengubah perilaku, pandangan, atau budaya masyarakat secara masif.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang menuju ke transformasi digital, di mana orang-orang banyak beralih ke dunia maya. Ciri era disrupsi juga ditandai oleh 3 hal, yaitu:

  1. Berubahnya kebutuhan dan pandangan
  2. Perubahan trend di masa yang sedang berjalan
  3. Perbedaan peluang masa lalu dengan masa sekarang

3. Apa Contoh Disrupsi dalam Bisnis?

Ada banyak sektor bisnis yang dapat dijadikan sebagai contoh dari pengaruh disrupsi digital. Beberapa contoh disrupsi dalam bisnis yang dapat Anda ketahui adalah sebagai berikut:

  1. Media cetak > memanfaatkan teknologi (e-paper hingga media online & sosial)
  2. Bank konvensional > mengadopsi perubahan dan menggunakan aplikasi m-banking
  3. Cafe & Resto > berkolaborasi dengan perkembangan teknologi dan menggunakan metode pembayaran scan QR, kasir digital, hingga pemilihan menu online seperti yang ada pada aplikasi Tantri

4. Bagaimana Cara Perusahaan Menghadapi Era Disrupsi Digital & Teknologi?

Setidaknya ada beberapa persiapan penting bagi perusahaan yang ingin menjawab tantangan era disrupsi, diantaranya:

  1. Mengubah mindset dan sudut pandang
  2. Menerima semua masukan bermanfaat yang berhubungan dengan perubahan digital & teknologi
  3. Menyadari berbagai perubahan dan banyak eksplor tren baru terkait industri bisnis yang dijalankan
  4. Menambah wawasan dan praktikkan secara langsung
  5. Konsultasi dan mendapatkan bimbingan dari pihak yang tepat

Baca Juga: 4 Aspek GO DIGITAL, Jadikan Bisnis Anda Selangkah Lebih Maju

Penutup

Fenomena disrupsi digital teknologi di sektor bisnis dan industri adalah nyata adanya, lalu apakah Anda siap dengan gelombangnya? Yang jelas, inovasi dan disrupsi telah hadir sejak 1 dekade terakhir. Siap ataupun tidak, Anda pasti akan menghadapi dan harus beradaptasi terhadap fenomena ini.

Perlu diingat, perubahan yang terjadi di era disrupsi teknologi & digital saat ini bisa membuat bisnis Anda semakin maju apabila Anda mampu memanfaatkannya sebaik mungkin. Sebaliknya, hal tersebut justru bisa mengancam keberlangsungan bisnis apabila Anda mengabaikannya.

Selanjutnya mengenai penerapan transformasi digital, apakah Anda ingin terhubung lebih dekat dengan ribuan pelanggan sekaligus meningkatkan kinerja tim dengan lebih efektif?

Anda bisa mendapatkan semuanya dengan software Customer Relationship Management (CRM) yang telah terbukti membantu banyak bisnis dari berbagai industri. Yuk, simak informasi detail di sini!

Bagikan Artikel Ini

Layanan Sasana Digital